Semua Bab Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya: Bab 91 - Bab 100

185 Bab

Kecurigaan Pandu

Tiba di rumah, suasana masih ramai, tenda tanpa hiasan belum di lepas, Rock memarkir mobil di bawah pohon mangga, Rose menghampiri dan terkejut melihat Mala keluar dari mobilnya."ngapain kamu di mobilku?"Mala melihat ke arah Rock dan Sky, mereka nampak membuang wajah tak bisa membantu memberi jawaban.Mala menghela napas, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Rose. "Aku sudah tau semua mbak, jangan lagi tutupi apapun dariku!" Bisiknya lalu berjalan masuk meninggalkan Rose yang terdiam dengam wajah marah.Rose menatap tajam dua sahabatnya itu, membuat Rock dan Sky merasa takut, mereka berangsut masuk dengan cepat ke dalam, mencari perlindungan agar tak di cecar banyak pertanyaan saat itu.Sementara Mala berjalan bagai tanpa beban, hatinya yang lara masih menaruh harapan, mbak yang begitu ia sayang mungkin masih bisa dia temui, meski ketika kakinya melangkah masuk, wajah sendu Emak kembali membuatnya teriris sedih."Budhe makan ya?" Anik mengambilkan sepiring nasi dan kuah sup untuk Emak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-17
Baca selengkapnya

Pertemuan Rahasia

Pandu menunggu di balkon belakang, bayang wajah Dina begitu jelas tergambar di kepalanya, selain di balkon atas rumah depan, ia juga sering menghabiskan banyak waktu di balkon belakang ini, tempat rahasianya dulu bersama Dina sambil memandang hamparan sawah dan hewan ternak milik Bapak."Bagaimana keadaanmu sekarang nduk? Mungkinkah kamu benar masih hidup, atau kami tak akan bisa mlihatmu lagi?"Pandu menghela napas, dari atas ia melihat Ramdan datang sendiri, tak lama setelahnya yang lain menyusul di belakangnya. Pandu lalu menghubungi Ramdan. "Aku di balkon!" Ucapnya singkat lalu mematikan sambungan.Ramdan melihat ke atas, lalu mengajak yang lain naik. Dari semua tempat di rumah Bapak, Balkon ini memang paling aman, letaknya di belakang kandang sapi, di atas gudang padi milik Bapak. Jarang ada yang ke sini juga selain Dina dan Pandu, sebab balkon belakang ini Bapak buat hanya untuk mempercantik atap gudang.Ramdan naik lebih dulu, di susul Rock, Sky dan Rose, mereka lalu ikut dudu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-18
Baca selengkapnya

Dina Sadar

Rose mengemasi barangnya, tak menunggu tujuh hari seperti kata Ramdan, ia tak bisa menunggu selama itu. Mengingat Dina, ia tiba-tiba diam, air matanya kembali jatuh, Rose mendudukan tubuhnya di ranjang, di sisi koper yang masih terbuka.Tok! Tok!Suara ketukan terdengar, Rose menghaous air matanya. "Masuk!" Ucapnya pelan.Klek!Hendel pintu terdengar, Mala sudah berdiri di pintu bersama Dara di sampingnya, gadis itu bermata sayu, perlahan ia berjalan mendekati Rose."Tante cantik." Ucapnya pelan lali mendekap tubuh Rose yang harum."Ada apa sayang?" Rose mengusap kepala Dara dengan lembut."Dia merindukan bundanya." Mala menjawab, membuat Rose kini melihat ke arahnya dalam diam."Kamu akan pergi mbak?" Mala melihat koper di sisi Rose dan beberapa baju yang tertumpuk di sisi lain."Ya, aku akan pulang." Ucapnya lalu membawa Dara ke tengah ranjang, gadis itu mulai terlelap lagi."Pulang?" Mala terkejut, ia pikit Rose akan lebih lama di sini, mencari tau di mana Dina berada."Iya, aku ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-19
Baca selengkapnya

