Lepas kepindahanku ke rumah suami, hari hariku terasa lebih tenang dan bahagia, tiap waktu penuh canda dan kebahagiaan. Mas Didit amat baik, penuh keromantisan, dan kasih sayang, aku amat bahagia memilikinya sebagai suami, tiap pagi ada saja hal baru yang membuatku bahagia bersama dengannya.*"Aku pergi kerja dulu, ya, Sayang," ujarnya sambil mencium keningku."Iya, Mas, hati-hati di jalan." Aku mengantarnya hingga ke depan pintu."Jangan kemana-mana, tunggulah aku di rumah," ujarnya sambil mencium keningku."Iya, Mas.""Oh, ya, aku lupa ...." Ia mendekat lagi setelah tadi hendak membuka pintu mobil."Aku harus mendapatkan sesuatu yang bisa menyemangatiku," bisiknya."Apa Mas?" tanyaku.Dia mendekatkan wajahnya dan mendaratkan ungkapan cinta yang tulus di bibirku lalu tersenyum sambil mengusap lembut pipi ini kemudian segera naik ke mobilnya."Kamu tahu sekali, rasanya membuat seseorang jatuh cinta padamu berkali kali, Mas," bisikku."Iya, mungkin itu sudah keahlian," ujarnya yang
Baca selengkapnya