All Chapters of Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya: Chapter 111 - Chapter 120

185 Chapters

Dina kembali

Kanaya kembali ke tempat tidur, ia menunggu kabar baik yang di bawa orang-orangnya, terakhir mereka bilang sudah membawa Dina dalam sekapan, tentu saja kini ia merasa posisinya di atas awan."Mas Banyu, kamu tak akan bisa membawa pulang wanita itu lagi!" Ucapnya penuh amarah, kali ini ia ingin benar-benar melenyapkan Dina dari kehidupannya."Nay, boleh kakak masuk?" Khan mengetuk pintu perlahan."Ya kak, masuk saja." Kanaya mempersilahkan kakaknya masuk, seulas senyum tersungging di bibirnya.Khan membuka pintu perlahan, di lihatnya sang adik diam di atas ranjang, bahkan menyambutnya hangat, tapi kenapa ibunya bilang Kanaya sempat mengamuk."Kamu baik-baik saja?" Khan bertanya, masih memastikan apa yang terjadi pada Kanaya."Aku baik kak, ada apa?"Khan tersenyum, perlahan ia berjalan mendekati Naya, ia binggung dari mana harus mulai kata, sebab kabar yang di bawanya pasti bukanlah hal yang ingin di dengan Kanaya saat ini."Bagaimana keadaanmu? Maksut kakak bekas operasinya, masih sak
last updateLast Updated : 2022-07-08
Read more

Rencana jahat mami

Rock dan Sky kembali setelah menyiksa empat anak buah Kanaya yang bodoh, mereka terlalu meremehkan Dream Net hingga berani membangunkan para singa tidur dan kelaparan itu."Bagaimana keadaan Queen?" Sky masuk ke dalam ruangan, melihat Dina berbaring di atas ranjang dan Banyu menemaninya duduk di sisi."Masih belum sadar!" Ucap Rose datar, ia juga tak pernah jauh dari Dina.Melihat dua sahabatnya datang, Banyu bangkit dari ranjang dan bediri dengan perlahan. "Baiklah, karena kakian sudah datang, aku akan meminta penjelasan sekarang!" Ucapnya seakan tak lagi sabat mendengar apa yang sebenarnya terjadi.Sky dan Rock saling pandang, sentara Ramdan hanya tersenyum dan membetulkan juga letak duduknya."Penjelasan apa yang kamu minta sekarang?" Sky bertanya pada Banyu."Semua, bagaimana Dina bisa hidup dan semua rencana yang aku tak ketahui!"Sky memberinya sebuah video, video di mana anak buah Kanaya mengakui segalanya saat di interogasi, menceritakan secara detail bagaimana Kanaya melencan
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

Rencana jahat mami 2

Dina hanya diam menatap Banyu, seolah mereka tak pernah bertemu namun menyimpam rasa saling suka untuk pertama kalinya. Dina bahkan tak lagi menyebut nama Haris, padahal ia tak berhenti memanggil lelaki itu sebelumnya.Mungkin inilah yang di sebut cinta, meski segalanya terasa tak nyata, bahkan ingatan yang membawa bahagia terhapus begitu saja, nyatanya rasa dan debar yang tercipta tak dapat di gantikan perannya."Kamu siapa?" Dina bertanya, suaranya lembut, masih sama seperti dulu.Banyu tertegun, ia merasa suara itu kini benar-benar ia rindukan, suara yang masih ia ingay dengan jelas bahkan tak berubah."Aku sahabatmu, orang yang paling kamu percaya!" Ucap Banyu meyakinkan.Banyu tau Dina akan sulit menerima jika dia mengatakan yang sebenarnya, sebab di mata Dina saat ini Harislah suami yang sebenarnya.Mata Dina yang redup sedikit berbinar, mungkin ia merasa menemukan jawaban kenapa hatinya begitu nyaman saat bersama Banyu."Teman mas Har juga?"Banyu meremas tangannya kesal, rasa
last updateLast Updated : 2022-07-10
Read more

