All Chapters of Karma : Kupermalukan di Akad Nikahnya : Chapter 81 - Chapter 90
131 Chapters
Alhamdulillah
"Duduklah Bella tante akan menuangkan teh manis untukmu," ujarku sambil tersenyum."Baik, Tante," balasnya lirih. Kutuangkan segelas teh sambil melirik kedua anakku yang terlihat juga canggung dan saling melirik satu sama lain. Aku memberi isyarat senyuman kepada mereka agar mulai menyapa saudara tirinya."Bagaimana dengan progres kursus bahasa Inggrismu? Kayaknya kamu udah ketinggalan jauh deh," gumamku sambil menyodorkan cangkir teh kepadanya."Aku, tertinggal," jawabnya lirih."Mulai besok tante sendiri yang akan mengantarmu dan memastikan kamu nyaman berada di pusat pelatihan, nanti akan bicara kepada gurunya untuk memberikan tutor terbaik kepadamu," ujarku."Ya, seperti yang selalu dilakukan Mama kepada kami," ujar Imel yang sukses mengalihkan perhatian mas Didit dan anaknya. Mereka menatapku terpanah sementara aku hanya tersenyum saja."Pokoknya kalau ada apa-apa kalian tinggal bilang aja ke Mama, dan Mama akan mengatasinya untuk kalian.""Baik, Ma," jawab kedua anakku serenta
Read more
kuperiksa
Kuperiksa kamar anakku dengan seksama, menyusuri setiap sudutnya setiap inci dari dinding hingga lantainya, takut mereka meletakkan sesuatu yang bisa meledak atau bisa menyetrum anakku. Orang-orang berpikir mudah sekali berurusan dengan seseorang dari dunia militer, sebenarnya tidak, tidak semudah itu.Dari instansi lain pun sama, hanya saja Tuhan menolongku untuk memudahkan aku menumbangkan Suryadi di hadapan majelis persidangan militer, setelahnya kini aku harus menghadapi beberapa tantangan karena beberapa orang yang masih setia kepadanya juga ikut menyimpan dendam, aku tidak bisa pungkiri kenyataan, karena realitasnya memang begitu.Aku membongkar 3 kamar hingga nafasku terengah-engah, namun tidak menemukan apapun. Di dalam pikiranku kemudian berpikir mungkin dia hanya sengaja menunjukkan diri untuk mengerti aku dan membuatku khawatir. Dia ingin menyerang secara psikologi dan membuatku terganggu hingga depresi. Tentu aku tidak akan membiarkan itu terjadi."Setelah kepulangan mas
Read more
nekat
Sebenarnya malu juga malas untuk datang ke tempat ini, seolah-olah mengulang kembali kejadian beberapa bulan yang lalu di mana Aku sedang berjuang untuk mendapatkan keadilan atas perilaku Mas Suryadi.Semalam aku sudah menelepon ibu Inayah dan meminta kesempatan untuk bisa bertemu dengan Pak Danrem. Meski agak sulit untuk membujuknya, namun akhirnya aku berhasil meyakinkan bahwa ini tidak akan membutuhkan waktu yang lama.Setelah menunggu beberapa saat aku kemudian dipersilahkan untuk masuk ke ruangan pada dan kembali menyapa pria yang pernah berapa kali bertemu dan sekali bersitegang denganku."Selamat pagi Pak," siapapun sambil membungkuk hormat lalu dia memberi isyarat agar aku duduk di kursi depan mejanya."Ada perlu apa datang kemari?""Mohon izin sebelumnya saya ingin membicarakan sesuatu sekaligus meminta sedikit bantuan kecil dari Pak Danrem," ucapku perlahan."Bantuan seperti apa yang Ibu inginkan?""Mohon izin, seperti yang anda tahu berapa bulan yang lalu, saya sempat meng
Read more
Giring saja
