Share

Membawa Sean pulang

Penulis: Pramesti GC
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-17 13:58:20

Mala berdiri di depan kamar tempat Sean di sekap, ia mengetuk pintu dua kali dan melihat Mami Banyu menbukanya perlahan.

"Aku tak pesan apapun, kamu mungkin salah kamar!" Ucapnya lalu akan menutup pintu, namun Anik segera mengganjal pintu itu dengan sepatunya.

"Tidak ada yang salah tante, bukankah ini memang kamar tempat Sean kamu sembunyikan?"

Mami Banyu mengerutkan alisnya, ia lalu melihat dengan baik wajah wanita yang kini berdiri si hadapannya itu.

"Mala!"

"Surprize tante!" Ucap Mala, senyumnya merekah seolah sudah berhasil membuat kejutan untuk nyonya besar Amarta Grup.

"Apa yang kamu lakukan di sini!" Ucap Mami Banyu masih terkejut.

Mala mendorongnya masuk perlahan, ia sudah siap bila saja ada yang tiba-tina menyerangnya di dalam.

"Tentunya bukan untuk silaturahmu tan, karena aku tak ada waktu untuk itu!" Ucapnya dengan dingin.

Saat Mala masuk, seorang lelaki sudah bersiap menyerangnya, dengan langkah cepat dia menghindar dan mengambil ponsel di saku celananya.

"Halo kantor poli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Murni Aty
malaaa siiipp banget, anikk okee bangett.. banyu kmu lemahh
goodnovel comment avatar
Bunda Melly
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Yanyan
yes berhasil berhasil.. makasih mala anik.. kalian luar biasa..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Anik sang jagoan

    "Cari wanita sialan itu!" Teriak Mami Banyu kesal, wanita itu merasa benar-benar di permainkan sekarang."Ke mana mereka membawa Sean!" Ia semakin kesal saat melihat tali bergelantung dari balkon mereka."Dia lewat sini, mantan napi itu lewat sini dan membawa cucuku!" Teriaknya lagi tak habis pikir, otaknya tak sampai untuk mencerna apa yang terjadi."Sepertinya dia memang lewat sini nyonya." Ucap lelaki bayarannya."Aku tau, mataku juga tak buta." Ucapnya kesal dan menarik tali itu ke atas, Mami Banyu tak ingin tali itu menimbulkan masalah baginya nanti.Mereka keluar kamar dengan kesal, berkeliling sekitar hotel, bahkan keluar ke jalan mencari di mana kiranya Mala dan Sean berada, dia benar-benar merasa marah, kenapa bisa dengsn mudah mereka hilang tanpa jejak."Di mana teman mu itu!" Mami Banyu kembali teringat satu orang bayarannya belum terlihat sejak tadi.Dia tidak bisa di hubungi nyonya!" Ucap lelaki itu, sejak tadi dia coba menghubungi temannya yang menghilang dan tak juga ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Dibuntuti

    Banyu membuka pintu kamar sementara Pandu menggendong Sean dalam dekapannya, mereka keluar dari hotel setelah Anik dan Mala membereskan lelaki bayaran itu. Anik menggantung tubuhnya di balkon hotel sementara tangan dan mulutnya terikat rapat."Kita ke rumah sakit mas?" Banyu bertanya pada Pandu, kemana mereka harus pergi, mengingat Sean yang sakit, mungkin saja butuh penanganan khusus."Kita pulang saja, aku yakin Emak sudah sangat kahwatir." Ucap Pandu setelah ia yakin Sean baik-baik saja."Betul kita pulang?" Tanya Anik lagi, ia serasa tak percaya sendiri segala kerubutan ini akan segera berakhir."Ya, kita pulang saja." Ucap Pandu lagi lalu berjalan menuju lif.Mereka tiba di lantai bawah dan segera masuk ke dalam mobil."Mbak Dina!" Mala mendekap bibirnya, ia bisa melihat Dina dari kaca mobil yang terbuka. Dina nampak masih bersama Rose dan tak perduli pada Mala meski tatapan mereka sempat bertemu."Mbak Dina, mbak!" Mala ingin berlari mendekat namun Pandu segera menariknya berhen

