Share

Rencana jahat mami 2

Author: Pramesti GC
last update Last Updated: 2022-07-10 19:04:07

Dina hanya diam menatap Banyu, seolah mereka tak pernah bertemu namun menyimpam rasa saling suka untuk pertama kalinya. Dina bahkan tak lagi menyebut nama Haris, padahal ia tak berhenti memanggil lelaki itu sebelumnya.

Mungkin inilah yang di sebut cinta, meski segalanya terasa tak nyata, bahkan ingatan yang membawa bahagia terhapus begitu saja, nyatanya rasa dan debar yang tercipta tak dapat di gantikan perannya.

"Kamu siapa?" Dina bertanya, suaranya lembut, masih sama seperti dulu.

Banyu tertegun, ia merasa suara itu kini benar-benar ia rindukan, suara yang masih ia ingay dengan jelas bahkan tak berubah.

"Aku sahabatmu, orang yang paling kamu percaya!" Ucap Banyu meyakinkan.

Banyu tau Dina akan sulit menerima jika dia mengatakan yang sebenarnya, sebab di mata Dina saat ini Harislah suami yang sebenarnya.

Mata Dina yang redup sedikit berbinar, mungkin ia merasa menemukan jawaban kenapa hatinya begitu nyaman saat bersama Banyu.

"Teman mas Har juga?"

Banyu meremas tangannya kesal, rasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
liza sarah
penjahatnya tak terduga. masuk akal sih..
goodnovel comment avatar
Kalea 123
ih pingin bejek2 pala Haryati...
goodnovel comment avatar
Murni Aty
wahh bener2 otak setan si haryati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Sean Yang Berani

    Banyu berdiri dengan wajah merah, ia benar-benar marah dengan apa yang terjadi pada putra kecilnya."Beraninya dia bermain denganku!" Ucapnya hampir kehilangan kendali.Banyu berusaha meredakan amarahnya saat melihat Dina sedang meringkuk menatapnya takut. Banyu menyadari harusnya ia tak kehilangan kendali di hadapan istrinya."Kemarilah." Banyu mengulurkan tangannya namun Dina masih meringkuk gemetar."Kamu marah... Kamu sedang marah." Ucap wanita itu dengan tatapan takut."Aku tidak marah Dina, sungguh!" Banyu tersenyum meski hati dan pikirannya sedang tak baik. "Kemarilah, aku minta maaf!"Dina diam menatap tangan Banyu, perlahan ia mengulurkan tangannya dan kembali ke atas ranjang."Jangan takut, aku minta maaf ya, bagaimana jika kita ke depan?" Banyu menawarkan diri, sudah cukup lama ia dan Dina berdua di kamar, ia butuh teman-temannya sekarang.Dina kembali diam, ia masih di atas ranjang tak menyambut lagi tangan Banyu."Din, aku mohon, ayo kita ke depan!" Ucap Banyu, namun Dina

    Last Updated : 2022-07-11
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Kisah dan rencana baru

    Mala berhenti di depan Hotel, ia tau Sean ada di dalam, namun dirinya memilih diam di jalan seberang hotel."Mbak, kenapa di sini, ayo masuk!" Anik dengan tak sabar membuka pintu mobil.Mala dengan cepat menutup lagi pintu mobilnya. "Jangam gegabah, mereka pasti lebih waspada sekarang!" Ucapnya mengamati sekitar."Maksudnya apa sih mbak?" Anik tak paham, di pikirannya sekarang hanyalah menyelamatkan Sean yang mereka sandera tanpa tau jika semua hal bisa terjadi jika mereka gegabah."Kita sidah tau Sean ada di sana Nik, tapi kita belum tau apa tujuan mereka semua!" Mala menjelaskan."Jadi apa rencananya?" Anik bertanya pada Mala.Mala mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan menghubungi Pandu."Mas, aku sudah tau di mana Sean!" Ucapnya pada sambungan."Mala? Maksudnya sudah tau itu bagaimana?" Tanyanya seperti takut Mala salah lihat."Sean ada di hotel Asia mas, aku sekarang ada di depan hotel!" Ucapnya kembali menjelaskan."Tunggu Mala, tunggu sebentar!" Pandu terlihat panik, ia

