Beranda / Urban / Pewaris Tunggal / Bab 211 - Bab 220

Semua Bab Pewaris Tunggal: Bab 211 - Bab 220

993 Bab

Bab 211: Bertarung Seru Di Jalan Tol

“Gicuuu dyehh…si tante bawel bilang gini…bilangin tuh ke Aldot, jangan mentang-mentang anak sultan, sekehandak hati main terong ehh serongggg…emank anak gue kerupuk, ehh salah lagi...kalengg…ehh apa ya nekk…lupa eyke..!” Vito dengan gaya kenes dan ngondeknya kini bikin laporan ke Aldot dan di dengar Bojo sambil tertawa di sampingnya.“Bansirrr, kalau bercerta itu yang benar, kenapa nggak ente videoin sekalian, biar nggak capek loe bercerita!” olok Bojo.“Dyeeehhh si medok, dasar jahara ye…eyke masih berasa di sidang pengadilan kasus korupsi nekk, ehh ye enak-enak ngolok eyke!” Vito kini duduk sambil kipas-kipas wajahnya persis gaya tante-tante.Kepalanya melengus menatap Bojo yang sedang mengenakan baju singlet ketat, karena dia baru saja nge-gym dengan Aldot."Dyehh mentang-mentang badan udah kotak-kotak, pamerr aja kedua-duanya" ceplos Vito, sambil melirik tubuh Bojo dan Aldot.Aldit hanya menghela nafas, ia berpikir apakah akan nekat datang ataukah tidak ke rumah Kania, tapi ucapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-14
Baca selengkapnya

Bab 212: Nekat ke Rumah Kania

Aldot, Angelina, Bojo dan Vito kini duduk berjejer, di hadapan mereka Brigjen Polisi Indra Sutoyo. Perwira tinggi yang bertugas di Mabes Polri.Kejadian di jalan tol membuat geger se antero media sosial, karena banyak yang merekam aksi koboy Aldot dan Bojo, dua pembunuh bayaran pun sudah di amankan.Kasus ini sengaja diambil Mabes bukan Polda Metro, karena melibatkan Aldot, si anak konglomerat dan juga karena ayahnya yang bintang 3 tapi non job.Tentu saja wajah Aldot yang bak bintang drakor dengan senyum dingin jadi idola di mana-mana, tanpa remaja ini sadari.Saat memandang wajah Aldot, Jenderal Indra langsung teringat ayah dari remaja yang mulai beranjak pemuda ini, dingin, tampan dan terlihat tenang-tenang saja.Indra merupakan kawan dekat Brandon, sejak Brandon menghajar Jagor cs, pembunuh bayaran di Surabaya, kala itu dia masih berpangkat tiga balok alias Komisaris Polisi .Karir Indra melesat di kepolisian hingga kini berbintang satu, tentu saja berkat campur tangan Brandon, ki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-15
Baca selengkapnya

Bab 213: Didamprat Saat Masuk Akpol

“Ehemmm…nyambung lagi nihh…kayak lagu ajee, putus nyambung!” ejek Tante Ima, Aldot dan Kania sama-sama tersipu malu kena ejek si tante bawel ini.Tante Ima sebenarnya berharap Kania mau mengurangi sifat cemburuannya, dan mengatakan menemukan seorang Aldot satu juta banding satu, sangat sulit di cari.Kania saat hanya diam di nasehati maminya, dia berpikir wajar, sebagai wanita yang ingin satu-satunya di sayang, dia ingin memiliki Aldot seutuhnya.Dengan cueknya Tante Ima kini duduk di samping Kania, hingga Kania sempat melotot, agar maminya jangan lama-lama duduknya.“Eeee…Tante…Aldot mau izin pamit dengan tante!”“Eh kok mau langsung pamit, ngga papa…lewat jam 10 malam juga boleh kok, baru juga jam 8 malam udah mau pulang ajah!” serobot Tante Ima kaget.“Bukan mau pulang tante…maksud Aldot, pamit besok mau ke Jogja, mau lanjutkan pendidikan di sana, Aldot harus tes fisik dan kesehatan!”“Hahh…tes fisik…kesehatan, emank kamu masuk apa sih, tentara?” Tante Ima kaget.“Nggak tante…Aldot
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya

Bab 214: Cinta Akhirnya Bablas…!

