Share

Bab 26

Auteur: Bun say
last update Dernière mise à jour: 2022-06-26 09:21:41

Bab 26

Kupandangi mereka satu-persatu.

"Kenapa kalian diam?! Tunggu apa lagi, cepat bereskan sisanya yang belum tuntas," hardikku, menatap tajam kepada Zahra dan Mas Agung agar mereka tahu bahwa perkataanku tidak main-main. Masa bodo dengan ucapan ayah Zahra barusan.

"Jika kalian mau tinggal di rumahku, maka harus mematuhi apa yang kusuruh dan jangan pernah membuat rumahku berantakan. Kalian dengar?"

"Apa kamu tidak mendengar apa yang Papaku tadi bicarakan, Mbak!? Sepertinya kupingmu budek hingga kamu tidak bisa menyimak dengan baik apa yang Papaku ucapkan." Zahra bicara masih dengan sikap sombongnya sambil berkacak pinggang. Dia pikir aku takut sama ancaman mereka yang sama sekali tidak mempengaruhiku itu. No!

"Aku tidak peduli apa yang ayahmu katakan dan apa yang dia rencanakan. Ini rumahku dan sudah seharusnya kamu dan suamimu itu mengikuti aturan di rumah ini. Lagi pula ancaman ayahmu itu hanya kuanggap seperti dengungan lalat di telingaku."

"Mbak!! Kamu benar-benar keterlaluan k
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei anjing, kau masih kebanyakan dran dan gonggonganmu madih aja nyaring
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 27

    Bab 27Waktu masih menunjukan pukul dua pagi, saat sayup-sayup kudengar suara desahan dari kamar tamu. Siapalagi kalau bukan ulah Zahra dan Mas Agung.Ya Tuhan, rupanya mereka lagi bermesraan. Padahal sudah kuperingatkan wanita itu. Tapi sepertinya ucapanku hanya angin lalu yang masuk telinga kanan, dan keluar dari telinga kiri. Benar-benar bebal mereka.Gegas kuhampiri dan berdiri di depan pintu kamar tamu itu sambil menajamkan telinga. Suara desahannya semakin jelas terdengar, membuatku jijik kala mendengar erangan dua sejoli yang tengah mendaki asmara tersebut."Ih geli, deh. Kamu kuat banget, Yang." Suara manja dan tawa renyah Zahra terdengar jelas masuk ketelinga, disusul suara manja cekikikan."Tapi suka kan?" tanya lawan mainnya, suaranya lebih lembut kali ini, seperti bukan suara Mas Agung yang khas."Iya, tapi pelan-pelan saja." Lagi, Zahra menjawab manja."Biasanya juga heboh," timpal lelaki itu dengan suara serak dan bergairah disaat bersamaan."Stt! Diam deh, jangan berisi

    Dernière mise à jour : 2022-06-27
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 28

    Bab 28Suara-suara teriakan dan gebukan masih bisa kudengar meski tak sekencang tadi. Karena sudah terlanjur bangun akhirnya aku memilih untuk melaksanakan qiyamul lail. Padahal tadi niatnya hanya mengambil minum saja ke dapur, tapi tak menyangka akhirnya harus melihat kejadian yang tak terduga.Akhirnya bisa sedikit bernafas lega saat melihat reaksi Mas Agung tadi ketika Zahra ketahuan selingkuh. Semoga lelaki itu berpikir dua kali untuk mempertahankannya. Wanita murahan yang tega membagi ladangnya pada lelaki yang bukan suaminya. Benar-benar men*i**kan.Meski sedikit tidak yakin. Kita lihat nanti apa yang akan kedepannya mereka lakukan setelah kejadian itu. Aku tidak mau berpikir terlalu jauh, hanya berharap dengan keyakinan penuh Mas Agung akan mengakhiri semuanya bersama dengan Zahra. Masa iya dia mau mendatangi wanita yang jelas-jelas sudah kotor.Meski aku tak perduli lelaki itu akan berbuat apa pada istri dan adiknya. Aku lebih memilih fokus pada kehidupan bersama Adi. Agar ke

    Dernière mise à jour : 2022-06-27
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 29