    Last Updated : 2022-07-12
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Sandiwara dan drama

    Anik mengambil ponsel dan memfoto Mami Banyu, wanita itu tak lagi memakai jilbab besarnya, ia bahkan menggerai rambutnya yang berwarna ke merahan."Kayak gulali mbak!" Anik memperlihatkan hasil tangkapan ponselnya, ia tertawa rambut Mami Banyu memang seperti permen kapas berwarna.Mala tersenyum mendengar candaan Anik, matanya masih terus mengawasi wanita patuh baya itu, perlahan ia masuk ke dalam hotel dan mereka tak bisa lagi melihat aktivitasnya."Kalau begini kita bisa kehilangan banyak bukti mbak!" Anik berdecak kesal, ingin rasanya ia menjambak rambut wanita tua itu dan membawanya bersimpuh di hadapan Emak."Bagaimana jika kita masuk?" Anik memberi ide, ia tak betah hanya menunggu di seberang jalan.Mala diam sebentar, tak ada yang salah dengan kalimat Anik, mereka memang tak mendapat apapun bila tetap di luar hotel, namun apa tak berbahaya jika mereka tetap masuk?"Bagaimana caranya kita bisa masuk tanpa di ketahui?" Mala bertanya pada Anik memastikan gadis itu siap untuk di a

    Last Updated : 2022-07-13
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Dina mulai membuka diri

    Mami Banyu masuk ke dalam lif, ia naik ke lantai tempat Sean berada, sampai di depan pintu ia berusaha tersenyum, di depan Sean ia tak boleh terlihat berbeda sikap. Saat pintu di buka, kamar sudsh begitu berantakan, dua anak buahnua terkapar di lantai kamar, mereka seperti kelelahan."Apa yang terjadi?" Mami Banyu bertanya, ia heran kenapa mereka malah kelelahan sendiri."Anak itu membuat kami kesal Nyonya!" Ucap lelaki botak dengan kesal."Memang apa yang dia lakukan?""Dia melompat ke sana, ke sini, merusak ini dan itu, membuat kami binggung bagaimana lagi harus menjaganya!" Ucap si rambut panjang, ia sama kesalnya sekarang.Mami Banyu melihat seluruh ruangan. "Dimana anak itu?"Tanyanya saat melihat Sean tak ada dk kamar."Di kamar mandi, kami menguncinya di sana!" Ucap si botak lagi.Wajah mami Banyu begitu kesal, kenapa mereka berani sekali mengunci cucunya di dalam kamar mandi. Haryati membuka pintu kamar mandi, Sean sedang meringkuk di sudut kamar, tubuhnya basah dengan bibir ya

    Last Updated : 2022-07-14
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Mengintai musuh

    Anik masuk ke dalam hotel, ia mengikuti ke mana Mami Banyu berjalan, informasi dari Ramdan juga membuatnya dengan mudah mencari di mana letak kamar Sean di sembunyikan. Anik melihat ke arah cctv dan mengambil ponselnya menghubungi Rock." Mas, bisa lihat aku?" Tanyanya pada Rock, dia melambai ke arah cctv."Ya aku lihat!" Ucap Rock, ia duduk di samping Sky yang tak berkedip melihat ke arah Anik."Jadi aku harus apa mas?" Tanya Anik lagi."Kamu menyewa kamar di hotel itu?" Tanya Sky."Ya, em di samping kamar ini, ini siapa ya?" Ucap Anik saat suara yang terdengar asing bertanya padanya.Sky memutar bola matanya, sedikit kecewa karena Anik melupakan suaranya."Ini Sky! Kenzo namaku sebenarnya!" Ucapnya tersenyum malu sendiri."Dih, kok jadi lain urusan!" Ucap Rock merasa mual dengan Sky yang terlihat begitu agresif.Anik masih mendengarkan, namun jadi sedikit gugup saat seorang lelaki keluar dari kamar tempat Sean di sekap.Mata mereka saling bertemu dan Anik mencoba tersenyum agar lela