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Kekuatan tersembunyi Dina

    Ramdan mencari tempat yang cukup sepi, di sebuah gang sempit setelah makam cina mereka berhenti."Apapun yang terjadi jangan pernah mematikan mesin mobil ini, jika kamu merasa situasi tak aman, pergi selamatkan Sean dan Dina." Pesan Banyu pada Ramdan dan Rose.Banyu akan melangkah turun saat tangan Dina memintanya tetap tinggal."Aku hanya sebentar!" Ucapnya meyakinkan Dina, ie menepuk tangan istrinya itu dengan lembut. Ingatannya mungkin belum kembali, namun setiap kali menyentuh Banyu, Dina merasa dirinya aman.Perlahan Dina melepaskan tangan Banyu untuk keluar menemui ibu sambungnya. Tertatih Banyu berjalan mendekati mobil yang berhenti tak jauh dari mobilnya. Maminya turun dengan penampilan yang nyaris tak pernah dia bayangkan."Kamu siapa?" Tanya Banyu saat menatap wajah yang begitu mirip dengan ibu sambungnya itu, namun sungguh itu bukan ibu yang dia kenal."Aku wanita yang membesarkanmu kan?"Banyu menggelengkan kepala, ia merasa benar-benar melihat wujud lain sekarang."Kataka

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Rencana Tak Terduga

    Banyu menggoreskan tinta dalam lembar kertas saat telpon masuk ke dalam ponsel Ramdan. "Mereka lepas King, mereka lepas!" Ramdan berteriak, membuat Banyu tersadar bila anak dan istrinya baik-baik saja.Banyu menatap ke arah maminya, sementara ia telah menandatangani berkas itu. Haryati berusaha merebut kertas dari tangan Banyu, namum Banyu dengan cepat meremas dan menyobeknya di depan mata sang ibu sambung."Kenapa kamu lakukan itu!" Teriaknya kalut melihat berkas yang ia siapkan dengan matang kini jadi sepihan kecil dan beterbagan di sekitarnya."Sebab ini memang bukan rezekimu Haryati, mungkin sudah waktunya kamu kembali ke tempatmu yang semula!" Ucap Banyu dengan senyum puasnya."Hah, jangan bermimpi akan keluar dari sini juga anakku!"Tiba-tiba semua pistol mengarah ke kepala Banyu."Jangan bergerak! Ini urusanku!" Ucap Mami Banyu saat melihat Ramdan akan berlari mendekatinya."Apa kamu ingin membunuhku?' tanya Banyu lagi."Ya, jika itu harus ku lakukam, kenapa tidak!" Ucapnya l

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Separuh Jiwa Itu Kembali

    Pov BanyuKami tiba di rumah Bapak, rumah yang mungkin akan membawa kenangan Dinaku kembali, rumah yang di dalamnya berlimpah cinta dan kasih sayang. Sungguh sampai saat ini aku masih merasa beruntung, ya, beruntung karena jadi bagian di dalamnya.Jhon kuminta mencari hotel terdekat, aku tak mungkin membawa hampir lima puluh pengawal ke rumah ini, Bapak bisa mengintrogasi kami semua. Meski setelah ini kami jelas masih di introgasi, paling tidak tak akan selama bila seluruh pengawal ini ku bawa.Saat kami sampai, emak berdiri di halaman matanya berkaca melihat Sean di gendong mas Pandu keluar, Dara berlari menghambur ke arah adiknya, Sean bangun dengan wajah pucat, ia memeluk Dara dengan erat."Sean jangan pergi lagi!" Ucap anak gadisku, sikap posesifnya kembali keluar. Membuat yang melihatnya begitu haru.Mata emak dan Bapak menatap Mala yang berjalan ke dalam mobil Rose, sebentar kemudian Dina keluar dari mobil, membuat sepasang orang tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Menyusun Rencana

    Dua bulan berlalu, Dina mulai menerima segala penjelasan kami, melupakan nama Haris yang sempat mendominasi pikirannya, ia lebih percaya pada perasaannya tentang kami, keluarganya.Tak banyak yang tau selama aku di Solo, aku mematangkan rencana untuk memulai perang dan minggu depan jadwal rapat itu di tentukan. Kudengar Mami mendatangi hampir seluruh pemegang saham, memaksa mereka berada di pihaknya sekarang.Aku tentu juga tak tinggal diam, sejauh ini aku sudah mendapat cukup banyak dukungan dan kuharap dukungan itu akan seterusnya bersamaku hingga akhir putusan."Kamu mau pergi?" Dina membuka matanya, ia merebahkam diri di atas ranjang dan kami masih sama-sama canggung."Iya, ada pekerjaan penting." Ucapku menatap lekat wajahnya yang bersemu kemerahan.Hampir satu bulan kami ada di kamar yang sama, menjelaskan bahwa aku ini suaminya memang tak mudah, namun lambat laun Dina percaya. Sekarang yang sulit adalah menahan hasratku untuk tak m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-23
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Siapa Wijayanto?

