Beranda / Romansa / JODOH TAK TERDUGA / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab JODOH TAK TERDUGA: Bab 91 - Bab 100

145 Bab

BAB 91 : Telepon dari Swiss

Perjalanan cukup panjang dialami Lili dan Joni menuju Norway Bakery cabang Jakarta. Lili kira tokonya dekat, ternyata memakan waktu 20 menit perjalanan menggunakan sepeda motor, tidak terbayang kalau menggunakan angkutan umum, pasti akan lama. Lihatlah lalu lintas di Jakarta ini, begitu padat.“Itu Norway Bakery!” seru Lili semangat menunjuk plang Norway Bakery yang tinggal 100 meter lagi.Joni mengangguk. Lili menepuk pundak Joni.“Stop. Berhenti disini.” perintah Lili. Joni meminggirkan motornya lalu membuka helm.“Tanggung, Li. Dikit lagi itu.” ucap Joni.Lili turun dari motor dan membuka helm lalu memberikan helm yang dikenakannya tadi pada Joni. Lili merapikan rambutnya yang berantakan.Sepertinya Joni lupa dengan yang diucapkan Lili kemarin terkait hubungan mereka yang jangan sampai orang lain tahu.“Abang pasti lupa.”“Apa?”“Jangan ada yang tahu dulu Lili calon istri abang.”Joni menepuk jidatnya, lupa.“Abang lupa. Ya udah jalan sana. Abang lihatin dari sini.”“Iya.”Lili mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-15
Baca selengkapnya

BAB 92 : Bertemu Pembunuh

Grup Komunikasi Kasus [06.32] Aldo : Nanti malam siap-siap kita pergi ke tempat Aryo. [06.32] Aldo : Semua buron sudah tertangkap, termasuk pembunuh ayah dan ibu Arin dan Lili. [06.33] Lili : Siap Pak! [06.33] Citra : Siap Pak! (2) [06.37] Richard : Oke. [06.58] Arin : Siap Pak! (3) [06.59] Joni : Siap Pak! (4) [10.59] Dewa : Siap Pak! (5) [10.59] Dewa : Siap bosque…[11.00] Dewa : Pada ngga kreatif. Semuanya pada copy paste. [11.13] Joni : Bac*t [11.13] Aldo : Bac*t. (2) [11.13] Richard : Bac*t. (3) [17.05] Dariel : Bac*t. (4) Lina tertawa keras melihat isi grup chat tersebut. Nama grup chatnya terkesan kaku, tapi syukurlah jadi agak terhibur dengan kelakukan Dewa.&nb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-16
Baca selengkapnya

BAB 93 : Villa milik Keluarga Dariel

“Gimana? udah puas hajarnya, Li?” tanya Dariel.Lili yang sedang melamun langsung tersadar. Dia mengangguk pelan sambil meringis.Lili masih tidak menyangka dengan dirinya sendiri, dengan begitu mudahnya dia menghajar ayah dari sahabatnya. Tapi rasa kecewa teramat sangat yang Lili rasakan saat mengetahui pembunuh kedua orang tuanya merupakan ayah dari sahabatnya sekaligus teman dekat ayahnya.Dari tadi Joni berdiri disamping Lili dan merangkul pundak Lili. Beberapa kali juga Joni mengusap pelan lengan Lili. Ia mencoba menenangkan Lili. Menurut Joni Lili terlihat sangat syok.“Bos, kita laper. Pada belum makan malem.” ucap Dewa.“Kita akan ke villa milik keluarga saya. Disana sudah disediakan makanan.” ucap Dariel pada yang lain.“Ya udah hayu atuh. Kita berangkat.” ucap Dewa dengan logat sundanya sambil melirik Citra yang memang orang sunda asli.Mereka memasuki mobil masing-masing seperti tadi.Dariel menghampiri Aryo, “Besok pagi langsung giring mereka ke kantor polisi.” ucap Darie
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-18
Baca selengkapnya