    Last Updated : 2022-07-15
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Aksi Mala dan Anik

    Apa maksudnya Sean sakit?" Suara Ramdan terdengar khawatir.Ramdan sedang mengendarai mobilnya saat Ajik menghubungi, gadis itu memberi informasi bahwa Sean tidak baik-baik saja.Banyu nampak tegang mendengar kalimat itu, sementara Pandu yang duduk di sisi Ramdan mengambil ponsel dari tangan Ramdan segera."Jelaskan ada apa Anil!" Ucap Pandu tak kalah khawatir.Anik menjelaskan semuanya di telpon, bahkan pandu menspekernya agar Banyu juga mendengar."Katakan mas, apa yang harus aku lakukan?" Anik meninta saran, sementara Mala mencoba mencari cara bagaimana dia harus menyelamatkan Sean.Melihat Anik masih menghubungi Pandu, Mala mendekat dan meminta untuk bicara."Mas ini Mala, bagaimana jika kami membawa Sean lebih dulu?" Ia meminta izin, menunggu mereka sampai di Solo membuat dirinya tak sabar."Jangan Mala, itu terlalu berbahaya!" Pandi dengan tegas menolak."Mas, Sean sakit, kita tak tau bagaimana keadaanya mas! Wanita gila itu hanya meletakkannya di atas ranjang." Kembali Mala men

    Last Updated : 2022-07-16
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Membawa Sean pulang

    Mala berdiri di depan kamar tempat Sean di sekap, ia mengetuk pintu dua kali dan melihat Mami Banyu menbukanya perlahan."Aku tak pesan apapun, kamu mungkin salah kamar!" Ucapnya lalu akan menutup pintu, namun Anik segera mengganjal pintu itu dengan sepatunya."Tidak ada yang salah tante, bukankah ini memang kamar tempat Sean kamu sembunyikan?"Mami Banyu mengerutkan alisnya, ia lalu melihat dengan baik wajah wanita yang kini berdiri si hadapannya itu."Mala!""Surprize tante!" Ucap Mala, senyumnya merekah seolah sudah berhasil membuat kejutan untuk nyonya besar Amarta Grup."Apa yang kamu lakukan di sini!" Ucap Mami Banyu masih terkejut.Mala mendorongnya masuk perlahan, ia sudah siap bila saja ada yang tiba-tina menyerangnya di dalam."Tentunya bukan untuk silaturahmu tan, karena aku tak ada waktu untuk itu!" Ucapnya dengan dingin.Saat Mala masuk, seorang lelaki sudah bersiap menyerangnya, dengan langkah cepat dia menghindar dan mengambil ponsel di saku celananya."Halo kantor poli

    Last Updated : 2022-07-17
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Anik sang jagoan

    "Cari wanita sialan itu!" Teriak Mami Banyu kesal, wanita itu merasa benar-benar di permainkan sekarang."Ke mana mereka membawa Sean!" Ia semakin kesal saat melihat tali bergelantung dari balkon mereka."Dia lewat sini, mantan napi itu lewat sini dan membawa cucuku!" Teriaknya lagi tak habis pikir, otaknya tak sampai untuk mencerna apa yang terjadi."Sepertinya dia memang lewat sini nyonya." Ucap lelaki bayarannya."Aku tau, mataku juga tak buta." Ucapnya kesal dan menarik tali itu ke atas, Mami Banyu tak ingin tali itu menimbulkan masalah baginya nanti.Mereka keluar kamar dengan kesal, berkeliling sekitar hotel, bahkan keluar ke jalan mencari di mana kiranya Mala dan Sean berada, dia benar-benar merasa marah, kenapa bisa dengsn mudah mereka hilang tanpa jejak."Di mana teman mu itu!" Mami Banyu kembali teringat satu orang bayarannya belum terlihat sejak tadi.Dia tidak bisa di hubungi nyonya!" Ucap lelaki itu, sejak tadi dia coba menghubungi temannya yang menghilang dan tak juga ke