    Bab 29Aku tengah menguleni adonan untuk dicetak ke beberapa loyang kue saat tiba-tiba Mas Agung mengajakku ke rumah Ibu Mertua."Bersiaplah, kita ke rumah ibu sekarang.""Memangnya ada apa Mas?" Dahiku mengernyit heran, namun tak urung kuturuti juga perintahnya. Segera kucuci tangan dan membersihkan diri, barangkali ada sisa-sisa tepung yang menempel di baju, agar jangan sampai membuatku malu ketika berada di sana."Udah, kamu ikut saja. Ibu tidak menjelaskan apa-apa, hanya meminta aku dan kamu untuk datang ke sana secepatnya," katanya sambil mengenakan jaket kulit miliknya. Lelaki itu masih terlihat tampan dan menawan, yang mampu menggetarkan hatiku, sayang perbuatannya tak bisa kumaafkan lagi.Aku berjalan dan mengikuti langkahnya. Untunglah adonan hampir selesai dan bisa dikerjakan oleh Bu Dian sendiri. Hanya tinggal menyusunnya saja di loyang dan memanggangnya."Aku secepatnya akan pulang," kataku pada Bu Dian yang langsung tersenyum mengiyakan."Udah, Indira, nggak usah khawatir

    Dernière mise à jour : 2022-06-29
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 30

    Bab 30Akhirnya mobil yang dikemudikan oleh Mas Agung sampai di halaman rumah ibu mertua. Aku segera turun tanpa menoleh sedikitpun kepada lelaki yang bergelar suami itu, yang telah membawa mobil secara ugal-ugalan tanpa memperhatikan keselamatan kami berdua.Mengumpulkan keberanian, aku berjalan menuju halaman rumah ibu mertua.Tiba di halaman, tampak ada beberapa alas kaki di luar, menandakan tengah ada tamu berada di dalam rumah.Dan benar saja, saat memasuki ruang tengah, sudah ada beberapa orang yang berkumpul di sana. Salah satunya adalah Zahra dan Doni yang semalam digrebek. Bahkan diantaranya ada ayahnya Zahra dan ibunya juga. Apakah anaknya itu telah melapor kepada orang tuanya? Entahlah yang jelas dilihat oleh banyak orang yang menatap ke arahku, membuatku sedikit merasa risih."Lihat itu, Mbak Indira yang tega memfitnahku semalam. Bahkan dia mengusirku dari rumah suamiku sendiri." Zahra menunjuk mukaku dengan matanya yang memerah. Sungguh akting yang sangat bagus. Patut

    Dernière mise à jour : 2022-06-29
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 31

    Bab 31Lelaki bertubuh buncit dengan nafas ngos-ngosan itu terlihat menjatuhkan dirinya di sofa, sambil memijat kepalanya pelan. Mungkin dia stres setelah mendengar pernyataan yang telah dilakukan oleh anaknya. Sementara kini terlihat Ayah Mertua menatap nyalang kepada Doni. Aku dan Mas Agung masih berdiri seperti penonton, melihat drama di depan kami."Apa benar apa yang dikatakan oleh Indira dan Agung barusan?! Jelaskan pada ayah, Doni?!" Ayah Mertua menatap tajam anaknya. Sedangkan lelaki itu masih menunduk dalam, mungkin karena ketakutan rahasianya langsung terbongkar begitu saja didepan semua orang."Doni, ayah tidak pernah menyangka kamu akan mengecewakan kami seperti itu. Dasar anak tidak tahu diri, bisa-bisanya kamu meniduri adik iparmu sendiri?!" Ayah Mertua langsung menarik kaos yang dikenakan oleh Doni dan mengangkat wajah anaknya. Kemudian tanpa ba bi bu, dia langsung melayangkan pukulan di wajah anaknya yang sudah babak belur sebelumnya."Maaf, Yah, maaf …." kata Doni sam

    Dernière mise à jour : 2022-06-30
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 32

    32.BUGH! BUGH!Berkali-kali kulayangkan bogeman, tendangan dan juga pukulan ke lelaki yang badannya paling besar. Cukup lama kami berkelahi dan aku merasa dapat lawan seimbang.Hat! Hat! Aku menghindar saat dia berusaha membalas dan menerjang. Lalu dengan cepat, dilanjutkan dengan menangkis setiap serangan darinya. Gerakannya boleh juga meski kasar. Tapi aku lebih tangkas dan waspada. Terbukti, lebih banyak yang pukulan kena kulayangkan daripada meleset. Kembali lelaki itu berusaha untuk menggapaiku, tapi dengan satu gerakan saja, kutahan dengan gerakan seperti mematahkan batang kayu pada tangan kanannya, hingga dia merintih kesakitan. Jangan dia kira aku wanita lemah seperti Mas Agung yang akan melempem seperti kerupuk kehujanan ketika diancam. Biarpun pekerjaanku hanya tukang pembuat kue dan donat, tapi ilmu beladiriku sangat mumpuni. Terbukti dengan mundurnya lelaki itu dua langkah ke belakang, dengan wajah sudah penuh bercucuran keringat. Terlihat jelas dia kewalahan."Lumayan