    Mobilku melintasi hutan lebat Ngawi, terpaku menatap ke arah monumen Suryo yang begitu legendaris, di tempat itu dulu pembantaian terjadi. Aku membuka kaca mobil, merasakan angin berhembus menerpa wajahku, suasana yang tak akan ku dapat saat aku ada di Jakarta dulu.Memasuki kawasan kota, mobilku terus melaju melewati tugu gading kartonyono lalu bebapa kilo setelahnya mobilju berbeloj ke sebelah kanan, memasuki kecamatan Pangkur. Hampir 6 kilo meter masuk ke dalam, mobil memasuki desa kecil dengan jalanan yang masih di penuhi rerumputan.Lebarnya jalan hanya cukup di lalui satu mobil, dan bila kami berpapasan dengan mobil lain, salah satu harus mengalah mundur atau mencari pelataran warga untuk memberi jalan mobil lainnya.Pematang sawah nan hijau ku lihat, dan warganua begitu ramah tersenyum saat aku membuka kaca jendela, sungguh kearifan yang tak akan mudah di temui bila aku pulang ke kota besar."Masih lama Jhon?" Aku kembali bertanya.Entah berapa kali Jhon menjawab tanyaku, entah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Keputusan Tuan Wijayanto

    "Apakah itu artinya saya tak punya kesempatan?" Aku bertanya dengan perasaan gemetar. Sungguh aku tak akan rela bila semua yang papaku lakukan dan harta peninggalan moyangku di rampas begitu saja."Kesempatan untuk apa?" Tanya Pak Wijayanto, ia kini mengambil rokok dan menyalakanya."Meminta anda juga bergabung denganku."Senyumnya mengembang sempurna. "Aku belum mengambil keputusan anak muda, ada yang harus aku tunggu." Ucapnya kembali menghisap rokok yang terselip di jarinya.Ada rasa lega, artinya aku masih ada kesempatan merebut hati lelaki ini. "Bisakah anda memihak saja pada saya?"Dia kembali tersenyum, asap mengepul di udara. "Beri aku alasan kenapa harus memilihmu di banding mereka?"Aku diam sebentar, ku kenal nama Wijayanto setelah Mami memutuskan berperang denganku. Meski tak pernah sedikitpun aku tau tentangnya, mencari informasi tentangnya bukanlah sesuatu yang sulit."Bukankah anda berteman baik dengan papa?"Dia menganggukkan kepalanya. "Sangat baik, aku kenal begitu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25

Bab terbaru

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Berjuang hidup

    Sky yang melihat itu tersenyum, dia tau Banyu akan punya cara membawaanya pergi. Ya, Tali itu di ayun Terus agar ujungnya bisa mendekati Sky. beberapa kali ayunan membuat ujungnya lebih dekat ke arah Sky, dirinya mencoba meraih namun masih belum tergapai."Kamu harus lompat!" Teriak Banyu, dipa merasakan angin terlalu kuat sekarang."Lompat Sky!" Banyu merasakan ombak mulai tinggi menghantam"Kompat? sekarang?""Tahun depan, sekarang lah!" Ucap Banyu kesal, kapal terbakar itu mulai tenggelam dan Sky masih juga ragu untuk meninggalkan nya.Sky melihat air laut semakin dekat, jika dia gagal melopat, artinya takk ada lagi kesempatan, tali kapal tak cukup jika harus menyentuh lautan dan jangkar tak bisa di keluarkan dengan segera, sementara gulungan awan hitam mulai terlihat di atas mereka."Kenapa cuaca tiba-tiba berubah mbak?" Anik panik melihat badai akan segera datang."Tidak tiba-tiba, awan itu sudah bergelantung di atas kita sejak pagi hanya saja tidak sebesar ini.""Sky, lompat!" T

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Tanpa batasan

    Kanaya begitu marah mendengar kabar pelarian Banyu, dia sudah berbuat banyak sejauh ini, namun justeru kebodohan demi kebodohan dia dengar."Tolol kalian semua!" Teriaknya kesal di ruang sunyi tempatnya bersembunyi.Panggilan dari Philip tak lagi di gubrisnya, Kanaya merasa semua sudah berakhir sekarang. "Aku benci pada Kalian semua!" Teriaknya lagi, bayang wajah Banyu semakin membuat hatinya tercabik dan nyeri.Mencoba perbikir jernih bagaimana dia akan menemui Banyu sekarang, Kanaya berjalan keluar ruangan, berusaha tersenyum pada beberapa orang staf nya di luar, Kanaya berjalan menuju lif."Ada apa lagi Naya?" Khan menarik tangan adiknya itu.Kanaya menatap Khan dengan kesal, berusaha melepaskan tangan kakaknya."Aku ada urusan.""Soal Banyu lagi?" Khan bertanya, setelah pertengkaran dengan adiknya tempo hari, Khan mencoba kembalu memberikan kesempatan."Bukan, aku harus pergi menemui temanku!" Ucapnya dingin lalu meninggalkan Khan di depan Lif.Kanaya turun ke lanti dasar, ingin