Joko melipat sajadahnya, dan kini duduk di kasurnya berhadapan dengan Aldot, sementara calon perwira yang lulus lainnya terlihat beristirahat.“Aldot…aku teringat orang tuaku yang hanya buruh tani, aku lulus benar-benar murni tanpa embe-embel apapun…makanya aku terharu dan teringat doa siang malam kedua ortuku Dot…lulus hari ini berkat doa kedua ortuku, yang tak kenal lelah siang dan malam selalu mendoakanku…!” sahut Joko sambil menghela nafas dan mengambil tisu membersihkan airmatanya, tapi bibirnya kembali tersenyum bahagia.“Hmm…selamat ya…cita-cita kamu tercapai, kini kita bersiap tes fisik selama 10 hari, moga kita lulus kembali!” Aldot lalu menyandarkan punggungnya ke ujung kasur.“Kamu juga ku ucapkan selamat, kita hari ini lulus…oh ya…kamu tak sholat Dot, mumpung masih ada waktu Mahrib nih..!” “Oh yaa…ya…!” Aldot pun bangkit dan mencari tempat wudhu, ia lalu pinjam sajadah Joko. Sejak saat itulah, keduanya selalu sholat berjamaah, kadang diikuti yang lain dan Joko pasti jadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-17
Baca selengkapnya

Bab 215: Ibu Muda yang Menggoda!

Sepanjang jalan menuju ke kampus Akpol, pikiran Aldot hanya ke satu orang, yakni Kania, pelukan erat di Bandara Soetta kala melepas sang kekasih terbang ke London seakan belum terhapus dari benaknya.Malam perpisahan SMU membuat keduanya bablas lepas kontrol, mereka bahkan nginap satu malam dan paginya chek out, dan mengulang kembali hingga chek out.Tak ada penyesalan dalam diri Kania, dia juga tak menyalahkan Aldot, karena dia sudah sengaja membuka pintu seluas-luasnya, agar kekasihnya masuk ke dalam pertahanannya, lalu menjebol semuanya, hingga menyisakan noda-noda merah di sprei hotel mewah itu.Nasib baik bagi Kania dan Aldot, kedua orang tua Kania sedang ke luar daerah dan malamnya baru pulang, sehingga Kania tak di intoregasi kenapa tak pulang tadi malam.Bisikan Kania saat berpisah di Bandara Internasional ini membuat Aldot tak bisa berkata-kata lagi.“Ingat sayang…kalau benih ini jadi…aku akan menjaganya sepenuh hati…ini buah cinta kita….karena kita tak mungkin menikah, kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya

Bab 216: Skandal dengan Mona

Semakin malam cuaca makin dingin, apalagi di luar kini hujan gerimis, bulan Desember memang puncaknya musim hujan. Kernet bus sudah memerintahkan seluruh penumpang segera naik kembali, perjalanan akan segera dilanjutkan.Kali ini atas permintaan Mona, Aldot berpindah duduk di samping wanita cantik ini, karena baby Ayu terlihat lengket dengan Aldot, Joko tertawa kecil saja dan dia tak mempermasalahkan sahabatnya dekat dengan ibu muda cantik ini.Perjalanan pun lanjut kembali dan Joko seperti biasa tak lama kemudian kembali pulas tertidur.“Teman kamu itu kayak kebo aja, enak banget tidurnya!” ceplos Mona saat melihat Joko yang sudah terlihat nyenyak tidur, sambil menutupi wajahnya dengan topinya. Aldot hanya tersenyum kecil dan bilang sahabatnya ini memang begitu, seakan tak punya beban berat.Mona banyak bertanya soal Aldot, yang tentu saja di jawab pemuda ini dengan singkat-singkat saja. Tak mungkin ia mau cerita siapa jati dirinya yang sebenarnya.Mona akhirnya juga bercerita kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 217: Primadona Desa, Sepupu Joko

Saking nyenyaknya ketiduran, Joko sampai memercikan air mineral ke wajah Aldot, hingga pemuda ini terbangun.“Oiii udah nyampi, nyenyak banget tidurnya, ngapain aja sih di rumah Mba Mona..? selidik Joko penasaran.“Ahh kamu mau tahu saja…!” sahut Aldot cuek, Joko langsung terbahak mendengar jawaban sahabatnya ini.Keduanya keluar dari angkot dan ia melongo melihat bagusnya pemandangan di kampung halaman Joko.Gunung Semeru terlihat sangat indah menjulang di kejauhan, udara dingin menusuk dan dia pun sampai merapatkan jaketnya.“Gila Jok, dingin banget hampir sama seperti di puncak, indah sekali kampung halaman kamu ini Jok, jadi betah aku di sini!” puji Aldot, sambil menguap beberapa kali. Di samping rumah orang Joko menghijau padi yang sebentar lagi akan berbuah dan yang membuat Aldot makin suka, ada tempat pemancingan di sungai kecil yang jernih dan alirannnya lumayan deras, diam-diam Aldot punya hoby baru, yakni memancing ikan.Matanya yang tadi masih ngantuk langsung segar lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