    Dernière mise à jour : 2022-06-30
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 33

    Bab 33.Wanita bertubuh tambun dan gempal itu membawaku masuk ke dalam rumahnya, disusul oleh Adi dan Yuda yang baru saja memasukkan ponsel ke dalam sakunya. Sepertinya lelaki itu ikut merekamku tadi."Kamu hebat sekali, Mbak. Aku nggak nyangka kamu jago bertarung seperti itu," katanya dengan wajah antusias. Aku hanya tersenyum tipis saja. Yuda tak tahu kalau aku tengah emosi kala menghajarnya."Iya, Ibu hebat sekali. Adi nggak nyangka Ibu jagoan seperti pendekar-pendekar yang ada di tivi," sahutnya yang diangguki oleh Yuda juga. "Kenapa tidak dari kemarin-kemarin aja Ibu menghajar Ayah, biar dia kapok dan nggak jahat lagi," sambungnya lagi."Eh kok gitu. Nggak baik lho menyuruh ibunya hajar ayahnya," Yuda ikut menimpali. Adi hanya nyengir dan memperlihatkan barisan giginya yang putih. "Eh, maaf, Om. Tadi itu hampir saja aku bertepuk tangan, andai tidak malu, Bu." Yuda mengusap rambutnya pelan sambil tersenyum."Beladiri itu untuk menjaga diri, bukan bebas menghajar siapapun karena j

    Dernière mise à jour : 2022-07-01
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 34

    Bab 34"Indira, apa yang terjadi?" Mas Agung sambil mendekat ke arahku. Beberapa saat yang lalu sempat kudengar suara mesin yang menderu di halaman."Cepat sekali kamu pulang, Mas. Biasanya juga pulang sore atau paling tidak, besok paginya lagi," kataku tanpa menjawab pertanyaannya."Loh, kok ditanya malah balik bertanya," kata Mas Agung terdengar protes. Tangannya sigap meraih sapu yang tengah kepegang."Siapa yang melakukan ini, Indira?" tanyanya lagi sambil menarik pengki yang teronggok di sudut.Dia menatap penuh ke arahku, namun ku balas dengan wajah masam."Entahlah aku juga belum tahu siapa yang melakukan ini. Tapi sesegera mungkin aku akan segera mencari tahu dan tidak akan melepaskan orang itu begitu saja," kataku dengan emosi. Bahkan sambil meremas baju saking kesalnya."Jangan-jangan pelakunya orang yang tadi kamu hajar. Mungkin saja, dia balas dendam karena tak terima kamu hajar." Mas Agung menatapku penuh. Aku mengangkat bahu, cuek. Aku memutuskan untuk mengambil sapu ke

    Dernière mise à jour : 2022-07-02

Latest chapter

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 101

    Bab 101Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, keadaanku mulai sedikit membaik. Rasa nyeri di punggung tidak terlalu terasa sekarang. Meskipun masih tidak bisa bergerak bebas. Tapi karena perawatan yang maksimal, aku pun cepat pulih.Yuda juga semakin perhatian padaku. Pria itu setiap waktu selalu datang dan menjalankan kewajibannya. Pagi-pagi Yuda akan pulang ke rumah untuk mengurus anakku, siangnya mengurus pekerjaan hingga sore, dan malamnya dia akan menemani sambil bercerita tentang kesehariannya dalam mengurus bisnis kuliner miliknya, serta mengecek toko kue milikku. Sikapnya yang periang dan suka bercanda mampu membuatku tersenyum tiap waktu. Yuda juga kerap kali menceritakan apa saja kejadian yang lucu. Aku selalu tersenyum saat melihat kebahagiaan terpancar dari matanya. Rasa benci dan sakit hati yang sebelumnya hadir, sirna begitu saja, setelah mendengar pengakuan dan penjelasannya. Pria itu, benar-benar tidak bersalah dan dia sudah mengatakan semuanya. Dan aku per

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 100

    Bab 100Mini POV YudaKutatap layar ponsel yang terus-terusan menyala. Panggilan dan pesan terus masuk beruntun dari orang yang sama. Yanti.Entah harus dengan cara apalagi aku menghindari dan menjauhkan dia dari kehidupan kami. Langkahnya yang bersih tanpa jejak membuat pihak kepolisian kesulitan untuk menangkapnya. Kalaupun dia berhasil ditangkap, entah bagaimana caranya hingga wanita itu bisa berkeliaran dengan bebas di luar sana. Meski kuduga ada pihak dalam yang ikut serta membantunya kepergiannya. Bukan hanya saat di lapas, bahkan saat di rumah sakit saja dia bisa melarikan diri entah bagaimana caranya.Saat itu memang kebodohanku, yang mau saja bicara berdua dengannya. Setelah ayah dan ibunya terus meminta untuk datang ke rumah sakit. "Lepaskan Indira, Yuda. Ayo kita menikah. Aku akan menjadi wanita yang baik, dan akan kupastikan kamu lebih bahagia bersamaku.""Kau sudah gila. Sekian lama aku menunggunya dan sekarang hampir kudapatkan, jadi mana mungkin aku akan melepaskannya