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Bebas

    Banyu keluar lebih dulu ke dalam kabin, Rock masih terduduk di sana dengan mata hampir tak bisa terbuka lagi."Tidurlah, aku akan gantikan." Ucapnya pada Rock, lelaki itu berdiri dan berpindah posisi ke belakang, menyandarkan tubuhnya pada kursi yang lebih lega."Aku masih ada di jalur yang benar, kemudikan saja begitu, mungkin beberapa jam lagi kita sampai di darat." Ucap Rock dengan suara sedikit meracau.Banyu hanya tersenyum tipis menyadari kantuk menguasai sahabatnya itu. "Tidur saja di dalam, aku akan Pastika semua aman." Ucap Banyu lagi, namun Rock sudah tak mendengar, dengkurannya halus sudah menemani tidurnya yang lelap.Banyu kembali menatap ke laut, semalam benar-benar membuatnya ketakutan, matanya yang bening seolah menelisik arah mana dirinya dan yang lain datang semalam."Cari sesuatu?" Sky masuk degan semangkuk mie dalam sterofom, aromanya membuat perut banyu serasa meronta."Baru buat?" Tanya banyu."Ya, di belakang ada, air panas yang aku buat juga masih, bikin saja s

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Menyelam Bersama Rindu

    "Kami ada di tempat semula, bergeser sedikit kearah barat."Suara Rock terdengar pada alat yang Dina pakai dalam baju selamnya.Bus... Bus...Suara peluru menembus air, mereka dapat melihat peluru-peluru itu membelah air membentuk gelembung-gelembung yang menjurus ke bawah.Dina memberi sinyal bahaya pada Rock, sementara Banyu membuat isyarat agar mereka berenang lebih dalam.Matikan lampuBanyu meminta dengan isyarat, Dina dan Anik mematikan lampu di tangan mereka.Ke bawah!Sky meunjuk arah bawah dan mereka bergandengan menjauhi peluru yang masih terus menerjang ke dalam air.Mereka menyelam menjauhi tembakan yang masih terdengar, semakin ke dalam menuju ke arah yang di rasa benar. Banyu menyalakan lampu merah di dalam air, mereka saling melihat untuk membaca isyarat selanjutnya.Kalian di mana?Rock kembali menghubungi dan mencari dimana sahabat-sahabat nya sekarang. Anik menyalakan sinyal yang ada di pinggangnya, lalu mencari di mana letak kapal mereka berhenti.Ke arah barat kali

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Pelarian

    "Bagaimana kita bisa ke bawah? Lihat semua tempat penuh dengan pengawasan." Sky memperhatikan setiap tempat yang mereka lewati, namun tak satupun tempat sepi."Jika begitu kita harus turun." Banyu berbisik, mereka berhenti sebentar di atas sebuah lorong."Bagaimana bisa kita turun? Lantas dimana kita akan turun?" Sku masih tak mengerti apa yang Nanti rencanakan."Jika kita tak bisa mengelabuhi mereka, maka jadilah bagian dari mereka!" Ucap Banyu lalu berusaha membuka tutup lubang angin di bawahnya."Kamu benar!" Ucap Sky saat sadar bahwa ide Banyu mungkin bisa di gunakan membawa mereka ke ruang bawah.Mereka melompat turun, lalu bersembunyi di antara tepian lorong, Banyu sedikit lega sekarang, sebab semua cctv berada di bawah kendali teamnya.Sky berada di belakang Bantu, menyelinap di antara lorong dan tak lama empat lelaki keluar dari sebuah ruangan."Ada yang datang!" Ucap Sky bersembunyi dinujung lorong bersama Banyu. Empat orang itu berbatus rapi, dan dua di antaranya masuk ke ru

