Dadaku berdetak begitu cepat. Josie tidak ada dalam rombongan? Lalu di mana dia? Aku mencari-cari Resti juga di antara murid-murid yang lain. Tidak tampak. Aku benar-benar bingung. Tidak ada pilihan, aku berjalan ke arah Ibu Rani yang sedang berdiri tidak jauh dari salah satu bis, mengawasi murid-murid. “Ibu Rani, selamat sore.” Aku menyapa. Aku berusaha setenang mungkin. Ibu Rani menoleh dan memandang padaku. “Selamat sore, Pak Avin.” “Bagaimana, Bu? Semua baik?” Aku melempar senyum, sementara hatiku tidak karuan. “Ya, baik dan tidak baik. Anak muda, Pak, pasti ada saja yang tidak terduga dilakukan.” Ibu Rani membalas senyumku. Namun, kalimatnya membuat aku bertanya-tanya. Apa yang dia maksud? Apakah ada hubungannya dengan Josie? “Begitu, Bu? Kuharap semua akan bisa diatasi,” ujarku, semakin terasa ada yang menekan di dadaku. Saat itulah, dari bis sebelah aku melihat Josie turun. Di sampingnya ada Resti. Keduanya berjalan lesu dan tidak bersemangat, tidak seperti anak-anak yang
Last Updated : 2022-10-16 Read more