Home / Romansa / JODOH TAK TERDUGA / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of JODOH TAK TERDUGA: Chapter 121 - Chapter 130

145 Chapters

BAB 121 : Kegelisahan Dariel

Huft…Tidak ada 5 menit tapi Arin sudah mematikan telepon darinya. Padahal Dariel sangat ingin melakukan panggilan dengan Arin dalam waktu yang lama. Sekarang sudah jam 11.00 siang, di Indonesia masih jam 09.00, pantas saja di jam segitu Arin sedang sibuk-sibuknya menerima perintah dari Frans.Dariel tidak ingin bergegas bangun dari duduknya di atas kloset. Dia hanya menatap terus ponsel yang masih menampilkan log panggilan terakhir. Kehidupan cintanya cukup miris. Baru saja dia merasakan cinta tapi malah berlabuh pada Arin.Dariel tidak menyesal jika orang itu Arin, namun Arin terlalu cuek tapi dia bahagia saat bersama Arin. Mungkin karena Arin terlalu sibuk dengan pekerjaannya saat bertemu sepulang kerja juga Arin terlihat begitu lelah dan mereka hanya bisa berpelukan saja dan mengobrol singkat, setelah itu pulang.Akan Dariel pastikan saat Arin sudah menjadi istrinya maka dia tidak akan membiarkan Arin bekerja. Dariel hanya akan mengurung Arin di istana mereka nanti.Istana? Dariel
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more

BAB 122 : Kenyataannya

Dariel, Sean dan Aldo bersiap menuju Lobby. Di dalam lift tidak ada pembicaraan sama sekali. Mereka semua merasa tegang dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Semua ini akhir dari penantian mereka selama ini. Mereka hanya berharap semoga dalam proses penangkapan ini tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.Pintu lift terbuka.Di sana sudah ada beberapa anggota polisi, kira-kira 8 orang polisi.Dariel mendekati polisi tersebut yang Dariel kira sebagai pemimpin dari kelompok polisi itu.“Siang pa,” ucap Dariel sambil menyalami polisi tersebut. Ingin Dariel menyebut nama polisi itu, tapi polisi tersebut tidak mengenakan seragam jadi tidak bisa mengetahui nama polisi itu. Lagi pula jika ada name tag pun Dariel tidak akan bisa membacanya.“Siang pak Dariel,” balas polisi itu. “Kami sudah mengetahui di mana kamar pak Ben,” lanjut polisi itu.“Kita langsung saja ke sana?” tanya Dariel.Polisi itu mengangguk dan melenggang masuk menuju lift diikuti Dariel, Sean dan Aldo. Beberapa anggota p
last updateLast Updated : 2022-09-28
Read more

BAB 123 : Izin Cuti

“Gue baru tau kalo om Ben termasuk kaum umat Nabi Isa as.” ucap Sean bercanda. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil menuju hotel. Aldo yang duduk di depan juga cukup penasaran dengan yang diucapkan Sean.“Dark joke lo ngga lucu,” peringat Dariel.Sean cemberut.“Emang lo udah tau?”“Barusan taunya. Syukur deh gue ngga jadi sama Jenifer.”“Lo mesti banyak-banyak nyebut.”“Maksudnya?”“Setidaknya lo banyakin hamdalah.Lo harus sering-sering bersyukur bisa ketemu Arin.”Dariel menggeplak belakang kepala Sean, “Tanpa lo suruh juga tiap gue selesai solat gue sering nyebut hamdalah.”“Sombong banget lo. Ibadah diumbar-umbar. Ngga takut dosa lo?” sentak Sean.“Lo yang mulai curut.”“Berisik lo.”Dariel sudah ingin menghajar wajah Sean tapi terhenti saat Aldo bertanya, “Proses interogasinya gimana bos?” tanya Aldo yang cukup penasaran juga.“Lancar. Dia mengakui semuanya. Bahkan dia sampai memberikan nama-nama yang terlibat dalam kasus ini.”“Bos tau siapa aja?”“Sebagian besar bawahan
last updateLast Updated : 2022-09-29
Read more

