Kanaya mengamuk di dalam kamar, ia menjerit bahkan berteriak seolah dunia tempatnya berpijak runtuh tak tersentuh. Ada sesak menjalar hebat dalam setiap tarikan napas, hanya tinggal selangkah dirinya bisa menyandang setatus nyonya Banyu, namun semua pupus saat dua lelaki itu datang dan merusak segala yang telah ia rencanakan.Kanaya menatap ke arah jendela, melihat Ramdan dan Pandu berlari ke halaman, lalu tak berapa lama Banyu juga tertatih di sana, menuju ke arah yang sama."Tinggalkan aku sendiri!" Ucap Naya dingin, membuat Mami Banyu dan ibunya saling pandang."Nay, kamu mau apa?" Ibunya mendekat, berusaha tak hanya menyentuh hati sang puti, tapi juga menenangkan jiwanya yang goyah."Tinggalan Nay sendiri Ma, Naya ingin sendiri!" Ucapnya pelan dan dingin.Sarah sang ibu diam dan memilih menjauh, ia tau betul tabiat sang anak, Naya akan mengamuk lebih hebat bila tak di beri waktu untuk sendiri."Kita keluar dulu Jeng, biarkan Naya sendiri!" Ucapnya pada Mami banyu, membuat wanita p
Last Updated : 2022-07-07 Read more