Home / Romansa / JODOH TAK TERDUGA / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of JODOH TAK TERDUGA: Chapter 101 - Chapter 110

145 Chapters

BAB 101 : Peresmian Hotel

Silakan kepada pak Bani selaku Direktur, pak Putra sebagai Direktur Personalia dan bu Dian sebagai Direktur Keuangan untuk maju ke depan mendekati pita.MC itu menyuruh para petinggi High Society Hotel untuk ke depan menuju pita peresmian. Mereka bertiga berjalan dan berdiri berjejer di dekat pita peresmian. Lalu panitia peresmian memberikan masing-masing gunting yang sudah dihias kepada mereka.Boleh dipegang ya pak bu pitanya. Dalam hitungan ketiga boleh potong pitanya sama-sama.Mereka memegang pita dihadapannya.Satu…Dua…Tiga…Saat hitungan ketiga, mereka memotong pita tersebut bersama.Prok… Prok… Prok…Seluruh orang yang datang di acara peresmian High Society Hotel ini bertepuk tangan semua. Semua orang bersuka cita atas dibukanya hotel ini.Dengan dipotongnya pita tersebut maka telah resmi dibukanya High Society Hotel untuk umum. Jadi untuk kalian yang akan menginap di High Society Hotel nikmati harga promo mulai dari Standard Room hingga Presidential Suite. Promo ini hanya b
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

BAB 102 : Bertemu Dariel di Hotel

“Cit. Cepetan telepon mas Dewa. Takutnya nanti Dariel kepo ke mas Dewa.” titah Arin pada Citra. “Bentar.” Citra memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dalam tasnya. Citra langsung menghubungi Dewa. Hanya dalam deringan pertama Dewa sudah mengangkat telepon dari Citra. Citra me-load speaker telepon tersebut. ‘Yes Beb.’ “Mas lagi dimana?” ‘Lagi di kantor bos Dariel. Bareng sama Mr. Richard. Mas cuman berduaan aja sama Mr. Richard dan ngga ada cewek satupun. Jadi ngga usah cemburu.’ “Apaan sih, mas. Ngga usah se-detail itu. Lagian siapa coba yang cemburu. Ngarep” ‘Takut kamu ngga percaya. Ntar kita berantem. Ga sanggup aku tuh.’ “Mulai deh lebaynya.” ‘Hahaha… Kenapa, say tumb
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

BAB 103 : Dariel Bertingkah

Rombongan direksi dan direktur itu sedang berkunjung ke setiap wilayah kerja karyawan hotel. Dimulai dari tempat resepsionis, kitchen, ruang istirahat staff, ruang cuci, ruang staff office dan lainnya. Setelah itu rombongan tersebut sedang berkumpul di ruang istirahat di lantai 50, di lantai tempat ruangan direksi berada. Dariel, Andrew, Bani dan Frans sedang mengobrol bersama. “Gimana si Bram? Kapan dia keluar?” tanya Frans “Nunggu si Ben di tangkep dulu, Frans.” balas Andrew dengan santainya. Dia duduk menyender pada sofa sambil memainkan ponselnya. Mungkin sedang memeriksa berkas HP Group. “Suruh anak marketing lu lebih giat lagi promosiin hotel. Biar kasus HP ketutup. Promosiin yang bagus-bagus aja. Di cek juga ulasan, kalo ada yang aneh-aneh nyangkut pautin sama HP report aja.” titah Frans pada Bani. Bani bingung dengan perintah Frans ini, karena dia sudah mel
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

BAB 104 : Godaan tanpa Disengaja

Di ruang tengah apartemen, Arin, Dariel, Lili dan Citra berkumpul bersama.“Cit. Pak Putra yang Direktur Personalia. Tau, kan?”“Ya. Kenapa?”“Aku jadi keinget Putra yang di SFC. Tapi kepribadian mereka beda banget.”“Iya bener. Putra SFC yang ceplas-ceplos sama pak Putra HS yang ganteng kalem plus berwibawa.” banding Citra sambil membayangkan 2 orang dengan kepribadian yang berbeda itu.Citra dan Arin terkekeh membayangkannya.“Ck. Malah ngomongin cowok lain. Ini. Disini. Cowoknya ngga diajak ngobrol sama sekali” cemburu Dariel menyindir Arin yang dari tadi malah membicarakan duo Putra.Memang dari tadi Arin tidak mengajak ngobrol Dariel karena Dariel hanya fokus pada ponselnya. Wajah Dariel sangat fokus menatap ponselnya, Arin hanya tidak ingin mengganggu Dariel yang sepertinya sedang mengerjakan pekerjaan kantor.Citra dan Lili menahan tawanya. Mereka melipat bibirnya dan pura-pura sibuk pada ponsel masing-masing setelah mendengar Dariel yang protes.“Dari tadi kamu sama Lili main
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

BAB 105 : Telepon

‘Ada apa minta telepon?’ Lili masuk ke dalam kamarnya. Dia menutup pintu kamar supaya Arin dan Dariel tidak mendengar percakapannya dengan Joni. “Aku lagi coba kabur.” ‘Dari?’ “Kak Arin sama Kak Dariel.” ‘Hah? Kenapa?’ “Mereka lagi berantem.” ‘Gara-gara?’ “Kak Dariel fokus main ponsel tapi dia protes pas ngga diajakin ngobrol sama Kak Arin.” ‘Ya mungkin Arin ngga mau ganggu Dariel yang lagi ngerjain kerjaannya.’ “Kak Arin nuduh Kak Dariel punya cewek baru.” ‘Kok bisa?’ “Soalnya dia fokus banget sama ponselnya.” ‘Hahaha…’ “Kok ke
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more

