All Chapters of Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya: Chapter 81 - Chapter 90

185 Chapters

Pertemuan ibu dan anak

Mala tak banyak bicara sepanjang perjalanan, entah apa yang dia pikirkan saat itu, mungkin merangkai kalimat saat bertemu dengan Dara nantinya.Beberapa kali dia bertanya padaku tentang bagaimana Dara, apa yang gadis cilik itu suka, bahkan apa yang bisa membuatnya marah, Dia seperti tak sabar lagi untuk bisa memeluknya erat.Sebagai seorang ibu, aku sangat tau rindu macam apa yang sedang di tahan Mala, aku mungkin tak akan sanggup bila haru menjalaninya juga. Meski sisi takutku lebih besar, aku mesih tetap menjawab semua tanya Mala dengan bahagia."Apa Dara pernah sakit parah mbak?"Aku berpikir sejenak. "Beberapa kali dia pernah sakit, tapi tidak parah.""Syukurlah." Senyum tipis kulihat di sudut bibirnya.Mala menatap kembali ke depan. "Aku begitu takut mbak, bila kesalahan masa laluku mungkin berdampak buruk bagi kesehatan Andara."Aku tersenyum, mengingat peristiwa sewaktu Andara masih bayi. " Dua hari setelah kedatangan Andara tubuhnya membiru, kami begitu panik saat itu."Aku m
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more

Mereka mulai menyerang

Banyu tersenyum melihat cctv yang di kirimkan padanya pagi tadi, dia bisa dengan jelas melihat lelaki berjalan meninggalkan rumah Beti dengan terseok, ia belum tau siapa lelaki itu, perawakannya tak mengingatkan Banyu pada siapapun yang di kenalnya.Setelah di rasa cukup, Banyu bersiap ke Bogor, melihat pekerjaannya sebelum pergi, ia ingin menyelesaikan semua pekerjaannya dengan cepat dan menyusul Dina dan anak-anaknya di Solo."Jam dua pesawat anda berangkat tuan." Ucap Jhon pada Banyu, mengingatkan Jadwal keberangkatannnya siang nanti.Banyu masuk ke dalam mobil, menerima semua laporan dari perusahaannya sambil menikmati sarapannya di dalam kotak makan kayu kesukaannya, mobilnya kian laju membelah jalanan. Ponsel Banyu berdering, dia segera mengangkatnya."Halo!" Ucapnya tak berhenti mengunyah."Hay King, aku punya informasi untukmu." Suara Sky terdengar ceria dan bersemangat."info apa?" Tanya Banyu pada Sky, sejak tadi dia tak berhenti mengunyah."Siapa lelaki itu, aku sudah meng
last updateLast Updated : 2022-06-10
Read more

Tragedi Berdarah

Dina mengemasi barangnya dengan cepat, membawa hanya yang di perlukan hari itu juga, sebenarnya Banyu sudah bilang dia baik-baik saja, namun hati Dina mengatakan semua sedang tak baik."Bunda mau pelgi?" Sean bertanya saat Dina menarik koper kecil ke ruang tengah. Mereka baru saja tiba dan Dina tak sempat lagi menjelaskan gamblang pada anak-anaknya.Dina menarik Sean duduk bersamanya."Bunda harus pulang ke rumah sebentar sayang." Ucap Dina menjelaskan"Jemput ayah?" Kali ini Dara yang bertanya, dia ikut nyempil di antara pinggul sang ibu"em.... Iya Bunda akan membawa ayah ke sini." Ucapnya memberi pengertian."Lama?" Dara kembali bertanya, ia mengintrogasi sang ibu seperti menyelidik."Sebentar sayang, Dara jaga adik Sean baik-baik ya!"gadis itu tersenyum saat Dina mencubit hidungnya dan memberinya kecupan di kening."kamu yakin berangkat sendiri nduk?" Emak terlihat cemas, sebab Dina pergi dalam keadaan tak tenang."Iya mak, nggak apa-apa Dina sendiri.""Bagaimana jika pulang besok
last updateLast Updated : 2022-06-11
Read more

mencari tau!

