Home / Urban / Pewaris Tunggal / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 221 - Chapter 230

993 Chapters

Bab 221: Hajar Geng Motor Lalu Tugas Pertama di Daerah Terpencil

Besoknya, Aldot masuk kantor, tapi karena dia di bagian reserse, pemuda ini tak perlu pakai seragam coklat.Setelah di permak Vito, Aldot yang usianya hampir 23 tahun berubah total, dia tak lagi acak-acakan, tapi lebih rapi. Dan pastinya selera fashionnya mulai berubah secara perlahan.Pakaiannya pun dari merek-merek terkenal, karena Vito memilihkan yang bermerek semua dan pastinya sangat cocok di pakai sang crazy rich ini.Mobil jenis SUV Aldot tertahan karena macet, sambil merapikan kacamata hitamnya, Aldot menatap orang-orang banyak yang berbalik arah.“Ada apa ini…kok balik arah, kayak ketakutan, apakah ada keributan…seperti ketakutan gitu?” pikir Aldot.Jiwa corsanya pun bangkit, Aldot keluar dari mobil dan berjalan menuju ke arah depan, dimana terdengar suara keributan.Aldot saat itu mengenakan jaket hitam, di padu dengan him abu-abu, celana jeans gelap dan sepatu bot. Di balik jaket terdapat dua pistol sekaligus, yang berisi peluru penuh.Aldot geleng-geleng kepala melihat ada
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

Bab 222: Berubah Jadi Komandan Tegas

Paginya, untuk pertama kalinya Aldot berbaju dinas dan dia kini menatap 10 personel yang datang pagi, sisanya belum kelihatan batang hidungnya.Tiga tahanan setelah sarapan pagi yang mereka masak sendiri, tentunya atas anjuran sang Kapolsek muda ini, kini ikut di apelkan Aldot di halaman Mapolsek ini.“Kalian terlalu lama dalam tahanan dan tak kena sinar matahari, nanti sakit, ayoo ikut apel pagi!” ajak Aldot, ketiganya langsung mengangguk senang, karena perut kenyang dan kini bisa menghirup udara di luar tahanan, walaupun hanya apel pagi.Usai apel pagi dan 10 orang yang telat datang satu persatu, Aldot yang jengkel langsung minta ke 10 nya tanpa kecuali apel lagi.Sengaja ia jemur, Aldot bahkan mendelik melihat 3 polisi yang perutnya gendut, tanda malas bergerak.“Kalian ini bukan contoh yang baik, datang kesiangan, cengengesan tak karuan, tahanan sampai kelaparan, kalau kalian ingin di mutasi, ngomong sekarang, aku langsung mutasi kalian, kalau merasa tak betah di sini!” semprot Al
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

Bab 223: Eneng Obat Kerinduan Belaian Wanita

Aldot juga menyukai Eneng yang ternyata jujur, tak sekali dua kali di kantong celananya Eneng menemukan duit, mulai dari 50 ribu hingga ratusan ribu, saat akan mencuci pakaian itu.Semuanya Eneng taruh di meja makan dan Aldot tersenyum melihatnya, karena tak satupun pernah di ambil si Eneng. Walaupun Aldot tak pernah ingat, berapa uang yang tertinggal di kantong celananya.Eneng ternyata tak mengecewakan Aldot, rumah selalu bersih, pakaiannya juga selalu rapi di setrika dan rapi.Dan yang bikin Eneng makin bahagia, setelah seminggu, Aldot kembali memberinya uang sampai 10 juta di luar gajinya, juga uang belanja sehari-hari.“Kamu belanja pakaian, ku lihat pakaian kamu hanya 3 lembar, beli sepuasnya, habiskan tu duit yaa!” setelah itu seperti biasa Aldot sibuk dengan pekerjaannya.Aldot sengaja memberi Eneng uang belanja sampai 10 juta, gara-gara ia trenyuh melihat cd dan bra Eneng yang robek sedikit di jemuran, juga tiga lembar baju si Eneng itu agak kusam warnanya.Ternyata uang 3 ju
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