Mulai terbuka

Rose keluar kamar setelah subuh, Dara masihbtertidur di ranjangnya sejak Mala mengantarnya.ke kamar semalam. Rose sudsh rapi, berjalan ke dapur menemui Emak yang sedang memasak nasi di bantu mak Rum dan Anik."Mak!"Emak menoleh dan tersenyum melihat Rose sudah berdiri di sisi meja makan."Sudah bangun nduk, Dara rewel tidak? Kata Mala Dara minta tidur bersamamu.""Iya mak, Dara nggak rewel, ini malah masih tidur.""Syukurlah, Sean panas sejak samalam, Emak dan Banyu bergantian jaga, anak itu nggak mau di sentuh siapapun selain Ayahnya dan Emak.""Sean sakit mak? Rose ke kamarnya dulu mak!" Rose beranjak dari dapur berjalan menuju kamar Dina.tok! tok!"King!""Ya Rose, masuk!" Sayup terdengar suara Banyu, ia masih di atas ranjang saat Rose masuk ke dalam kamarnya."Hay, gimana keadaan Sean?" Rose mendekat dan menyentuh kepala anak lelaki Dina, memang panas, pantas saja bila dia merengek tak nyaman."Setelah minum obat dia tidur, semoga panasnya segera turun." Banyu menjawab, ia tak b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-20
Baca selengkapnya

Siasat Haris

Haris berkaca, tubuhnya memang lebih besar sekarang, bobotnya di atas 90 kg dengan perut buncit yang tebal. Jambangnya panjang tak terawat dan rambutnya terikat ke atas, ia sudah mirip gembel bila tak di urus sang nyonya besar.Haris berusaha memakai kemeja, meski kancingnya terlihat tak menutup dengan sempurna, sungguh penampilan yang jauh dari kata indah di mata namun senyumnya tersungging merasa dirinya tampan.Haris berjalan ke kamar Dina, sebuah kamar yang di buat mirip ruang perawatan. Ia membawa seikat bunga mawar ke dalam ruangan, menaruhnya di vas berisi air dan di letakkan di meja dekat tempat tidur Dina.wanita itu sudah membuka mata, hanya diam melihat ke dalam ruangan tak menghiraukan siapapun yang datang, pun Haris yang menatapnya lekat sejak pertama masuk."kau sudah ingat sesuatu?" Haris bertanya, ia duduk di kursi kayu di sisi ranjang, menimbulkan bunyi decitan yang khas.Dina diam, ia hanya menatap kosong ke depan, seperti enggan untuk melihat lelaki yang lebih mirip
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-21
Baca selengkapnya

Kedatangan wanita masa lalu

wanita berambut pendek itu berjalan memasuki ruang tempat Dina di rawat, ia tersenyum saat melihat Dina duduk di tepian jendela, meliha ke arah taman di sisi belakang."Hay, apa yang kamu lakukan?" Dia bertanya ramah, membuat Dina kini beralih menatapnya."kamu siapa?" Ucapnya bertanya, semua orang yang datang ke kamar ini terlihat begitu asing."Aku? Aku penyelamatmu sayang!" Bisiknya ke telinga Dina.Dina hanya diam, kembali menatap ke arah jendela, ia tak tau mengapa semua orang terasa tak benar-benar pernah ada dalam hidupnya.Wanita itu menarik Dina menghadapnya, ia membuka tempat makan dan menyuapkan bubur ke mulut Dina."kau harus makan, segera sembuh dan menjalankan misiku selanjutnya!" Ucapnya dengan mata tajam menatap Dina.Mau tak mau Dina membuka mulutnya, merasakan makanan hambar masuk melewati kerongkongan. "Jika saja lelaki itu tak memintaku menyelamatkanmu, kamu sudah mati di dalam arus deras sungai. Sayangnya dia berusaha membuatku memberimu hidup lagi!" Ucapnya dala
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya

Dendam Yang Terbuka

"Apa kamu bilang?" Rose terkejut dengan kalimat yang Sky ucapkan."Kanaya, wanita yang di jodohkan dengan King sebelum menikahi Queen." Sky mengulang kalimatnya."Ia pernah di jodohkan?" Rock bertanya, ia tak pernah tau Banyu pernah di jodohkan.Sky menganggukan kepala, ia ingat betul wanita itu sebelum memakai jilbab, namun saat memakai jilbab, ia begitu mirip dengan Dina."Pernah beberapa kali tapi hanya Naya yang sempat dekat dengannya.""kamu kenal dia Sky?" Rose begitu penasaran.Sky menggelengkan kepala "Aku hanya tau dari King, kami tak sengaja bertemu saat di keramaian, setelahnya aku menelpon menanyakan siapa wanita itu. Kalian tau kan, jiwa kepo_ku meronta-ronta." Sky tersenyum tipis mengingat betapa konyolnya ia dulu."Tapi kenapa dia datang ke Solo, maksudku dari mana dia tau alamat keluarga Queen?" Rose bertanya lagi, ia tak habis pikir ada urusan apa wanita itu datang ke rumah Dina.Mendengar kalimat Rose mereka saling pandang, lalu kembali ke layar komputer masing-masin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-23
Baca selengkapnya

Tunggu kami, Queen!