Tak lama kemudian dua penjaga datang dan langsung membantu kami mengamankan pria itu ke sebuah ruangan di dalam lingkunha Korem tersebut."Mohon maaf, mohon bantuannya untuk segera menghubungi pak Danrem agar kami bisa bicara kepada beliau," pinta Mas Didit kepada salah satu dari penjaga itu."Apel masih berlangsung Pak, kami tidak bisa menjeda kecuali jika apel sudah dibubarkan," jawab pria itu tegas."Baik kalau begitu biarkan kami menunggu disini," lanjut Mas Didit."Mohon maaf sebelumnya pak, sebenarnya ada masalah apa? Sungguh tidak elok menahan anggota kami di lingkungan Korem sendiri, rasanya memalukan Pak," ujar petugas itu."Saya pun tidak ingin melakukan ini Pak, tapi pria ini harus saya bawa ke atasannya karena dia sudah menguntit istri saya," jawab Mas Didit."Baik, siap kalau begitu saya akan menghubungi Pak Danrem dan meminta beliau untuk memberikan waktu kepada bapak dan ibu berdua," jawabnya sambil memberi isyarat hormat lalu menjauh.Setelah 30 menit menunggu akhirny
Read more
rencana liburan kami
Senin pagi, dua hari setelah peristiwa membekuk petugas di Korem akhirnya aku mendapatkan kabar jika pria itu sudah ditahan dan menjalani hukuman yang pantas dengan perbuatannya.Dari kabar yang kudengar dari suamiku, bahwa, pria itu telah mengaktifkan kamera pemantau yang diterbangkan tidak jauh dari tempatku, entah sedang aku yang sedang sial atau memang kebetulan dia ternyata melihat kami yang sedang memadu asmara di tempat tidur kami sore itu, mungkin dari celah jendela atau dari mana, aku tidak mengerti, yang pasti dia setelah diselidiki petugas mendapati rekaman tersebut di iPad miliknya."Lalu Apa hukuman untuk pria itu mas?""Karena dia merekamnya dengan tidak sengaja, maksudnya dronenya gak sengaja lewat, maka dia hanya diskorsing beberapa hari saja sambil ditahan, selain itu dia juga pasti mendapatkan pukulan dari beberapa anggota senior," ujar Mas Didit."Nggak mungkin nggak sengaja lewat Mas, buktinya siang itu dia datang ke rumah kita dan menyamar sebagai tukang furnit
Read more
dua hari
Dia hari setelah ditinggal anak-anak pergi berlibur ke kebun, rumah menjadi lengang dan tiba-tiba ada kerinduan yang sulit kujelaskan. Ingin kutelpon mereka pagi-pagi begini, tapi kuyakin mereka belum bangun.Kualihkan perhatian dengan membersihkan rumah lalu menata ulang pot bunga di teras ke atas rak kecil, sambil bersenandung kecil kuambil selang air lalu memutar dan menyiram tanaman hias tersebut. Sesudah menata tanaman aku kembali ke dalam untuk mandi dan menyiapkan sarapan suami, ternyata panggilan di ponsel sudah menumpuk oleh nama anakku.Kutekan ulang nomornya lalu tak lama kemudian dia mengangkatnya."Halo Mama aku ingin mengatakan sesuatu," kata Siska dari seberang sana."Ya, Nak, ada apa?""Entah kenapa aku merasa ada yang aneh, Ma," jawabnya."Aneh kenapa?""Kami semua merasa seolah diawasi beberapa kali sebuah mobil terus mengitari jaan di depan rumah secara berulang ulang, aku takut.""Gimana dengan perasaan teman-temanmu?""Ya, Mereka baik-baik aja hanya saja, ak
Read more
sadar dan melawan
Perlahan kubuka mata, berusaha bangkit meski tiba tiba merasa sangat pusing dan mual akibat pukulan pria mengerikan itu. Lamat-lamat penglihatan menyusahkan dengan pencahayaan ruang yang cukup gelap dan lembab ini, kupindai sekeliling, hanya ada satu sebuah pintu, lantai juga setengah basah dan berdebu.Ingin berteriak tapi rupanya mulut ini dilakban juga posisi tangan yag terikat membuatku kesulitan untuk bergerak."Siapa pria yang berani memukul dan menculikku," gumamku dalam hati. Sembari berusaha bangkit aku terus berdoa semoga anak-anak menyadari keterlambatanku dan segera memberitahu ayah tiri mereka. Semoga bantuan segera datang. Dengan menyeret langkah aku berusaha untuk mengintip, suasana di luar sama suramnya, mungkin tempatku saat ini adalah basemen atau ruang bawah tanah, terbukti tembok di sekelilingku gelap dan sama sekali tak ada cahaya matahari masuk kecuali hanya dari bohlam kecil yang pendarnya sudah mulai redup.Jika berteriak aku pasti akan gagal, memberontak ju