Bab 224: Ajak Eneng ke Jakarta

Eneng menjadi partner bercinta yang sangat memuaskan sang Kapolsek ini, tak ada yang tahu hubungan minor yang terus terjalin dari hari ke hari, hingga berbulan-bulan. Eneng sudah jarang tidur di kamarnya, karena Aldot memintanya menemani tidur di kamar miliknya, setiap malam. Mereka hanya beristirahat bercinta kalau Eneng berhalangan, karena siklus bulanan Eneng lancar dan ini melegakan Aldot, yang sempat was-was juga kalau ART nya ini hamil. Aldot belum siap jadi seorang ayah di usia belum genap 23 tahunan. Setelah 5 bulan, Aldot bermaksud cuti selama 2 minggu dan ingin pulang ke Jakarta, ketika menawari Eneng apakah ingin ikut, ART yang makin denok ini pun tanpa diminta dua kali langsung mengiyakan. “Sejak dulu kepingin banget ke Jakarta om, makasih ya om, Eneng udah di ajak!” ceplos Eneng sambil mengecup bibir Aldot, dia aseek di atas tubuh sang komandan tampannya ini, karena mereka selalu bercinta setiap malam, benar-benar mabuk nafsu. Besoknya pagi, tentu saja setelah kembali
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

Bab 225: Bertemu Musuh Lama

Pistol Aldot langsung dilucuti, dia juga di dorong masuk ke sebuah mobil van, termasuk Angelina. Mereka mendorong dengan kasar tubuh Aldot dan Angelina agar masuk ke dalam mobil van ini.“Hmm gatal banget tanganku ingin tembak kepala ni orang!” ceplos pria yang menodong Aldot tadi.“Sabar bro, si Madam Luna emank aneh, maunya dia ingin menyiksa dulu, baru menembak langsung batok kepalanya…tapi dua juga sekalian mau minta tebusan, kata si Madam setelah ini kita pensiun dan menikmati hasilnya, kakap ini coiii!” sahut rekannya pelan, sambil menutup mata Aldot dan Angelina serta mengikat tangan keduanya ini.Angelina yang tadi bawel kini tak bisa bicara lagi setelah mulutnya di sumpal dengan lakban, dan tangannya di ikat.Aldot kini hanya diam saja, dia ingin tahu akan di bawa kemana bersama Angelina. Dan soal minta tebusan tadi, Aldot paham, agaknya mereka akan memeras dirinya dan pastinya ayahnya.“Pantas mereka menculikku, tak langsung menembak, rupanya mereka akan minta tebusan, cerdi
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Bab 226: Angelina yang Bikin Gemas

Dengan wajah masih bengap Aldot kini bertemu Kapolda Metro Jaya, Irjen Basil. “Jadi kamu mau minta pindah ke kota ya..?” Irjen Basil menatap wajah bekas anak buahnya yang sudah bertugas hampir 6 bulanan di pedalaman Sukabumi ini.“Iyah…begitulah komandan…!” jawab Aldot singkat.“Kamu mau nggak bersabar 2,5 bulanan lagi…?” ceplos Irjen Basil sambil menatap wajah dingin pemuda ini, yang hanya mengangguk.“Nanti aku akan telpon Kapolda Jabar, agar kamu dipindah, sabar yaa…!” Aldot mengangguk mendengar ucapan kapolda ini, dan ia tak lagi bertanya apapun.Irjen Basil sampai geleng-geleng kepala menatap wajah tampan pemuda yang bonyok ini, dan yang bikin dia makin ngeri, dari laporan anak buahnya, 5 orang dan sang gembongnya Madam Luna yang menculik dan menyiksanya tak ada yang selamat, semuanya tewas di tembak polisi muda ini.“Permisi jenderal, ini pistol pa Aldot, sudah di periksa,” ajudan Irjen Basil masuk sambil menyerahkan dua pistol milik Aldot, sesuai prosedur, senjata yang sudah di
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

Bab 227: Bertemu Mantan Kekasih Papa

Setelah sembuh dan masa cutinya habis, Aldot dan Eneng kembali ke Kecamatan Cicangi, tempatnya bertugas. Hubungan keduanya tetap berlanjut tanpa halangan, kecuali Eneng kedatangan tamu bulanan.Sebulan kemudian, suatu hari saat Aldot sedang santai di ruang kerjanya, dia mendengar suara tangis di bagian pelaporan.Aldot pun keluar dan kaget melihat seorang wanita muda yang wajahnya lebam, seperti habis di pukuli, suaranya terisak-isak.Dia terlihat membuat laporan yang ditangani Brida Joko. “Ibu kenapa, kok wajahnya sampai begitu?” Aldot bertanya sambil berdiri di dekat ibu muda itu, yang ditaksirnya paling seumuran Eneng, wajahnya pun terlihat cantik, walaupun biru dan agak bengkak.“Suami saya pa polisi, saya di pukulinya, ini sudah yang ke sekian kalinya!” mendengar ada lelaki memukuli wanita, entah mengapa jiwa bengis Aldot langsung bangkit.“Hmm...begitu, lantas ibu mau saya apakan suaminya, saya tembak atau saya penjarakan saja?” kagetlah si ibu muda ini mendengar ucapan Aldot be
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