    Last Updated : 2022-07-18

Latest chapter

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Berjuang hidup

    Sky yang melihat itu tersenyum, dia tau Banyu akan punya cara membawaanya pergi. Ya, Tali itu di ayun Terus agar ujungnya bisa mendekati Sky. beberapa kali ayunan membuat ujungnya lebih dekat ke arah Sky, dirinya mencoba meraih namun masih belum tergapai."Kamu harus lompat!" Teriak Banyu, dipa merasakan angin terlalu kuat sekarang."Lompat Sky!" Banyu merasakan ombak mulai tinggi menghantam"Kompat? sekarang?""Tahun depan, sekarang lah!" Ucap Banyu kesal, kapal terbakar itu mulai tenggelam dan Sky masih juga ragu untuk meninggalkan nya.Sky melihat air laut semakin dekat, jika dia gagal melopat, artinya takk ada lagi kesempatan, tali kapal tak cukup jika harus menyentuh lautan dan jangkar tak bisa di keluarkan dengan segera, sementara gulungan awan hitam mulai terlihat di atas mereka."Kenapa cuaca tiba-tiba berubah mbak?" Anik panik melihat badai akan segera datang."Tidak tiba-tiba, awan itu sudah bergelantung di atas kita sejak pagi hanya saja tidak sebesar ini.""Sky, lompat!" T

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Tanpa batasan

    Kanaya begitu marah mendengar kabar pelarian Banyu, dia sudah berbuat banyak sejauh ini, namun justeru kebodohan demi kebodohan dia dengar."Tolol kalian semua!" Teriaknya kesal di ruang sunyi tempatnya bersembunyi.Panggilan dari Philip tak lagi di gubrisnya, Kanaya merasa semua sudah berakhir sekarang. "Aku benci pada Kalian semua!" Teriaknya lagi, bayang wajah Banyu semakin membuat hatinya tercabik dan nyeri.Mencoba perbikir jernih bagaimana dia akan menemui Banyu sekarang, Kanaya berjalan keluar ruangan, berusaha tersenyum pada beberapa orang staf nya di luar, Kanaya berjalan menuju lif."Ada apa lagi Naya?" Khan menarik tangan adiknya itu.Kanaya menatap Khan dengan kesal, berusaha melepaskan tangan kakaknya."Aku ada urusan.""Soal Banyu lagi?" Khan bertanya, setelah pertengkaran dengan adiknya tempo hari, Khan mencoba kembalu memberikan kesempatan."Bukan, aku harus pergi menemui temanku!" Ucapnya dingin lalu meninggalkan Khan di depan Lif.Kanaya turun ke lanti dasar, ingin

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Bebas

    Banyu keluar lebih dulu ke dalam kabin, Rock masih terduduk di sana dengan mata hampir tak bisa terbuka lagi."Tidurlah, aku akan gantikan." Ucapnya pada Rock, lelaki itu berdiri dan berpindah posisi ke belakang, menyandarkan tubuhnya pada kursi yang lebih lega."Aku masih ada di jalur yang benar, kemudikan saja begitu, mungkin beberapa jam lagi kita sampai di darat." Ucap Rock dengan suara sedikit meracau.Banyu hanya tersenyum tipis menyadari kantuk menguasai sahabatnya itu. "Tidur saja di dalam, aku akan Pastika semua aman." Ucap Banyu lagi, namun Rock sudah tak mendengar, dengkurannya halus sudah menemani tidurnya yang lelap.Banyu kembali menatap ke laut, semalam benar-benar membuatnya ketakutan, matanya yang bening seolah menelisik arah mana dirinya dan yang lain datang semalam."Cari sesuatu?" Sky masuk degan semangkuk mie dalam sterofom, aromanya membuat perut banyu serasa meronta."Baru buat?" Tanya banyu."Ya, di belakang ada, air panas yang aku buat juga masih, bikin saja s