Ramdan keluar minimarket, terkejut mobil yang ia tumpangi mrnghilang bersama Dina di dalamnya. Ia menjatuhkan plastik belanja di tangan, berlari hampir ke jalan, namun urung saat petugas restarea berteriak memanggilnya."Mas, mau mati apa gimana?" Seorang lelaki megacungkan tongkat sembari berlari kecil ke arahnya.Ramdan hampir tak mendengar, pikirannya berkelana kemana kiranya Dina sekarang, ia berjalan memastikan lagi mobil itu masih ada atau tidak, hingga berkali ia berjalan ke segala arah mobil BMW serie i8 itu tak terlihat."Mas cari apa?" Petugas itu menarik tangannya untuk berhenti berjalan, Ramdan terlihat benar-benar cemas."Mobil pak, sedan hitam di sini, tadi saya parkir di sini!" Ucapnya terlihat tak tenang."Sebentar, maksudnya mobil mas ini hilang begitu?"Ramdan menjambak rambutnya kasar, susah menjelaskan posisinya, terlebih dalam pikirannya kini di penuhi prasangka Dina yang salah tentang foto Banyu di galeri ponselnya."Queen, jangan buat aku khawatir Queen!" Ucapny
last updateLast Updated : 2022-06-12
Read more

Kecelakaan terencana

Ramdan menepikan mobilnya tak jauh dari lokasi kecelakaan, melihat kesekitar memastikan posisinya gelap."Aoa rencanamu?" Rock bertanya, ia membuat pilihan sulit sekarang."Bisa kendalikan CCTV hari ini?" Ucapnya meminta."Oke, lalu kamu?" Rock kembali bertanya, ia mengambil laptop di kursi belakang."Aku akan pastikan siapa yang ada di bawah sana!" Ucapnya lalu membuka pintu mobil. "Kau yakin melakukannya sendiri?""Iya, aku yakin! Dengar, aku Rock, jika dalam setengah jam aku tak datang, itu artinya kamu harus pergi tanpa aku!" Ucapnya pada Rock."Bukan aku harus menyusulmu?"Ramdan memggelengkan kepala. "Tak ada tawar menawar Rock, jika setengah jam aku tak kembali, artinya kamu harus pergi meminta bantuan." Ramdan berjalan dalam gelap menyeberang ke sisi lain, ia berhasil pindah jalur, masih berusaha sembunyi dia berbaur bersama team yang lain, Ramdan mengambil rompi petugas di dalam mobil pickup, memakainya dan ikut masuk berjalan ke arah sungai.Bebatuan tajam dan terjal di la
last updateLast Updated : 2022-06-13
Read more

Siapa Mayat Itu

"Le, apa yang sebenarnya terjadi?"Bapak menelpon Ramdan, dua petugas datang di tengah malam, mengabarkan hilangnya Dina dalam kecelakaan. Hati orang tua mana tak remuk, putri semata wayangnya harus mengalami tragedi tak terduga."Piye to le, kepiye ya Allah!" Bapak memukul dadanya yang sesak, sekuat apa beliau mampu menahan lara ini, tetap saja perihnya tak tertahan, terlebih menjelang pagi tadi kabar penemuan jenazah Dina menggubur harapan dua orang tua itu untuk bertemu anaknya lagi.Suara Bapak terdengar parau sementara tangis histeri Emak juga menggema, suasana begitu kacau di rumah joglo, pun Dara dan Sean yang tak tau keadaan apa yang terjadi, hanya bisa ikut menangis ketakutan dalam pelukan Pandu.Ramdan menceritakan segalanya melalui telpon, membuat Bapak berkali-kali beristigfar. Para tetangga mulai datang memenuhi rumah, memberi semangat juga do'a untuk Dina, mereka menangis kala melihat dua bocah kecil itu kehilangan sang ibu."Pa, Bunda sakit?" Dara bertanya setelah berul
last updateLast Updated : 2022-06-13
Read more

Siasat

Sky berlari ke halaman rumah sakit saat Rose menghubunginya, memintanya turun dan bertemu, Ia menyeberang jalan dan melihat mobil Rock terparkir di bahu sebelah. Sejak semalam ia terus menyalahkan dirinya sendiri, merasa berkhianat dengan keputusannya menceritakan semua pada Black."Bagaimana ini terjadi!" Sky membuka pintu depan, mencengkeram kerah Black saat melihatnya duduk di balik kemudi. Dia menangis mendapati banyaknya kabar di televisi yang tanpa dia tau ternyata hanyalah sandiwara seseorang."Kenapa menjaga satu Queen saja kamu tak becus!" Umpatnya lagi mengguncangkan tubuh Black yang pasrah tak melawan."Lepaskan Sky!" Rock menariknya dari belakang."Aku tak akan lepas sebelum ada penjelasan!" Ucapnya bertahan di pintu mobil, ia menyikut tubuh Rock menjauh."Aku akan jelaskan, tapi lepaskan dulu Sky!" Ramdan dengan tenang menjawab, ia tau Sky sedang emosi, ia tak ingin menambah masalah lagi jika dirinya ikut terpancing."Tidak! jawab saja aku sekarang!" Ucap Sky lagi, kali i
last updateLast Updated : 2022-06-14
Read more