Bab 228: Bantu Keluarga Mantan Kekasih Papa

Saat aseek bercakap, Tika memanggil ibunya, ternyata Tika ingin memeriksakan wajahnya ke dokter, karena terdengar dia bilang wajahnya berasa sakit, akibat kena KDRT Bonar, suaminya, yang kini sudah di bawa anak buah Aldot ke Polsek. Aldot mendengar suara pelan Tante Pradita yang bilang uang yang ada di dompetnya hanya tinggal 100 ribu.“Bisakah di kompres saja Tika, ibu hanya punya uang segitu, itu pun sisa gajian minggu yang lalu, kan gaji ibu habis beli sembako juga susu anak kamu itu!” kembali terdengar sayup-sayup suara tante Pradita.Tika terdengar menghela nafas, Aldot lalu diam-diam pergi dan tanpa sepengetahuan ibu dan anak itu, si Kapolsek muda ini menaruh uang yang ada di dompetnya, nilainya hampir 3,5 juta, pecahan 100 ribuan.Aldot sempat menulis surat singkat, kalau ia buru-buru harus ke Polsek, karena akan menginterogasi si Bonar, ia juga menulis kalau Tika dan Tante Pradita perlu apa-apa jangan sungkan datang ke Polsek menemuinya.Mendengar suara mobil berbunyi, Tika b
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

Bab 229: Skandal dengan Dua Janda

Tika seakan tak menyadari mata Aldot yang nanar menatap aktivitasnya memberi ASI anaknya ini yang dengan lahap menyantap makanan paling bergizi buat semua bayi di dunia ini.“Umurnya berapa Tika kok masih minum ASI!” ceplos Aldot, hingga Tika baru kaget dan buru-buru menutupi dadanya yang tadi terbuka, wajahnya sempat memerah, karena tak sadar kalau kelakuannya diperhatikan Aldot sejak tadi.“Umurnya masih 1 tahun 9 bulan, rencana kalau pas 2 tahun akan di stop ASI nya,” sahut Tika malu-malu.Aldot jadi gelisah sendiri, apalagi sudah 4 hari ia dan Eneng tak berhubungan, karena sang ART sedang ada tamu bulanan.“Tika, boleh numpang ke toilet..?” diam-diam Aldot kini mulai jalankan akal bulus, begitulah kalau otak sudah ‘rusak’ segala trik di jalankan, dan Aldot salah satunya.“Boleh pak, mari saya antar, kebetulan toilet di belakang lagi renovasi, jadi masuk saja ke kamar saya pa, ada toiletnya, mari pak!” sahut Tika tanpa curiga sedikitpun.“Tak apa nih masuk kamar…?” si fuckboy muda
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

Bab 230: Saudara Misan Papa

Sudah bisa di tebak, 3 hari kemudian, Tika yang mempunyai nafsu tinggi sore-sore, sengaja mendatangi Aldot di rumah dinasnya. Keduanya kembali bercinta sampai puas, Eneng tentu saja tahu kalau Aldot dan Tika bercinta di rumah ini, tapi Eneng hanya tersenyum, karena dia sudah tahu sifat sang komandan tampan ini, yakni tak ada hati, hanya nafsu semata. Eneng yang masih halangan diam-diam malah suka kini Aldot dapat partner bercinta yang baru. “Minimal aku nggak keramas dua kali sehari lagi, udah ada yang bantuin aku” batin Eneng tertawa sendiri. Namun Aldot memang punya bakat fuckboy kakap, di lain hari ia malah lebih gelo lagi, ia memanggil Eneng masuk kamar dan bergabung bersama. Eneng kaget juga melihat Aldot dan Tika yang sama-sama polos, tapi Aldot tak peduli, dia menarik Eneng dan menindihnya di samping Tika sambil melucuti pakaian ART nya. Dan kedua janda ini pun awalnya malu-malu harus melayani Aldot berdua sekaligus di rumah dinas ini. Untungnya, rumah dinas ini agak jau
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
100
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status