Read more
apa boleh buat
Jalan itu menembus ke hutan yang rimbun dan sedikit gelap karena sinar mentari terhalang dedaunan dan tingginya pohon. Suasana sunyi dan aku seolah dikejar seseorang dengan cepat. Tanpa memperdulikan kontur jalanan, aku mempercepat laju mobil dan berusaha kabur dari pria psikopat yang ingin membunuhku."Allah, bantu aku," gumamku yang tiba-tiba menemukan dua percabangan jalan yang keduanya membuatku bingung setengah mati. Tidak ada jejak mobil di jalan setapak itu, hanya semakin setinggi pinggang dan sebuah jalur kecil yang mungkin dulunya kerap di lewati orang.Dari kejauhan lamat-lamat kudengar suara pria itu berteriak mencariku,"Auh ... heiiii ... Argggg ...."Serupa teriakan memanggil tapi sambil meraung kesakitan. Aku merinding bukan main karena tadinya sudah berpikir bahwa pria itu meninggal, atau minimal pingsan. Ternyata dia kebal sekali.Kembali suara itu terdengar, kali ini lebih dekat dan menggema, namun entah dari sebelah mana. Aku masih menajamkan pendengaran sambil
Read more
tolong aku
"Tolong ... Mas Didit, bantu aku," teriakku keras sambil berusaha menutup diri dengan selimut, aku rasa pria jahat itu datang kemari untuk menuntaskan hasratnya membunuhku.Dia pasti sedang membawa cangkul atau kapak di tangannya, suasana rumah sakit yang lengang di malam hari membuatnya leluasa untuk menyusuri lorong tanpa dicurigai.Pintu perlahan terbuka, aku makin panik dan tidak tahu harus berlari kemana, jangankan berlari, melangkah saja aku tak sanggup melakukannya.Pria bertubuh tinggi sedang itu masuk dan menggunakan masker warna hijau, ia mendekat dan berusaha menarik lenganku."Jangan ... jangan lakukan itu, aku minta maaf sudah menabrakmu," ujarku sambil meraung menangis."Tenang nyonya, tenang," ujarnya sambil mengeluarkan jarun suntik."Jangan bius aku, saya minta maaf, jangan bawa aku ke gudang itu, tolonglah," jeritku. Tak lama dua orang perawat datang dan mas Didit menyusul di belakangnya, dia datang dan langsung memelukku."Tenang Sakinah, ini rumah sakit, ada aku d
Read more
parah
" Mas Didit, Mas Didit ...." Aku menjerit di tengah malam, pintu terbuka dan Mas Didit langsung datang memelukku."Ada apa Sakinah?""Aku takut, Mas, aku mendengar gema dan bunyi langkah seperti di ruang bawah tanah itu, aku yakin seseorang datang untuk ....""Dengar Sakinah, tidak ada orang di sini, aku akan membawamu pulang, secepatnya, setelah matahari terbit aku akan mengajakmu kembali ke rumah.""Tapi Mas .... Apa rumah kita akan?""Iya, sayang, tentu aja," jawabnya."Kamu yakin ga akan teledor, bagaimana kabar pria gila yang menculikku apa dia mati atau masih hidup?""Dia sudah meninggal, sempat dibawa ke rumah sakit dan ditahan namun akhirnya meninggal," jawab Mas Didit."Siapa pria itu, siapa yang menyuruhnya? Beritahu aku Mas," pintaku serius."Hmm, sepertinya dia memang menderita gangguan kejiwaan, ada kecendrungan untuk bahagia melihat orang lain tersiksa dan mati, namun aku masih menyelidiki lebih lanjut apa benar pria itu ada sangkut paut dengan orang lain atau memang
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status