BAB 94 : Pijit sambil Ngobrol

“Kalo masih kena jet lag ngga usah ikut aja ke rumah kosong tadi.” “Kalo aku ngga ikut nanti ngga ketemu kamu.” Pijatan Arin pada kepala Dariel yang awalnya pelan dan enak malah jadi menjambak rambut Dariel. Argghhh. Ringisan keluar dari mulut Dariel. Tapi Arin tidak peduli. “Bodoh. Kalo kamu sakit siapa yang ngurusin kasus ini?” “Kamu khawatir. Aku suka.” Argghhh. Arin menjambak rambut Dariel lagi. “Kepala aku pusing, Rin. Kalo dijambak malah jadi sakit.” Arin mengusap kepala Dariel ditempat bekas jambakan tadi. “Riel. Ngobrol serius, yuk.” ajak Arin mulai memelankan pijatnnya pada kepala Dariel. Bahagia banget kalo Arin jadi istri gue. Pijatannya mantep. Kalo gue
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-19
Baca selengkapnya

BAB 95 : Pertemuan Pertama Dariel dan Aldo

Di meja makan villa itu pagi-pagi sekali sudah berkeliaran pelayan-pelayan Dariel. Arin, Citra dan Lili hanya memperhatikan dari meja makan. Mereka bertiga sudah menawarkan diri untuk memasak tapi pelayan-pelayan itu menolaknya dengan keras. Mereka bilang jika mereka senang bisa bekerja dan memasak, karena selama ini villa ini kosong jarang ada yang berkunjung.Mereka bertiga bertatapan dan menghela napas bersamaan. Baru kali ini mereka dilayani layaknya orang kaya, tapi justru mereka malah bosan karena tidak ada yang bisa dilakukan.“Tau gini mending semalem pulang aja deh ke apart.” keluh Citra.“Bener banget, mbak.” balas LiliCitra tersadar jika pagi ini mereka ada disini otomatis Lili tidak bekerja.“Kamu ngga kerja, Li? Baru sehari kerja, loh. Udah bolos aja.”“Hari ini aku kebagian shift siang, mbak.”“Syukurlah. Tadinya mbak mau marahin kamu, soalnya kamu bolos kerja.”“Ngga dong. Aku udah panik dari tadi kali mbak kalo kebagian shift pagi.”Hening kembali. Joni dan Aldo berj
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-20
Baca selengkapnya

BAB 96 : Putus atau nikah?

“Saya juga kurang tau cerita pastinya gimana, tapi menurut yang saya dengar bos Dariel sangat dekat dengan ibunya tapi ibunya bos Dariel sudah meninggal setelah acara kelulusan senior high schoolnya dulu.” terawang Aldo“Menginggal karena sakit?”“Karena kecelakaan.”Arin menganga karena kaget.Saking speechlessnya Arin tidak tau harus bereaksi seperti apa.Arin dan Aldo diam. Menatap hamparan taman bunga yang cukup luas.“Udah selesai sharing-sharingnya?” tanya sebuah suara yang dari tadi berdiri dibelakang Arin dan Aldo sambil bersidekap dada.Arin dan Aldo menoleh ke belakang.Disana sudah berdiri lelaki jangkung dengan tampang datarnya.Siapa lagi kalau bukan… Dariel…Aldo langsung bangkit dari duduknya dan mengambil tab miliknya yang dari tadi disimpan di meja kecil samping kursi. Aldo jalan melipir ke samping Dariel dan tersenyum pada Dariel.“Izin mandi dulu, bos. Sebentar lagi kita harus balik Jakarta.” ucap Aldo. Setelah mengatakan itu Aldo langsung bergegas lari menjauhi pas
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-24
Baca selengkapnya

BAB 97 : Teka-Teki Om

Mereka sekarang sedang berada di mobil untuk perjalanan pulang ke Jakarta. Joni yang biasanya diam hari ini terlihat mengomel pada Dewa karena Dewa susah dibangunkan dan mandinya lama. Bahkan Citra juga jadi ikut kesal sendiri dengan tingkah Dewa. “Lo tau kan kalo bangun siang ntar rezeki lo dipatok ayam?” “Alah itu cuman dongeng ibu-ibu buat nakutin anaknya.” “Ngga bego. Buktinya duit gue lebih banyak dari elo. Duit Arkan lebih banyak dari elo.” “Lo mah bandinginnya duit mulu. Males gue.” “Makanya lo berubah. Kalo lo jadi anak baik gue juga ngga bakal ngomel gini.” “Lo, mama sama papa emang cuman sayang sama Arkan doang. Sama gue ngga.” “Emang!” Citra yang mendengar keributan antara Dewa dan Joni hanya menutup telinganya. Dia sudah je
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-25
Baca selengkapnya