Sean Yang Berani

Banyu berdiri dengan wajah merah, ia benar-benar marah dengan apa yang terjadi pada putra kecilnya."Beraninya dia bermain denganku!" Ucapnya hampir kehilangan kendali.Banyu berusaha meredakan amarahnya saat melihat Dina sedang meringkuk menatapnya takut. Banyu menyadari harusnya ia tak kehilangan kendali di hadapan istrinya."Kemarilah." Banyu mengulurkan tangannya namun Dina masih meringkuk gemetar."Kamu marah... Kamu sedang marah." Ucap wanita itu dengan tatapan takut."Aku tidak marah Dina, sungguh!" Banyu tersenyum meski hati dan pikirannya sedang tak baik. "Kemarilah, aku minta maaf!"Dina diam menatap tangan Banyu, perlahan ia mengulurkan tangannya dan kembali ke atas ranjang."Jangan takut, aku minta maaf ya, bagaimana jika kita ke depan?" Banyu menawarkan diri, sudah cukup lama ia dan Dina berdua di kamar, ia butuh teman-temannya sekarang.Dina kembali diam, ia masih di atas ranjang tak menyambut lagi tangan Banyu."Din, aku mohon, ayo kita ke depan!" Ucap Banyu, namun Dina
last updateLast Updated : 2022-07-11
Read more

Kisah dan rencana baru

Mala berhenti di depan Hotel, ia tau Sean ada di dalam, namun dirinya memilih diam di jalan seberang hotel."Mbak, kenapa di sini, ayo masuk!" Anik dengan tak sabar membuka pintu mobil.Mala dengan cepat menutup lagi pintu mobilnya. "Jangam gegabah, mereka pasti lebih waspada sekarang!" Ucapnya mengamati sekitar."Maksudnya apa sih mbak?" Anik tak paham, di pikirannya sekarang hanyalah menyelamatkan Sean yang mereka sandera tanpa tau jika semua hal bisa terjadi jika mereka gegabah."Kita sidah tau Sean ada di sana Nik, tapi kita belum tau apa tujuan mereka semua!" Mala menjelaskan."Jadi apa rencananya?" Anik bertanya pada Mala.Mala mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan menghubungi Pandu."Mas, aku sudah tau di mana Sean!" Ucapnya pada sambungan."Mala? Maksudnya sudah tau itu bagaimana?" Tanyanya seperti takut Mala salah lihat."Sean ada di hotel Asia mas, aku sekarang ada di depan hotel!" Ucapnya kembali menjelaskan."Tunggu Mala, tunggu sebentar!" Pandu terlihat panik, ia
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Sandiwara dan drama

Anik mengambil ponsel dan memfoto Mami Banyu, wanita itu tak lagi memakai jilbab besarnya, ia bahkan menggerai rambutnya yang berwarna ke merahan."Kayak gulali mbak!" Anik memperlihatkan hasil tangkapan ponselnya, ia tertawa rambut Mami Banyu memang seperti permen kapas berwarna.Mala tersenyum mendengar candaan Anik, matanya masih terus mengawasi wanita patuh baya itu, perlahan ia masuk ke dalam hotel dan mereka tak bisa lagi melihat aktivitasnya."Kalau begini kita bisa kehilangan banyak bukti mbak!" Anik berdecak kesal, ingin rasanya ia menjambak rambut wanita tua itu dan membawanya bersimpuh di hadapan Emak."Bagaimana jika kita masuk?" Anik memberi ide, ia tak betah hanya menunggu di seberang jalan.Mala diam sebentar, tak ada yang salah dengan kalimat Anik, mereka memang tak mendapat apapun bila tetap di luar hotel, namun apa tak berbahaya jika mereka tetap masuk?"Bagaimana caranya kita bisa masuk tanpa di ketahui?" Mala bertanya pada Anik memastikan gadis itu siap untuk di a
last updateLast Updated : 2022-07-13
Read more

Dina mulai membuka diri

Mami Banyu masuk ke dalam lif, ia naik ke lantai tempat Sean berada, sampai di depan pintu ia berusaha tersenyum, di depan Sean ia tak boleh terlihat berbeda sikap. Saat pintu di buka, kamar sudsh begitu berantakan, dua anak buahnua terkapar di lantai kamar, mereka seperti kelelahan."Apa yang terjadi?" Mami Banyu bertanya, ia heran kenapa mereka malah kelelahan sendiri."Anak itu membuat kami kesal Nyonya!" Ucap lelaki botak dengan kesal."Memang apa yang dia lakukan?""Dia melompat ke sana, ke sini, merusak ini dan itu, membuat kami binggung bagaimana lagi harus menjaganya!" Ucap si rambut panjang, ia sama kesalnya sekarang.Mami Banyu melihat seluruh ruangan. "Dimana anak itu?"Tanyanya saat melihat Sean tak ada dk kamar."Di kamar mandi, kami menguncinya di sana!" Ucap si botak lagi.Wajah mami Banyu begitu kesal, kenapa mereka berani sekali mengunci cucunya di dalam kamar mandi. Haryati membuka pintu kamar mandi, Sean sedang meringkuk di sudut kamar, tubuhnya basah dengan bibir ya
last updateLast Updated : 2022-07-14
Read more