Dream Net memutuskan kembali ke Solo, mereka tak menemukan apapun di Jogja, selain sebuah informasi pemesanan mobil dan ambulan tak ada lagi informasi lain. Rose pulang lebih dulu, bersama Ramdan dalam satu kendaraan, malam nanti tepat tujuh hari setelah Dina di nyatakan meninggal dan kembali akan diadakan pengajian besar di rumah Joglo orang tua Dina. Rose sampai setelah magrib, tak banyak bicara ia langsung masuk ke kamar hingga azan isya' berkumandang, ia dan Mala sepakat untuk tak terlihat banyak bersama sebab ada Mami di sana, Mala harus tetap terlihat bersih dan tak tau apapun.[Perempuan itu di depan mbak!]Rose mendapat sebuah pesan dari Mala, ia bertanya apa yang di maksud Mala pads pesannya. Rose segera keluar kamar dan terkejut saat Mami benar-benar masuk membawa wanita lain. Mata Rose lekat menatap ke arah Naya, wanita itu benar-benar mirip dengan Dina, wajahnya mungkin berbeda, namun caranya jalan, berpakaian dan bicaranya sangat mirip."Keterlaluan!" Umpatnya kesal, mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-24
Baca selengkapnya

Melihat Queen

Rock dan Sky menemukan titik koordinat yang tepat, memastikan bahwa itu mungkin benar lokasi di mana Dina berada. Mereka memustuskan tak menghubungi Ramdan dan Rose lebih dulu, mereka akan datang dan memeriksa sendiri apa yang ada di sana."Ayo!" Teriak Sky memanggil Rock yang masih sibuk memakai jaketnya.Rock masuk ke dalam mobil dan Sky melajukan mobil itu meninggalkan rumah besar mereka di Jogja."Berapa lama kita akan sampai di sana?" Rock bertanya pada Sky."mungkin satu jam." Ucapnya masih melihat ke arah jalan raya.Mereka melajukan mobilnya dengan cepat, berharap segera sampai di tempat tujuannya.****Sementara di rumah Dina, pengajian di gelar dengan tenang, Emak masih sering menangis sejak acara di mulai."Tante, itu siapa?" Dara bertanya pada Rose, sejak tadi gadis cilik itu tak berhenti menatap ke arah Naya."Kenapa memang?" Rose tak menjawab, ia malah bertanya kenapa Dara menanyakan wanita itu."Kaya Bunda." Ucapnya polos.Rose lalu memeluk Dara dalam dekapan. "Bukan, l
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-25
Baca selengkapnya

Mari kita berperang!

"Mereka menemukan Queen!" Ucap Ramdan berlari ke belakang, lalu berbisik di telinga Rose.Mata bulat Rose membelalak tak percaya, ia berdiri dan memeriksa ponsel, ternyata Rock sudah berkali-kali menghubunginya."Rock menghubungiku beberapa kali!" Ucap Rose merasa menyesal men-non aktifkan nada ponselnya."Ada apa?" Pandu bertanya, ia melihat Ramdan dan Rose yang terkejut."Kami menemukan Queen mas, ah maksudku Dina." Ucap Rose pelan, memastikan tak ada yang mendengarnya saat ini.Pandu membekap mulutnya, ada pancaran bahagia sekaligus terkejut. "Kalian yakin? kalian sudah pastikan itu dia?""Sky dan Rock yang memberi informasi, mereka sedang di Magelang, Dina ada di sana!" Ucap Ramdan menjelaskan, membuat wajah Pandu tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya."Ayo kita jemput dia!" Pandu menarik tangan Ramdan, ia tak sabar membawa pulang Dina ke rumahnya.Ramdan menahan tarikan Pandu, ia lalu mengajak Pandu sedikit ke belakang, bicara di tempat yang lebih sepi. "Mas Pandu harus tetap d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status