Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 891 - Chapter 900

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 891 - Chapter 900

993 Chapters

Bab 891: Punya Misi Berbeda di Tempat yang Sama

Prem kini tersenyum puas, misinya berhasil baik, benda ini berhasil dia rebut lagi, dengan santai nya dia membuka wine dan meneguknya pelan-pelan dengan gelas kecil di tangan. Sambil berjalan ke arah balkon dan menatap halaman hotel mewah ini yang terlihat ramai!Saat ingat si bule cantik berambut jagung tadi, senyum Prem makin lebar. “Cantik…apa perlu aku sesekali kencan dengan bule yaa, apa rasanya!” pikir Prem nakal.Sambil ingat pengalaman nakalnya yang aseek di desa di pegunungan Hilamalaya, kala mengencani 3 wanita sekaligus, yang salah satunya malah masih perawan.Semenjak itu hingga kini Prem belum lagi berkencan dengan wanita. Sebab dia kembali masuk kamp pelatihan, untuk di didik sebagai agen tangguh dan berani mati, dengan latihan yang sangat berat dan menguras tenaga plus otak. Prem pun berjalan santai menuju balkon dan dia makin lebar senyumnya, saat melihat banyak mobil patroli polisi di halaman hotel mewah ini.Hotel mewah ini modelnya melengkung, dan dari balkonnya d
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 892: Kerjasama Keturunan Hasim Zailani

Setelah berpisah dengan Prem usai sarapan. Balanara berangkat ke pinggiran kota London, dari informasi yang dia terima, 3 musuh besarnya berada di sebuah tempat.Tanpa dia sadar, kalau Prem pun sama, berangkat untuk serahkan koper berisi uranium pada 6 agen dari negaranya.Perjalanan di tempuh lumayan lama, Balanara sengaja bawa mobil sendiri, kini dia mulai mengintai sebuah bangunan yang di katakan tempat ke 3 musuh besarnya itu berada.Sudah 2 batang rokok dia habiskan, namun belum ada tanda-tanda musuhnya itu keluar dari bangunan itu.“Hmm…apa info ini salah…baiklah aku bersabar dulu. Siapa tahu info ini benar adanya,” Balanara menghibur hatinya, sambil menahan hati.Namun Balanara kaget setengah mati, tiba-tiba terdengar tembakan beruntun di sebuah bangunan yang berjarak 100 meteran dari tempat bangunan yang dia intai.Bukan bunyi tembakan itu yang membuat dia kaget, tapi saat melihat sosok seorang pria yang sedang berlari cepat, menghindari kejaran 5 orang yang membawa senjata.P
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 893: Duel Dulu, Baru Ngaku!

Sampai kembali ke flatnya lagi, Prem masih kepikiran dengan ucapan Balanara, tentang orang yang berkhianat di institusi mereka sendiri.“Hemm…aku jadi curiga dengan Kolonel Zia, kan hanya dia yang tahu kalau uranium ini ada padaku. Aku pun tak tahu siapa sebenarnya si kolonel itu, wajah aslinya pun aku tak pernah tahu!” batin Prem.Baru saja Prem akan menyalakan rokoknya, telpon satelitnya berbunyi dan yang menelpon kembali atasanya, Kolonel Zia.“Prem, bagaimana dengan koper itu, apakah berhasil kamu amankan?” terdengar suara si kolonel.“Tidak berhasil komandan, aku pun beruntung bisa lolos dari berondongan agen mossad itu!” Prem pun mulai jalankan siasatnya.“Apaaa….kamu jangan bercanda Prem, kalau sampai koper itu tak berhasil kamu amankan, negara kita dalam keadaan darurat. Apalagi sudah 6 agen tewas sia-sia!” suara si kolonel terdengar meninggi. Prem pun hanya bisa terdiam.“Kuberi waktu kamu 3X24 jam, kalau kamu tak berhasil cari koper dan amankan itu. Kamu harus pulang ke Paki
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 894: Siasat Berbahaya Dua Bangor