BAB 124 : Kecewa Lagi

‘Habis dari Korea Selatan kita bertiga ngga bakalan langsung pulang ke Indonesia, tapi mau ke Perancis.’“Perancis?!” Arin berteriak kaget dari seberang telpon sana.Arin yakin Dariel pasti menjauhkan ponsel dari telinganya. Kaget juga mendengar Arin berteriak. ‘Suaranya, Sayang. Kondisikan.’“Pengen ikut,” pinta Arin dengan merengek.Arin iri dengan Dariel yang bisa pergi dengan bebas ke negara lain tanpa harus memikirkan biaya apa pun. Arin mengerti jika Dariel melakukan perjalanan untuk menyelesaikan kasus HP Group bukan untuk bersenang-senang, tapi tetap saja dia iri.‘Bikin dulu visa sama paspor, gih. Kasus ini selesai kita liburan ke Swiss bareng yang lain.’“Kalau ke Korea sama ke Perancis?” tanya Arin penuh harap.‘Mau juga?’“Mau dong.”‘Ya udah nanti kalau kamu udah jadi istriku, kita honeymoon ke sana.’Bukannya menjawab atau histeris bahagia, Arin justru terdiam. Istri?Yang Arin bayangkan sekarang justru wajah Andrew alias ayah dari Dariel. Meski mereka satu kantor dan se
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

BAB 125 : Minta Tolong pada Joni

Lili menganga melihat kekasihnya ditarik oleh kakaknya. Dewa dan Citra juga terkejut melihat Arin yang dari tadi hanya melamun sekarang malah tampak bersemangat saat bertemu Joni. “Waduh kak. Jangan mentang-mentang lagi LDR sama pacarnya, eh sekarang malah narik-narik cowok aku,” gumam Lili. Citra terkekeh mendengar Lili yang sedang mendumel. Joni di dorong Arin untuk duduk di samping Dewa. Lalu Arin duduk di tengah-tengah Citra dan Lili yang masih tidak terima jika kakaknya menarik kekasihnya seperti itu. “Tau gini ngga bakal aku minta bang Joni buat mampir dulu.” “Kan kakak udah chat kamu.” “Ya ngga usah main tarik-tarik ‘kan bisa.” Pipi Joni memerah dan tersenyum melihat Lili yang sedang cemburu. Citra dan Dewa geleng-geleng kepala mendengar pertengkaran kedua kakak beradik ini.
last updateLast Updated : 2022-10-03
Read more

BAB 126 : Prancis

“Tadi saya habis dari apartemen Arin,” Joni menghentikan ucapannya.”Dia bilang kalau Ben sudah ditangkap dan dia tidak ada hubungannya sama sekali dengan kasus yang menewaskan kedua orang tuanya.” ‘Hm,’ gumam Dariel menunggu kelanjutan cerita Joni. “Arin dan Lili meminta saya untuk cepat-cepat menyelesaikan kasus kebakaran itu, karena mereka merasa terbebani jika kasus itu belum selesai,” Joni menghela napas lagi. “Saya mau meminta izin pada anda untuk menyelesaikan kasus kebakaran ini.” ‘Hahhh…’ Dariel menghela napas keras. ‘Boleh. Selesaikan saja.’ “Tapi masalahnya saya tidak punya kuasa untuk mengambil alih.” ‘Saya akan bilang pada pengacara saya untuk memberi kuasa pada bang Joni untuk menangani kasus itu.’ Joni menggaruk kepala belakangnya l
last updateLast Updated : 2022-10-03
Read more

BAB 127 : Pinjam Ponsel

[19.48] Arin : Jangan telepon aku lagi.[19.48] Arin : Yang semalam hanya kompensasi aja. Soalnya aku kasihan.Kasihan?What?Saat itu Dariel tak habis pikir dengan Arin. Dia pikir dia akan bisa menghubungi Arin lagi, tapi tidak sama sekali.Bukannya sepasang kekasih kalau kangen itu saling menghubungi dan memberi kabar ‘kan? Tapi justru Arin sama sekali tidak ingin.But, wait…Apakah mereka masih sepasang kekasih?Waktu Arin minta putus itu beneran ngga ya? Tapi mending putus deh, biar bisa nikah. -- pikir DarielSudah satu minggu Dariel kembali ke Korea Selatan dari Prancis. Sudah satu minggu juga dari semenjak telepon terakhir dari Arin, mereka tidak pernah saling berbagi kabar lagi. Bahkan saat pertama kali Dariel membuka ponsel setelah landing di bandara saat di Prancis dia menerima pesan dari Arin seperti itu.Dariel terus saja menatap pesan terakhir dari Arin. Andai saja dia bisa merampas ponsel Sean lagi mungkin sekarang dia bisa menelepon Arin sekarang. Tapi sekarang Sean jad
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