Bab 218: Dikeroyok Dulah Cs, Si Preman Kampung

Aldot benar-benar betah di rumah Joko, selain suasananya seperti keluarga, juga pastinya ada Maya yang humble dengan wajah sangat imut, sehingga Aldot makin terhibur, dan sejenak terlupa dengan Kania dan juga Mona.Bakat Aldot yang hobby memancing juga tersalur dengan baik, bahkan Maya kadangkala menemani Aldot memancing, karena Maya juga ternyata punya hobby yang sama yakni memancing.Joko dan kedua orang tuanya tak mempermasalahkan Maya dekat dengan Aldot, mereka beranggapan Maya masih kekanakan dan Aldot pun sudah menganggap Maya bak adik sendiri, sekaligus mampu mengobati rasa kangennya pada Sarah…dan Angelina.Dan hari ini sudah 8 hari Aldot berada di Desa Kalanghangit ini, wajah Aldot makin berseri-seri dan pelan tapi pasti wajahnya kembali glowing lagi seperti dulu.Sampai-sampai Maya sering ngolok Aldot ini indo, karena badannya yang makin bersih dan kembali ke semula, padahal baru 8 harian di desa Joko yang dingin, indah dan bersih ini.Aldot dan Maya kini aseek memancing, ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-21
Baca selengkapnya

Bab 219: Si Kades yang Arogan

Aldot lalu berlalu ke belakang bermaksud mencari Joko. Maya bak kena setrum, dia mengangguk lemah, kecupan singkat Aldot membekas langsung ke hatinya, pertama kalinya gadis abege ini kena sosor di bibir, walaupun singkat, tapi membuat dia berjuta rasa.Sehingga Maya kini mendadak salting kalau berdekatan dengan Aldot, untungnya setiap kali ada Joko dan kedua paman dan bibinya, ortu Joko, Maya bisa bersikap seperti biasa dan bercanda, namun saat berduaan Maya langsung salting dan gemetaran saat Aldot mendekat.Aldot tersenyum dan kadang makin suka menggoda si imut ini, hingga Maya makin malu-malu, itulah yang membuat Aldot makin gemas dan makin suka mengesengi si abege ini.Isok sorenya atau dua hari menjelang pulang kembali Jogja, 3 polisi datang ke rumah orang Joko, sudah pasti mereka mencari Aldot.“Selamat sore, kami mencari pemuda yang bernama Aldot, karena di duga telah menganiaya Dulah, anak Kepala Desa, yang bersangkutan agar ikut kami saat ini juga ke Polsek!” seorang polisi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-22
Baca selengkapnya

Bab 220: Patah Hati Sulit Obatnya!

Kalau di pikir-pikir waktu 4 tahun itu sangat lama, tapi karena pendidikan yang sangat padat, tak terasa 4 tahun itu pun mampu terlewati dengan baik.Aldot 4 tahun yang lalu dengan kini sangat jauh berbeda, badannya makin kokoh dan kuat, walaupun kurus, kulitnya yang dulu putih bersih, kini agak gelap, latihan fisik di alam terbuka membuat perubahan pada kulit tubuhnya.Jambang dan kumisnya pun makin lebat, seminggu saja tak di pangkas, sudah memenuhi wajahnya.Dengan usia 22 tahun, Aldot menjadi pemuda tampan paripurna, sebentar lagi, pangkat balok satu akan menempel di pundaknya.Dan akhirnya…perayaan proklamasi 17 Agustus di Istana negara adalah puncak kerja kerasnya selama ini di pendidikan akademi kepolisian.Aldot menjadi runner up terbaik lulus dari Akpol, nomor satunya kembali sang sahabat baiknya Joko Sutisno. Aldot pernah berseloroh, sahabatnya ini kelak akan jadi Kapolri masa depan. Joko terbahak dan bilang dia tak berani bermimpi terlalu jauh.“Lagian naik pangkat hingga j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
100
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status