Saka hanya bisa duduk dengan menyandar pada dinding di belakangnya. Tatapannya tampak kosong, tetapi di balik benak sana dia memikirkan banyak hal. Saka bertanya-tanya, selama dia berada di dalam sini, dia tak lagi bisa mengetahui kabar Nada dan kondisi perempuan itu."Mungkin sekarang dia sudah sangat membenciku karena hal ini." Dia berbicara sendiri. Lagi.Suara bebenturan besi terdengar. Saka menoleh dan melihat seorang petugas yang datang. "Ada yang datang ingin menemui kamu," ujar pria berseragam itu.Satu kalimat itu hanya membuat Saka mengembuskan napasnya kasar. Pria itu terasa malas untuk bangkit dari tempat duduknya. Namun, dia tetap melakukannya. Dia berjalan pelan sembari menunduk ke arah ruang besuk.Tepat saat dia sampai di ruang besuk, Saka mendongak dan membuat matanya melotot lebar. "Kamu?" Suara teriakan itu membuat hatinya terasa nyeri. Dan dia adalah Nada. Dari suaranya yang terdengar jelas rasa terkejut itu, membuat Saka berta
Read more