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 99

    Bab 99Aku tertegun di tempatku. Tak menyangka dengan pesan yang kubaca barusan. Apakah Yanti sengaja melakukannya atau dia hanya menakut-nakutiku, karena dia masih belum rela jika Yuda sudah menikah denganku. Tapi jika dipikir-pikir, bukankah beberapa saat lalu pria yang sudah menjadi suamiku itu juga tengah berkirim pesan dengannya. Aneh."Apa yang kamu lihat?" Yuda mendekat dan mengambil alih ponselku. Keningnya langsung berkerut dan terlihat kesal setelah ikut membaca pesan yang masuk dari Yanti. Dari sini saja bisa kulihat jika pria itu ikut marah padanya."Kamu tidak mungkin percaya dengan apa yang dikatakan wanita itu, bukan?" ujarnya dengan wajah sendu. Sepasang manik coklat gelap itu memindai wajahku dengan seksama. Aku memilih duduk menyamping di tempat tidur sambil menunduk."Ayolah, Mbak. Jangan pernah percaya pada kata-kata yang belum jelas kebenarannya!" "Hari ini aku lelah sekali. Bisa tolong matikan lampunya?" ujarku sambil membelakanginya dan menutupi seluruh tubuhk

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 98

    Bab 98Akhirnya resepsi itu selesai juga, ketika waktu menunjukkan hampir tengah malam. Para undangan yang datang paling akhir didominasi oleh rekan satu profesi dan juga teman-teman Yuda. Dan mereka tampak mengobrol lama sekali.Adi, ibu dan keluarga yang lainnya sudah pulang tepat pukul sembilan malam tadi, mengingat putraku itu sudah merasa mengantuk dan tidak mau tinggal, meskipun Yuda mengatakan tidak masalah jika Adi ingin menginap di kamar yang sama dengan kami. Tapi tentu saja ibu dan yang lainnya melarang. Bahkan sebelumnya mereka semua menggodaku, dengan alasan tidak ingin diganggu, padahal itu tidak benar sama sekali. Lagipula pernikahan ini bukan karena mengejar nafsu yang itu.Aku terlebih dahulu masuk ke dalam kamar yang telah disiapkan sebelumnya. Ruangan ini sudah dipenuhi dengan hiasan serta taburan bunga mawar merah di atas tempat tidur juga dua handuk yang dibentuk seperti angsa dengan posisi saling menghadap. Aku menghela nafas berat, membayangkan apa yang terja

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 97

    Bab 97Yuda tampak gagah saat berdiri bersisian di sampingku dengan wajah bahagianya. Sesekali pria itu melirik ke arahku, tapi tetap kuabaikan. Meski aku tersenyum di depan para tamu, nyatanya ketika melihat sosok pria yang sekarang telah menjadi pendamping hidupku ini, hatiku kembali tersayat pedih.Bayangan bibir merahnya beradu dengan bibir Yanti waktu itu, terus membayang di pelupuk mata."Sepertinya kamu masih nggak percaya padaku, Indi." Pria itu berbisik tepat di telinga. Aku mengerjap sadar kala Yuda mengangsurkan air mineral. Kali ini dia tidak memanggil dengan sambutan 'Mbak' lagi. Mungkin karena sekarang aku telah resmi menjadi istri sah-nya.Meski sebenarnya hari ini tidak bisa kubayangkan. Betapa aku telah menikahi dengan seorang pria yang sebelumnya telah melakukan perbuatan yang menurutku sangat menjijikan itu dengan mantan adik iparku sendiri.Aku mengacuhkan perkataannya, saat para tamu undangan kembali mendekat ke arah kami. Memberi doa restu, sekaligus memberi sel