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Pertaruhan hidup dan mati

    Dina menyelam lautan dingin, dia tau bisa saja nyawanya tak selamat malam ini, tugasnya bersama anik adalah masuk dari bawah kabin kapal. Banyu sudah memberikan koordinasi kapal tempatnya di tawan, Sky dan dirinya sudah bisa mengendalikan ruang kontrol kapal sejak kemarin.Anik dan Dina hanya bisa berkomunikasi dengan sandi cahaya, sandi yang sudah mereka pelajari selama perjalanan kemari. Tiba di dekat pintu bawah, Dina dan Anik berusaha meraih tangga besi di atasnya. Kapal itu berhenti di satu tempat jadi cukup aman berada tepat di ujung belakang kapal untuk bisa meraih tangga ke atas.Hup!Anik naik lebih dulu, dia melepas tabung oksigen di pijakan terakhir dan menalinya dengan erat, lalu menarik tubuh Dina naik lebih dulu. Dina Menik melewati Anik dan ikut melepaskan tabung oksigen nya lalu Anik menerimanya dengan sigap, ia menali lagi tabung itu tepat di sisi bawah tabung miliknya.Tanpa banyak bicara, mereka lalu naik mengikuti tangga yang membawa mereka ke pintu belakang kapal

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   36. Pertarungan harga diri

    Banyu tau dirinya dan Sky dalam keadaan terancam, kapanpun mereka bisa saja mati sia-sia, sebab semua penjaga di sini tak pernah lepas dari senjata api. Philip diam-diam terus mengawasi, meski Banyu pura-pura tak tau, namun mata-mata yang di bayarnya bisa banyu ketahui.Hari ini terpaksa juga Banyu meminum sesuatu yanh sudah di campur obat pencahar, ia tau Philip yang sudah membuatnya begini, bahkan siapa yang membawakan obat itu Banyu juga tau, tapi untuk sesuatu yang lebih besar, dia relakan perutnya terkuras hari ini."Harusnya jangan kamu telan minuman itu!" Sky berbisik kesal, mereka sedang berada di klinik saat ini."Lalu menurutmu Philip tak akan curiga?" Banyu bertanya dengan alis terangkat."Entah, tapi menyebalkan sekali saat kita tau seseorang ingin mengerjaimu tapi kamu justeru pura-pur bodoh untuk membiarkannya." Ucap Sky kesal sendiri.Banyu tersenyum sendiri, meski benar apa yang Sky katakan, kali ini dia harus mengalah dulu."Ini obat diarenya, jangan lupa untuk banyak

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Misi Rahasia

    Pov author.Mereka tiba di bandara Banyuwangi, lalu Rock membawa mereka semua ke sebuah tempat yang tak pernah mereka kunjungi. Rock meminta bantuan seseorang untuk bisa membawanya datang kempat ini. Perjalanan mereka cukup menguras tenaga, menyeberangi lautan dengan kapal kecil dan membawa team Dream Net ke pulau misterius."Kita sudah ada di ujung timur jawa.""Lantas apa maksudnya kak?" Anik bertanya, gadis itu begitu tak sabar memulai misinya membawa pulang sang kekasih."Kalian tau Kanaya jelas tak sendiri, kita bahkan tak yakin apakah Khan memang tak tau apa yang di lakukan adiknya atau ini hanya bagian dari rencana mereka.""Lantas apa maksudnya kak Rock?" Anik masih belum memahami."Maksudnya adalah kita kecoh mereka!" Ucapk Dina menjelaskan lebih gamblang apa yang akan mereka lalukan."Jika untuk mengecoh, kenapa hanya di ujung timur kita bisa pergi ke luar jawa, mereka akan berpikir tujuan kita bukan di tempat kapal itu berada." Anik dengan kritisnya mencoba menerka apa yang

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   34. Kami pergi mak, pak.

    Emak terus mendekapku malam ini, tak ada sedikitpun kalimat terucap dari bibirnya setalah aku berpamitan sore tadi, bahkan ketika makan malam bersama, emak tak banyak bicara, bibirnya terkatup dan hanya tersenyum saat dua cucunya mengajak bicara.Dingin udara malam semakin membuat aku menyadari bahwa kehilangan itu terasa sangat menyesakkan. Bapak bahkan menahan tangis saat aku pamit selepas magrib tadi."Mak..."Aku memanggilnya, namun wanita yang melahirkan aku itu hanya memejamkan mata dan diam."Mak, apa emak..." Belum juga aku selesai bicara, emak sudah mengatup bibirku dengan jarinya."Koe ra perlu ngomong opo-opo nduk, emak wes reti kabeh." (kami tak perlu bicara apapun nduk, emak sudah tau semua.)Aku hanya diam, lalu memeluk erat emak. Mungkin juga ini kali terakhir aku bisa mencium aroma tubuh wanita yang begitu aku cintai ini. Mungkin ini juga kali terakhir aku bisa mendekap dan merasakan napas hangatnya menyentuh kulit ku.Mataku terpejam, merasakan setiap detik kasih emak

DMCA.com Protection Status