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Menyelam Bersama Rindu

    "Kami ada di tempat semula, bergeser sedikit kearah barat."Suara Rock terdengar pada alat yang Dina pakai dalam baju selamnya.Bus... Bus...Suara peluru menembus air, mereka dapat melihat peluru-peluru itu membelah air membentuk gelembung-gelembung yang menjurus ke bawah.Dina memberi sinyal bahaya pada Rock, sementara Banyu membuat isyarat agar mereka berenang lebih dalam.Matikan lampuBanyu meminta dengan isyarat, Dina dan Anik mematikan lampu di tangan mereka.Ke bawah!Sky meunjuk arah bawah dan mereka bergandengan menjauhi peluru yang masih terus menerjang ke dalam air.Mereka menyelam menjauhi tembakan yang masih terdengar, semakin ke dalam menuju ke arah yang di rasa benar. Banyu menyalakan lampu merah di dalam air, mereka saling melihat untuk membaca isyarat selanjutnya.Kalian di mana?Rock kembali menghubungi dan mencari dimana sahabat-sahabat nya sekarang. Anik menyalakan sinyal yang ada di pinggangnya, lalu mencari di mana letak kapal mereka berhenti.Ke arah barat kali

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Pelarian

    "Bagaimana kita bisa ke bawah? Lihat semua tempat penuh dengan pengawasan." Sky memperhatikan setiap tempat yang mereka lewati, namun tak satupun tempat sepi."Jika begitu kita harus turun." Banyu berbisik, mereka berhenti sebentar di atas sebuah lorong."Bagaimana bisa kita turun? Lantas dimana kita akan turun?" Sku masih tak mengerti apa yang Nanti rencanakan."Jika kita tak bisa mengelabuhi mereka, maka jadilah bagian dari mereka!" Ucap Banyu lalu berusaha membuka tutup lubang angin di bawahnya."Kamu benar!" Ucap Sky saat sadar bahwa ide Banyu mungkin bisa di gunakan membawa mereka ke ruang bawah.Mereka melompat turun, lalu bersembunyi di antara tepian lorong, Banyu sedikit lega sekarang, sebab semua cctv berada di bawah kendali teamnya.Sky berada di belakang Bantu, menyelinap di antara lorong dan tak lama empat lelaki keluar dari sebuah ruangan."Ada yang datang!" Ucap Sky bersembunyi dinujung lorong bersama Banyu. Empat orang itu berbatus rapi, dan dua di antaranya masuk ke ru

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Pertaruhan hidup dan mati

    Dina menyelam lautan dingin, dia tau bisa saja nyawanya tak selamat malam ini, tugasnya bersama anik adalah masuk dari bawah kabin kapal. Banyu sudah memberikan koordinasi kapal tempatnya di tawan, Sky dan dirinya sudah bisa mengendalikan ruang kontrol kapal sejak kemarin.Anik dan Dina hanya bisa berkomunikasi dengan sandi cahaya, sandi yang sudah mereka pelajari selama perjalanan kemari. Tiba di dekat pintu bawah, Dina dan Anik berusaha meraih tangga besi di atasnya. Kapal itu berhenti di satu tempat jadi cukup aman berada tepat di ujung belakang kapal untuk bisa meraih tangga ke atas.Hup!Anik naik lebih dulu, dia melepas tabung oksigen di pijakan terakhir dan menalinya dengan erat, lalu menarik tubuh Dina naik lebih dulu. Dina Menik melewati Anik dan ikut melepaskan tabung oksigen nya lalu Anik menerimanya dengan sigap, ia menali lagi tabung itu tepat di sisi bawah tabung miliknya.Tanpa banyak bicara, mereka lalu naik mengikuti tangga yang membawa mereka ke pintu belakang kapal

