Namun, baru saja sampai di hotel, tiba-tiba ada telpon dari ayah mereka di Jakarta ke ponsel Balanara.“Balanara, Prem, Nenek Citra masuk rumah sakit, dia nyari kalian terutama Balanara. Segera pulang!” itulah pesan Balang pada kedua anaknya.Balanara dan Prem saling pandang setelah telpon di tutup. “Prem, Abang balik dulu ke Jakarta, kamu tak apa kan bertahan saja di sini dan terus lanjutkan planning kita!”“Tak apa Bang, titip salam saja buat papa dan kedua bunda, juga nenek Citra, nenek Hanum dan kakek Radin, serta keluarga yang lain. Begitu planning aku selesaikan, secepatnya aku akan ke Jakarta menyusul!” janji Prem.Setelah pesan ini dan itu, Balanara pun balik lagi ke bandara Karachi di antar Prem, dan langsung terbang dengan private jetnya tujuan Jakarta, tanpa sempat ganti baju.Balanara percaya dengan adiknya, apalagi kini Prem sudah langsung di bawah kendali Letjen Farouk Al Sani, kepala badan intelijen negeri ini. Prem tak lagi di anggap agen pengkhianat.Sang kepala Intel
Last Updated : 2024-01-09 Read more