BAB 128 : Vonis Hukuman

“Berdasarkan putusan hakim, saudara Heru Wicaksono dijatuhi hukuman selama 10 tahun dan denda sebesar 50 juta rupiah. Sidang dinyatakan ditutup.” Tok tok tok Hakim ketua persidangan mengetok palu sebanyak 3 kali. Seperti yang dikatakan hakim, jika sidang ini sudah selesai. Heru. Tersangka pembunuhan kedua orang tua Arin dan Lili diboyong oleh beberapa polisi keluar dari ruang sidang. Heru terus menundukkan kepalanya. Dia tidak tega saat melihat istri dan anak perempuannya menangis meraung-raung. “Papa… Pa… Pak polisi jangan bawa papa saya. Dia tidak bersalah. Dia hanya disuruh,” suara tangis dan teriakan dari Hasna, anak Heru sekaligus teman dekat Lili. “Mas…” teriak istri Heru. Lili melihat Hasna prihatin. Baru kali ini Lili melihat Hasna ada di posisi titik paling terendah, karena
last updateLast Updated : 2022-10-07
Read more

BAB 129 : Arin yang Tidak Tau

Arin sekarang percaya bahwa Lili benar-benar adiknya.Lili yang merajuk pada Joni hampir sama dengan apa yang Arin lakukan pada Dariel. Dan respon dari Joni dan Dariel pun sama, rasa gelisah mereka sama. Lagipula apa salahnya tidak saling chat dan telepon. Jujur saja Arin tidak begitu suka dengan chat dan telepon, dia lebih suka bertemu langsung.“Kita ke mall aja bang Joni,” pinta Arin pada Joni yang sedang mencoba membujuk Lili supaya tidak merajuk lagi.“Ngga kak. Aku mau pulang.”“Ya kamu pulang aja sana. Kakak mau belanja baju buat liburan,” kata Arin menggoda Lili supaya dia tidak merajuk lagi. Lagi pula kata Dariel, mereka akan liburan ke Swiss jika kasus sudah selesai. Mereka hanya tinggal menunggu hasil kasus utama HP Group saja. “Ikut.”“Kalau mau ikut berhenti ngerajuk kayak gitu. Kasihan bang Joni.”“Iya,” cicit Lili patuh.Joni melihat Arin melalui kaca spion, dan bergumam ‘Terima kasih’ pada Arin. Joni mencoba meraih telapak tangan Lili lagi, lalu menggenggamnya. Syuku
last updateLast Updated : 2022-10-09
Read more

BAB 130 : Belanja Baju

Sekarang mereka sedang berjalan di koridor mall. Dariel ingin berduaan saja dengan Arin, tapi dia tidak bisa mengusir kedua calon adik iparnya. Bagaimana caranya mereka pergi? Dariel berbalik menghadap Joni dan Lili yang berjalan di belakangnya. Dariel lihat Lili yang sedang menyantap waffle dengan topping green tea dan masih ada 2 waffle lagi yang dipegang Joni. Beberapa kali Joni mengusap pipi Lili yang belepotan. So sweet… Dariel ingin juga. Apa dia harus makan belepotan dulu baru Arin akan menyekanya? Sepertinya salah posisi. Dariel menggeleng, menghalau pemikiran anehnya. Saat Joni sudah di dekatnya, Dariel menyerahkan debit card miliknya kepada Joni. Arin menaikkan alisnya dan memiringkan kepalanya melihat Dariel yang tiba-tiba menyodorkan debit card pada Joni. “Kalian belanja aja gih. Nih, pakai ka
last updateLast Updated : 2022-10-10
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status