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   36. Pertarungan harga diri

    Banyu tau dirinya dan Sky dalam keadaan terancam, kapanpun mereka bisa saja mati sia-sia, sebab semua penjaga di sini tak pernah lepas dari senjata api. Philip diam-diam terus mengawasi, meski Banyu pura-pura tak tau, namun mata-mata yang di bayarnya bisa banyu ketahui.Hari ini terpaksa juga Banyu meminum sesuatu yanh sudah di campur obat pencahar, ia tau Philip yang sudah membuatnya begini, bahkan siapa yang membawakan obat itu Banyu juga tau, tapi untuk sesuatu yang lebih besar, dia relakan perutnya terkuras hari ini."Harusnya jangan kamu telan minuman itu!" Sky berbisik kesal, mereka sedang berada di klinik saat ini."Lalu menurutmu Philip tak akan curiga?" Banyu bertanya dengan alis terangkat."Entah, tapi menyebalkan sekali saat kita tau seseorang ingin mengerjaimu tapi kamu justeru pura-pur bodoh untuk membiarkannya." Ucap Sky kesal sendiri.Banyu tersenyum sendiri, meski benar apa yang Sky katakan, kali ini dia harus mengalah dulu."Ini obat diarenya, jangan lupa untuk banyak

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Misi Rahasia

    Pov author.Mereka tiba di bandara Banyuwangi, lalu Rock membawa mereka semua ke sebuah tempat yang tak pernah mereka kunjungi. Rock meminta bantuan seseorang untuk bisa membawanya datang kempat ini. Perjalanan mereka cukup menguras tenaga, menyeberangi lautan dengan kapal kecil dan membawa team Dream Net ke pulau misterius."Kita sudah ada di ujung timur jawa.""Lantas apa maksudnya kak?" Anik bertanya, gadis itu begitu tak sabar memulai misinya membawa pulang sang kekasih."Kalian tau Kanaya jelas tak sendiri, kita bahkan tak yakin apakah Khan memang tak tau apa yang di lakukan adiknya atau ini hanya bagian dari rencana mereka.""Lantas apa maksudnya kak Rock?" Anik masih belum memahami."Maksudnya adalah kita kecoh mereka!" Ucapk Dina menjelaskan lebih gamblang apa yang akan mereka lalukan."Jika untuk mengecoh, kenapa hanya di ujung timur kita bisa pergi ke luar jawa, mereka akan berpikir tujuan kita bukan di tempat kapal itu berada." Anik dengan kritisnya mencoba menerka apa yang

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   34. Kami pergi mak, pak.

    Emak terus mendekapku malam ini, tak ada sedikitpun kalimat terucap dari bibirnya setalah aku berpamitan sore tadi, bahkan ketika makan malam bersama, emak tak banyak bicara, bibirnya terkatup dan hanya tersenyum saat dua cucunya mengajak bicara.Dingin udara malam semakin membuat aku menyadari bahwa kehilangan itu terasa sangat menyesakkan. Bapak bahkan menahan tangis saat aku pamit selepas magrib tadi."Mak..."Aku memanggilnya, namun wanita yang melahirkan aku itu hanya memejamkan mata dan diam."Mak, apa emak..." Belum juga aku selesai bicara, emak sudah mengatup bibirku dengan jarinya."Koe ra perlu ngomong opo-opo nduk, emak wes reti kabeh." (kami tak perlu bicara apapun nduk, emak sudah tau semua.)Aku hanya diam, lalu memeluk erat emak. Mungkin juga ini kali terakhir aku bisa mencium aroma tubuh wanita yang begitu aku cintai ini. Mungkin ini juga kali terakhir aku bisa mendekap dan merasakan napas hangatnya menyentuh kulit ku.Mataku terpejam, merasakan setiap detik kasih emak

DMCA.com Protection Status