BAB 106 : Fokus

Keseharian Dariel di HS Hotel hanya mendekam saja di ruangannya saja itu yang terlihat modern. Dariel memang meminta pada arsitek untuk mendesign ruangannya lebih modern dan futuristik. Yang paling penting di dalam ruangannya harus ada kamar pribadi, toilet dalam, dapur mini dan ruang bersantai.Frans sempat protes pada Dariel saat meminta design ruangan lengkap seperti itu, soalnya Dariel lebih terlihat seperti orang yang akan pindah rumah. Andrew sampai mengancam Dariel jika dia tidak pulang ke rumah maka ruangan impian Dariel akan dia robohkan.Andrew meminta Dariel ke Indonesia selain untuk mengusut kasus tapi juga untuk menjaga neneknya, alias ibu Andrew, karena ibunya itu selama ini selalu sendirian di rumah dan tidak ingin ikut ke Chicago. Ibunya itu tidak ingin ke Chicago karena dia memiliki banyak kenangan dengan suaminya itu. Dan dia tidak ingin mengingat kenangan itu, yang ada nanti malah menangis sendiri dan membuat khawatir anak-anaknya.Jika Dariel tidak pulang ke rumah
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

BAB 107 : Makan Malam di HS

Di dalam mobil Citra, mereka tidak mengobrol. Citra yang fokus mengemudi dan Arin yang terus kepikiran akan Dariel. “Bahan makanan di apart masih banyak kan?” tanya Arin tiba-tiba. “Iya masih.” “Aku pinjam dulu, ya. Aku mau masak buat Dariel, nanti aku ganti.” “Iya boleh.” Sesampainya di apartemen, Arin langsung menuju dapur. Masih dengan menggunakan pakaian kerja yang rapi Arin memasak makan malam untuk mereka bertiga dan untuk Dariel. Hanya dalam waktu satu setengah jam semua masakan sudah siap. Arin memisahkan makanan untuk disimpan di atas meja makan dan ada juga yang dimasukkan ke dalam lunch box. “Widihhh… Wangi banget masakan bu Bos.” Citra yang dari tadi setelah selesai mandi hanya rebahan, saat mencium wangi masakan yang dibuat Arin dia langsung keluar kamar. Wang
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more

BAB 108 : Si Gatal

“Stop it, Jen!” Mendengar teriakan yang bergitu menggelegar di Lobby Hotel membuat semua orang yang sedang menyaksikan kekacauan tersebut mengalihkan pandangannya pada orang yang berteriak tersebut. Sebagian orang berbisik pria tak dikenal baru saja bisa menghentikan perselisihan antara si Tamu dan si Resepsionis. Tapi sebagian orang lagi yang merupakan karyawan HS Hotel yang mengetahui pria tersebut langsung menundukkan pandangannya. Saat Dariel berjalan ke arah keributan terjadi yang diikuti Arin di belakangnya, kumpulan orang yang berkumpul itu membelah memberi jalan untuk Dariel. Padahal tidak ada yang memerintahkan mereka membelah jalan. “Jangan buat kacau disini.” ucap Dariel dingin pada Jenifer dan suaminya. “Come on, Dariel. It’s not my fault.” ujar Jenifer membela diri sendiri. Ssssttt… 
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

BAB 109 : Dilema (2)

Alex dan Jenifer tertawa kencang melihat wajah Dariel yang jijik dan Arin yang sangat polos, bahkan sampai saat ini Arin masih menutup wajahnya. Dariel mencolek lengan Arin, “Udah.” ucap Dariel pelan. Arin menurunkan tangannya, “Oh… Ekhem…” Arin berdeham menghapus kegugupannya. “Duduk sini.” titah Dariel pada Arin sambil menepuk sofa kosong disampingnya. Arin menggeleng, ia segan. “Gapapa. Sini.” titah Dariel. Arin akhirnya menuruti perintah Dariel. Dia duduk di samping Dariel. Duduk di tempat Jenifer tadi bergelayut pada Dariel. Dalam hati Arin dia tidak rela saat harus duduk di sofa bekas Jenifer, tapi apa boleh buat Dariel yang menyuruhnya. “Ini Arin, sekretaris om Bram sekaligus kekasihku.” ucap Dariel memperkenalkan Arin pada Jenifer dan Alex. Pipi Arin memerah mendengar Dariel mengakui dirinya sebagai
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

BAB 110 : Begadang

Tidak mendengarkan apa yang diperintahkan oleh Arin, justru sekarang Dariel duduk di kursi kerjanya dan memeriksa berkas yang diberikan oleh Jenifer tadi. Dia meneliti keseluruhan berkas-berkas itu dengan sungguh-sungguh. Dariel menggeleng dengan apa yang dilakukan oleh Ben. Banyak kecurangan yang dilakukan oleh Ben. Sebagian besar apa yang terjadi pada HP Group sama terjadi juga pada perusahaan-perusahaan yang menjadi korban Ben. Namun mereka tidak bisa mempertahankan perusahaan mereka. “Gila…” gumam Dariel. Dariel memilah-milah berkas yang saling berkaitan. Saking banyaknya yang terkait, Dariel sampai meminta office boy untuk membawakan interactive whiteboard yang ada di ruang meeting. Saking fokusnya memecahkan masalah ini, tidak terasa sudah jam setengah 6 pagi. Matahari di luar sudah menampakan dirinya. Dariel meregangkan tubuhnya yang pegal karena dari ta
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status