Mengintai musuh

Anik masuk ke dalam hotel, ia mengikuti ke mana Mami Banyu berjalan, informasi dari Ramdan juga membuatnya dengan mudah mencari di mana letak kamar Sean di sembunyikan. Anik melihat ke arah cctv dan mengambil ponselnya menghubungi Rock." Mas, bisa lihat aku?" Tanyanya pada Rock, dia melambai ke arah cctv."Ya aku lihat!" Ucap Rock, ia duduk di samping Sky yang tak berkedip melihat ke arah Anik."Jadi aku harus apa mas?" Tanya Anik lagi."Kamu menyewa kamar di hotel itu?" Tanya Sky."Ya, em di samping kamar ini, ini siapa ya?" Ucap Anik saat suara yang terdengar asing bertanya padanya.Sky memutar bola matanya, sedikit kecewa karena Anik melupakan suaranya."Ini Sky! Kenzo namaku sebenarnya!" Ucapnya tersenyum malu sendiri."Dih, kok jadi lain urusan!" Ucap Rock merasa mual dengan Sky yang terlihat begitu agresif.Anik masih mendengarkan, namun jadi sedikit gugup saat seorang lelaki keluar dari kamar tempat Sean di sekap.Mata mereka saling bertemu dan Anik mencoba tersenyum agar lela
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more

Aksi Mala dan Anik

Apa maksudnya Sean sakit?" Suara Ramdan terdengar khawatir.Ramdan sedang mengendarai mobilnya saat Ajik menghubungi, gadis itu memberi informasi bahwa Sean tidak baik-baik saja.Banyu nampak tegang mendengar kalimat itu, sementara Pandu yang duduk di sisi Ramdan mengambil ponsel dari tangan Ramdan segera."Jelaskan ada apa Anil!" Ucap Pandu tak kalah khawatir.Anik menjelaskan semuanya di telpon, bahkan pandu menspekernya agar Banyu juga mendengar."Katakan mas, apa yang harus aku lakukan?" Anik meninta saran, sementara Mala mencoba mencari cara bagaimana dia harus menyelamatkan Sean.Melihat Anik masih menghubungi Pandu, Mala mendekat dan meminta untuk bicara."Mas ini Mala, bagaimana jika kami membawa Sean lebih dulu?" Ia meminta izin, menunggu mereka sampai di Solo membuat dirinya tak sabar."Jangan Mala, itu terlalu berbahaya!" Pandi dengan tegas menolak."Mas, Sean sakit, kita tak tau bagaimana keadaanya mas! Wanita gila itu hanya meletakkannya di atas ranjang." Kembali Mala men
last updateLast Updated : 2022-07-16
Read more

Membawa Sean pulang

Mala berdiri di depan kamar tempat Sean di sekap, ia mengetuk pintu dua kali dan melihat Mami Banyu menbukanya perlahan."Aku tak pesan apapun, kamu mungkin salah kamar!" Ucapnya lalu akan menutup pintu, namun Anik segera mengganjal pintu itu dengan sepatunya."Tidak ada yang salah tante, bukankah ini memang kamar tempat Sean kamu sembunyikan?"Mami Banyu mengerutkan alisnya, ia lalu melihat dengan baik wajah wanita yang kini berdiri si hadapannya itu."Mala!""Surprize tante!" Ucap Mala, senyumnya merekah seolah sudah berhasil membuat kejutan untuk nyonya besar Amarta Grup."Apa yang kamu lakukan di sini!" Ucap Mami Banyu masih terkejut.Mala mendorongnya masuk perlahan, ia sudah siap bila saja ada yang tiba-tina menyerangnya di dalam."Tentunya bukan untuk silaturahmu tan, karena aku tak ada waktu untuk itu!" Ucapnya dengan dingin.Saat Mala masuk, seorang lelaki sudah bersiap menyerangnya, dengan langkah cepat dia menghindar dan mengambil ponsel di saku celananya."Halo kantor poli
last updateLast Updated : 2022-07-17
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status