BAB 98 : Perubahan Rencana

Seminggu berlalu. Kasus HP Group masih belum selesai. Kasus ini masih menggantung atas permintaan Dariel. Dariel masih ingin mencari bukti lain, padahal menurut yang lain bukti yang dimiliki Dariel sudah cukup kuat menjebloskan para pelaku.Semua polisi tidak bisa berkata apa-apa saat Dariel mengatakan, “Dalang dari semua ini belum ditemukan.”Bukankah Dariel cukup kurang ajar? Dia seolah menitipkan para tahanan pada polisi.Dariel sebenarnya sudah tau siapa pelakunya, hanya saja tidak bisa langsung mengungkapkan pelakunya begitu saja pada polisi. Bisa saja nanti malah jadi boomerang padanya. Ternyata bukti yang diberikan Bram sangat membantu Dariel.Benar apa yang diucapkan Bram, Dariel harus membawa HP Group menjadi perusahaan peringkat atas untuk mengalahkan perusahaan digdaya itu, orang itu memiliki super power yang belum bisa Dariel tandingi.[10.43] Dariel : Kita semua berkumpul di apartemen Arin jam 12 siang ini.Isi pesan yang dikirim Dariel di grup chat Komunikasi Kasus.*Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-26
Baca selengkapnya

BAB 99 : Hari Pertama Bekerja

Pagi ini Arin dan Citra sedang bersiap untuk berangkat kerja. Mereka sudah bersiap untuk berangkat ke kantor baru. Sedangkan Lili sudah berangkat duluan, selain karena tokonya lebih jauh juga karena Lili harus menggunakan angkutan umumKenapa ngga diantar lagi sama Joni? Karena masa cuti Joni sudah habis. Jadi sekarang Joni kembali bekerja di damkar dan sedang meminta untuk mutasi ke Jakarta.Arin dan Citra berdoa, semoga saja hari pertama mereka bekerja di perusahaan baru berjalan lancar.Di dalam mobil Citra, “Aneh ngga sih kita masuk kerja pas acara peresmian?” tanya Arin.“Iya juga, ya. Harusnya kan ada pelatihan dulu.”“Hah… Gatau lah. Ngikut aja kita. Mungkin kalo kamu kan ada basic sekretaris, sedangkan aku? Ngga ada sama sekali.”“Nyantai aja, Rin. Kalo ada yang kamu ngga ngerti nanti telepon aku aja.”“Siap bosku…”*Sesampainya di hotel bintang 5 tersebut, Citra memarkirkan mobilnya di lahan parkir khusus karyawan.Gapapa lah ya parkir disini, orang bentar lagi juga jadi kar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-27
Baca selengkapnya

BAB 100 : Pembicaraan para Sekretaris

Mereka berempat sedang berkumpul di cafe depan hotel. Mereka menunggu instruksi dari Seno untuk mengikuti acara peresmian nanti jam 2 siang. Mereka duduk bersama dan hanya memesan minum saja.“Aku deg-degan banget, mbak. Bagaimanapun ini pertama kali kerja.” -- Fatma“Ohhh… Kamu fresh graduate?” -- Saskia“Iya.” -- Fatma“Nyantai aja. Kalo ada yang mau ditanyain nanti ke Citra aja. Dia dulunya sekretaris juga.” -- Arin“Kita bikin group chat aja lah yuk. Jadi nanti kita sharing sama curhat disana.” -- Saskia“Nanti kita ajakin yang 3 sekretaris yang udah duluan kerja itu juga, biar bisa sharing juga.” -- Arin“Boleh tuh. Aku agak deg-degan juga, soalnya jadi sekretaris direksi.” -- Citra“Emang sebelumnya jadi sekretaris apa mbak?” -- Fatma“Sekretaris Direktur. Udah ngga usah tegang. Kita nyantai aja. Mudah-mudahan aja atasan kita pada baik.” -- Citra“Aamiin.” -- Arin, Fatma dan SaskiaSetelah ngobrol beberapa saat dengan mereka, Arin lihat jika Saskia orangnya dewasa, anggun dan le
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status