Pemakaman wanita asing

Ramdan pulang lebih dulu bersama Rose. Sky dan Rock masih di jalan, mempersiapkan kepulangan Banyu ke Solo, ia memaksa tetap datang apapun yang terjadi. Hingga saat penyerahan jenazah berkedok Dina itu selesai, Ramdan dan Rose bungkam.Batin Rose menjerit melihat peti berisi wanita asing itu bernamakan sahabat karibnya. Ia terus mencengkeram tas slempangnya sendiri, menahan amarah yang bergejolak di dalam diri kala peti itu di angkat memasuki rumah Joglo milik keluarga Dina.Emak histeris, menyambut peti itu dengan air mata, tentu saja tangisnya pecah, bayang wajah ayu Dina terus menyiksa batinnya."hah..." Rose menghela napas, air matanya terus turun membasahi pipi."Menangislah!" Ramdan bicara sambil mengusap juga manik matanya, ia sedang memikirkan bagaimana keadaan Dina sekarang."Bagaimana aku tak menangis, wanita yang di makamkan itu bukanlah Queen, tapi dia pakai nama Queen." Rose kembali menghela napas."Mau bagaimana, ini satu-satunya cara meyakinkan orang itu kita sudah perc
last updateLast Updated : 2022-06-15
Read more

Kecurigaan Baru

Rose berlari membatu Ramdan berdiri, beberapa anak buah Ramdan juga ikut membantunya, Ramdan meletakkan jarinya ke mulut saat Rose ingin bicara, ia takut Rose akan kelepasan."Aku baik-baik saja Rose, kamu tak perlu khawatir!" Ucapnya membersihkan bajunya yang kotor.Rose yang menyadari banyak mata menatapnya memilih membawa Ramdan masuk lewat pintu samping, sementara Bapak di bawa Pandu masuk ke kamar untuk menenangkan diri.Rose melihat ujung bibir Ramdan berdarah, dengan segera ia mengambil tisu basah di dalam tasnya."Aku baik-baik saja!" Ramdan menolak lukanya di bersihkan, namun Rose memaksa dengan tatapan tajam."Jangan menolak, kamu seperti anak kecil!" Ucap Rose kesal, Ramdan masih saja mempertahankan harga dirinya setinggi langit."Kamu tak marah pada Bapak?" Rose bertanya sembari menyeka darah di ujung bibir Ramdan."nggak, buat apa aku marah." Ramdan menjawab singkat.Rose melihat sekitar, memastikan tak ada yang mendengar mereka sekarang, gazebo belakang rumah sepi, semua
last updateLast Updated : 2022-06-16
Read more

Serangan di jalan

Banyu menangis mengiringi peti berbalut bunga itu turun ke liang lahat, beberapa kali Emak pingsan melihat peti yang di yakini putrinya itu menghilang dalam gundukan tanah. Bapak yang mencoba kuat tetap saja gemetar saat tanah menghilangkan peti dari pandangnya.Mala mendekap erat tubuh Emak bersama Anik yang juga ikut memeluk sisi lain wanita paruh baya itu, Emak terlalu rapuh untuk bisa berdiri sendiri."Apa yang kamu lihat?" Rock bertanya, sejak tadi Sky tak berhenti memperhatikan Mami Banyu. Wanita itu menangis meraung di samping pusara bernisan Dina Arleta."Aku tak melihat apa-apa, sepertinya Mami Banyu sangat kehilangan." Sky masih menutupi apa yang di lihatnya, ia sendiri belum yakin apakah itu senyuman atau sesuatu yang matanya salah tangkap."Dimana Black?" Rock bertanya, sejsk tadi dia tak terlihat."Di rumah bersama Rose, Bapak sangat marah padanya saat ini, ia memilih menjauh sebentar."Rock menganggukkan kepala, ia tau Ramdan begitu karena dia mengetahui mayat itu bukan
last updateLast Updated : 2022-06-17
Read more
PREV
1
...
7891011
...
19
DMCA.com Protection Status