Namun sebelum Prem Khan menceritakan masalahnya, Balanara yang penasaran dengan adiknya minta agar Prem bercerita masa lalunya.Kenapa sampai jadi warga negara Pakistan dan bukan India, di mana dia lahir dan ibunya berasal dari negeri bollywood ini.Setelah menghela nafas panjang, mulailah Prem menceritakan dari awal sampai Z, kenapa ibunya meninggalkan ayah mereka, saat tahu hamil.“Padahal ibu bilang, mereka sebelumnya sudah menikah di catatan sipil, karena ibunda tak mau aku lahir jadi anak haram Bang!”Balanara senyum saja, ingat ayah mereka yang juga begitu dengan ibunya dulu itu, yakni menikah di catatan sipil.Hingga Balanara lega, dia bukan anak hasil hubungan gelap, sama seperti Prem, mereka lahir dari pernikahan beda keyakinan. Salut juga kedua 'Hasim Zailani' ini dengan ayah mereka yang memikirkan keturunan dari hasil cinta itu.Bedanya, Balanara kini sudah ikut keyakinan ayah mereka, bahkan dia sudah di khitan beberapa tahun lalu.Prem kemudian pun menceritakan kehidupan s
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 895: Dituduh Pengkhianat Negara

Hari ke 3 Prem benar-benar pulang kembali ke Islamabab, setelah berangkat dari Bandara Heathrow London, ke Bandara Lahore, Islamabad yang harus transit di Doha Qatar.Akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang hampir 30 jam, Prem Khan pun tiba kembali di ibukota negaranya di Islamabad.Namun anehnya dia tak di suruh ke kantor badan intelijen negara itu. Tapi diminta ke sebuah tempat, yang berada di pinggiran kota ini.Tapi sesuai nasehat Balanara, Prem tetap patuhi saja perintah atasannya itu. Walaupun hatinya mulai berasa tak enak dan beranggapan ada yang tak beres.“Kamu jangan tunjukan perlawanan, tetap bersikap patuh dan taat pada atasanmu itu!” itulah pesan Abang nya saat di London.Perintah Kolonel Zia, Prem di minta datang ke sebuah tempat yang dinamakan villa black, sesuai namanya villa di cat hitam dan putih.Tempat ini merupakan kawasan pemungkiman elit yang sangat indah, serta jadi tempat bersantai para pejabat-pejabat negara, atau orkay di Islamabad ini, mirip-mirip kawa
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 896: Bantuan Datang di Saat Tepat!

Prem tidaklah bodoh mau mati konyol, walaupun tangan dan kakinya di rantai, tapi pemuda ini tetap berpikir bagaimana caranya agar lolos dari kematian yang dia anggap tak adil ini. Prem menghitung, dia kini sudah lebih 2,5 jam di bawa ke sebuah tempat. Tiba-tiba penutup matanya di buka, seorang serdadu. Prem kini dapat melihat ada 10 orang dengan senjata terkokang yang berada dalam bak mobil serdadu ini, dia di dudukan di lantai. Benar-benar bak seorang tahanan yang tiada harganya. Inilah yang membuat dia marah bukan main, padahal dia selama ini mempertaruhkan nyawa buat bangsa nya ini. Namun sekonyong-konyong mobil truk tentara ini berhenti di sebuah jalanan yang sepi dan sudah jauh dari pusat kota. Karena di tengah jalan ada kayu besar melintang, ini yang membuat mobil truk tentara ini dan jeep di depannya terpaksa berhenti. Tratt…trattt…terdengar bunyi tembakan. “Awasss ada yang menembaki kita, ayoo berlindung…!” seorang serdadu tiba-tiba berteriak, orang inilah yang tadi melep
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Bab 897: Janji Buat Yalina

“Iya Bang, suaminya tewas saat bentrok dengan pasukan India di perbatasan 1,5 tahunan yang lalu. Banyak lo Bang yang antri mau ambil dia jadi istri. Tapi Yalina tak mau, belum ke buka lagi hatinya, kata dia sih!”Balanara manggut-manggut saja dengan penjelasan adiknya ini. Prem tertawa sendiri melihat kelakuan Abangnya ini. Gara-gara melihat Yalina, Balanara sesaat jadi lupa dengan Su Cen dan Anastasya.Kalau Su Chen punya kecantikan bak artis drakor dan Anastasya bak Ayana Monn tapi dikit khas Sunda dan lembut. Wajah Yalina perpaduan Arab dan India, tapi berkulit putih bak bule. Mata tajam bulat, hidung mancung dan ada bulu-bulu halus di atas bibirnya yang merah alami. Dan lengannya saat tersingkap tadi, juga terdapat bulu halus dan bertubuh tinggi langsing, khas orang Pakistan yang memang jangkung-jangkung.Balanara pun mulai mabuk kepayang…!Prem juga menjelaskan, ‘sepupunya’ Yalina Khan, anak Arjan Khan dari istri ke 2 nya.Paginya, kembali si bangor ini terpesona, saat Yalina d
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Bab 898: Tubuh di Isi Arjan Khan