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 96

    Bab 96Akhirnya sampai pada di hari H. Pernikahan itu tetap digelar karena tak mungkin membatalkannya begitu saja. Mengingat undangan sudah dicetak, catering dan gedung serta pakaian khusus sudah dipersiapkan dengan baik. Maka atas permintaan keluarga besar Yuda dan Bu Dewi sendiri, mereka sengaja datang ke rumah untuk membujukku untuk melakukan kesepakatan."Aku setuju, tapi kumohon agar tidak bertemu dengan Yuda sampai hari H. Bahkan aku tak mau melihatnya di sekitar rumah dan tempat kerjaku. Aku perlu waktu untuk menata hatiku, walau bagaimanapun aku tidak siap bahkan untuk mendengar penjelasan serta permintaan maaf darinya," ucapku waktu itu pada mereka. Kulihat perubahan di wajah Bu Dewi yang sedikit terkejut. Mungkin tidak menyangka dengan permintaanku yang di luar nalar itu. Bagaimana mungkin aku akan menikahi pria itu, namun tidak ingin melihatnya sampai waktu yang ditentukan tiba.Bu Dewi mengangguk dan mencoba untuk memahami permintaanku."Aku tahu, mungkin kamu berat untu

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 95

    Bab 95Aku terus berlari melewati lorong demi lorong di rumah sakit yang bertingkat ini. Rasanya terasa sangat jauh sekali bahkan untuk sekedar ingin cepat sampai dan menginjakkan kaki ke lantai bawah. Sengaja aku tidak masuk ke dalam lift karena posisinya tertutup. Pasti akan sangat lama menunggu. Dan aku tak ingin berlama-lama di tempat itu, mengingat Yuda terus menyusul di belakang dengan suaranya yang membuatku tidak tahan.Aku tidak menyesali perbuatannya bersama dengan Yanti. Hanya saja kenapa aku mesti melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Adegan itu terlihat sangat menyakitkan. Bayang-bayang Mas Agung dan Zahra berkelebatan di pelupuk mata, ketika mereka berdua melakukan hal yang sama, persis di depan mataku. Saat aku melihat keburukannya di rumah ibu mertua, waktu pertama kali aku bertemu dengan pasangan selingkuh itu.Ya Tuhan, kenapa aku harus melihat adegan panas mereka berdua sekarang, tepat ketika pernikahanku bersama dengan Yuda sudah di depan mata."Mbak, tunggu Mb

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 94

    Bab 94Masuk ke salah satu rumah sakit terbesar di tempat ini. Aku mengikuti jejak langkah Yuda yang berjalan di depanku, menuju ke sebuah tempat informasi pasien. Setelah mendapat petunjuk, kami langsung melewati lorong dan naik beberapa lantai ke atas."Kamu yakin masih mau ikut?" Aku mengangguk siap. Butuh sedikit usaha tadi, agar Yuda mau membawaku ke tempat ini."Jangan cemburu jika nanti wanita itu mengatakan apa-apa padaku, ya. Karena aku sudah mengingatkanmu.""Sebagai calon istrimu, aku harus menjaga calon suamiku dengan baik. Aku nggak bisa janji. Jika nanti Yanti berbuat macam-macam padamu, tentu saja aku akan membalasnya. Aku tidak akan memperdulikan meskipun dia mantan adik iparku, karena dia pun sudah mencoba menyakitiku berulang kali. Dan kali ini, aku tidak bisa membiarkannya lagi!"Yuda mengusap kepalaku sambil tersenyum simpul. "Kamu harus banyak bersabar dan menahan amarahmu, jika tidak, maka bukannya tenang malah Yanti akan semakin dendam kepadamu.""Dan dia sudah

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 93

    Bab 93[Mbak, kamu harus hati-hati karena Yanti bunuh diri di penjara dengan cara mengiris urat nadinya. Perempuan itu berada di rumah sakit sekarang. Dan bukan tidak mungkin dia akan kabur mengingat dia memiliki seseorang yang selalu mendukung rencana jahatnya.]Kutatap pesan dari Zahra barusan dengan mata mengerjap tak percaya. Wanita sekasar dan seegois Yanti berani melakukan tindakan bunuh diri. Benar-benar tidak dapat kupercaya.Pesan itu langsung aku kirimkan kepada Yuda yang seketika berubah menjadi centang biru, tanda pria itu telah membuka pesanku. Tak lama kemudian, terlihat ketikan di layar paling atas, dan seketika menampilkan pesan balasan darinya.[Kalau begitu kamu harus berhati-hati, Mbak. Jangan bepergian kemanapun tanpa seizinku. Jika pun ada kepentingan mendesak, atau kamu harus pergi ke toko, maka aku sendiri yang akan mengantarmu.] Aku tersenyum tenang. Cukup lega mendengar sarannya. Pria itu memang sangat bertanggung jawab dan sepenuh hati memperhatikanku.Kusim

DMCA.com Protection Status