Pov FarelTiinn ... Tiinn.... Aku dan Yasmin terkejut, sontak mengalihkan pandangan ke samping, tepat di mana mobilku berada. Suara klakson mobil kembali berbunyi. Lagi dan lagi Rian mengganggu kedekatanku dan Yasmin. Kenapa dia tak memberiku ruang untuk mendekati Yasmin. Dasar anak kemarin sore! Aku menghembuskan nafas kasar, ingin memaki tapi percuma. Rian pasti tertawa melihatku kesal. "Ayo masuk, Rel!" Aku mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam mobil. Kulirik Rian yang duduk tepat di sebelah kemudian. Wajahnya masam seperti tanggal tua tak kunjung gajian. Dia pasti cemburu, sama seperti yang kurasakan saat dia bersama Yasmin. Aku melajukan mobil meninggalkan hotel menuju kontrakan baru Yasmin. Sebuah kontrakan yang terletak tak jauh dari rumah sakit. Dan berada di depan jalan raya. Ya, aku sengaja memilih kontrakan itu agar Yasmin bisa berniaga dan lepas dari Bagaskara? Aku bahkan tak segan mengeluarkan puluhan jutaan rupiah untuk menyewa rumah dan memberi modal Yasmin mem
Read more