Bab 27Waktu masih menunjukan pukul dua pagi, saat sayup-sayup kudengar suara desahan dari kamar tamu. Siapalagi kalau bukan ulah Zahra dan Mas Agung.Ya Tuhan, rupanya mereka lagi bermesraan. Padahal sudah kuperingatkan wanita itu. Tapi sepertinya ucapanku hanya angin lalu yang masuk telinga kanan, dan keluar dari telinga kiri. Benar-benar bebal mereka.Gegas kuhampiri dan berdiri di depan pintu kamar tamu itu sambil menajamkan telinga. Suara desahannya semakin jelas terdengar, membuatku jijik kala mendengar erangan dua sejoli yang tengah mendaki asmara tersebut."Ih geli, deh. Kamu kuat banget, Yang." Suara manja dan tawa renyah Zahra terdengar jelas masuk ketelinga, disusul suara manja cekikikan."Tapi suka kan?" tanya lawan mainnya, suaranya lebih lembut kali ini, seperti bukan suara Mas Agung yang khas."Iya, tapi pelan-pelan saja." Lagi, Zahra menjawab manja."Biasanya juga heboh," timpal lelaki itu dengan suara serak dan bergairah disaat bersamaan."Stt! Diam deh, jangan berisi
Last Updated : 2022-06-27 Read more