“Akik dari hutan, Nak Ajeng. Sekarang ayo kita masuk, karena akik harus mengobati luka akik,” jawab Ki Joko setelah Ni Imah melepas pelukannya.“Tapi, Ki.”“Sudah, Nak Ajeng. Sekarang kita bawa akik masuk lebih dulu,” sela Ni Imah sambil membantu suaminya berjalan masuk ke dalam gubuk.Karena tidak ingin memperburuk keadaan, aku akhirnya membantu Ni Imah membawa akik masuk ke dalam dan merebahkan akik di tempat tidurku.“Ni, Ajeng akan mengambil air hangat dulu,” ujarku, dan ninik pun mengangguk.Setelah mengatakan hal itu, aku pun langsung menuju dapur untuk mengambil air hangat untuk membersihkan luka akik.Ketika menunggu air yang aku masak matang, pikiranku terus saja memikirkan apa yang terjadi pada akik. Karena bila dilihat dari luka di tubuh akik, itu bukan luka dari cakaran binatang buas di hutan. Melainkan sesuatu yang lain, dan aku tidak tahu itu apa.Setelah air hangat yang aku siapkan cukup, aku lalu membawanya dengan hati-hati ke gubuk di mana kami beristirahat. Tapi baru
Read more