Arjan Khan memandang dua anak muda di depannya ini, dari penglihatannya, kedua nya agaknya sama nekat dan sama pendendamnya dengan musuh-musuh mereka.Diam-diam lelaki tua yang memiliki 4 istri dan 8 orang anak ini punya kemampuan istimewa, yakni meramal masa depan.“Sebelum kalian berdua pergi, paman akan beri sesuatu, terutama buat Prem, kalau Balanara tak perlu lagi. Kemampuan kebal bacoknya sudah cukup hebat. Hanya pesanku jangan terlalu kejam dengan musuh-musuh kalian…muush kalian itu ibarat cendawan. Begitu di cabut satu dan mati, tapi di musim hujan akan makin banyak yang muncul lagi!”Balanara dan Prem saling pandang, kaget juga mereka, terutama Balanara. Karena Arjan Khan tahu kemampuan istimewanya tersebut, yang dulu diberikan Kakek Uja di Batupecah bersama mendiang Salman, adiknya dengan Prem.Namun sayangnya Salman melanggar pantangan yang sangat fatal, yakni tak sadar menggauli Santi yang merupakan istri sah mendiang Maulana, yang awalnya dia pikir Tika, karena wajah mer
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 899: Siasat Awal Diluar Dugaan

Kedua pemuda generasi ke 6 Hasim Zailani ini, pergi meninggalkan Desa Bajur balik kembali ke Islamabad.Mereka sudah punya planning khusus untuk bongkar kejahatan Jenderal Alesar dan orang yang bernama Kolonel Zia, yang selama ini tak pernah Prem lihat wajahnya seperti apa.Apalagi saat Prem coba buka akses kode rahasia dirinya melalui laptop milik Abangnya, Prem kaget setengah mati.Namanya sudah hilang dari daftar sebagai seorang agen dari negara ini. “Gila Bang, kode namaku sengaja di hapus mereka!” Balanara pun kaget dan kini mereka kembali berunding mengenai hal ini.“Satu-satunya jalan adalah…kamu harus bertemu dengan pimpinan lembaga tinggi ini, yang bernama Letnan Jenderal Farouk Al Sani.” Itulah saran Balanara pada adiknya ini.Bukan pekerjaan mudah bagi Prem ini bertemu bos besar badan intelijen ini. Apalagi yang di hadapi orang yang punya link kuat di kekuasaan dan kuasai badan intelijen negara, yang pastinya punya licensi untuk membunuh.Letnan Jenderal Farouk Al Sani adal
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 900: Berubah Jadi Agen Dandy

Namun, baru saja sampai di hotel, tiba-tiba ada telpon dari ayah mereka di Jakarta ke ponsel Balanara.“Balanara, Prem, Nenek Citra masuk rumah sakit, dia nyari kalian terutama Balanara. Segera pulang!” itulah pesan Balang pada kedua anaknya.Balanara dan Prem saling pandang setelah telpon di tutup. “Prem, Abang balik dulu ke Jakarta, kamu tak apa kan bertahan saja di sini dan terus lanjutkan planning kita!”“Tak apa Bang, titip salam saja buat papa dan kedua bunda, juga nenek Citra, nenek Hanum dan kakek Radin, serta keluarga yang lain. Begitu planning aku selesaikan, secepatnya aku akan ke Jakarta menyusul!” janji Prem.Setelah pesan ini dan itu, Balanara pun balik lagi ke bandara Karachi di antar Prem, dan langsung terbang dengan private jetnya tujuan Jakarta, tanpa sempat ganti baju.Balanara percaya dengan adiknya, apalagi kini Prem sudah langsung di bawah kendali Letjen Farouk Al Sani, kepala badan intelijen negeri ini. Prem tak lagi di anggap agen pengkhianat.Sang kepala Intel
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1
...
8889909192
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status