Pov Sandra "Ini kan yang kamu cari, Yasmin?" Yasmin menoleh ke belakang, matanya membulat sempurna melihat aku dan Mas Bagas yang bergandengan tangan. Senam jantung kan? Memang enak? Kukira wanita jal*ng itu akan menjadi gelandangan di pulau orang. Tapi dugaanku salah. Dia bisa juga kembali ke Jakarta. Heran juga, semua orang bisa iba dengannya. Apa jangan-jangan dia menggunakan pelet? Ah, entahlah! Yang terpenting adalah melempar Yasmin dari hidup Mas Bagas. "Ayo kita pulang, Mi!" Mas Bagas menarik tangan ini. Namun secepat kilat kutepis. Permainan baru di mulai tapi kenapa harus tergesa-gesa pulang? Apa Mas Bagas takut aku berbuat nekad? Atau takut gundik kesayangannya menangis? "Aku mau di sini sebentar, kalau papi mau pulang. Silakan!" Seketika Mas Bagas berhenti. "Maaf Mbak, apartemen atas nama Yasmin memang sengaja dikosongkan. Itu perintah dari Pak Bagas selaku penyewa apartemen ini." Aku tersenyum puas mendengar ucapan resepsionis itu. Namun tidak dengan Yasmi
Read more