Beranda / Romansa / Menantu Termiskin / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Menantu Termiskin: Bab 91 - Bab 100

107 Bab

Perselingkuhan Mawar

Seminggu berlalu dengan begitu cepat. Hubungan Arman dan Arnita yang sebelumnya sempat merenggang, kini kembali menghangat. Seperti pagi ini, Arnita tersenyum melihat wajah Arman dalam jarak sedekat ini. Pagi ini Arnita terbangun di pelukan Arman. Seperti sudah menjadi kebiasaannya, Arnita selalu suka saat ia membuka matanya dan yang ia lihat untuk pertama kali adalah wajah tampan suaminya. Tangan Arnita bermain di dagu Arman. Arnita merasa dagu Arman sudah mulai di tumbuhi bulu-bulu halus. Arnita mencoba mengingat kapan terakhir kali Arman mencukur dagunya, mungkin sekitar dua bulan yang lalu seingatnya."Hmmm." Arman bergumam kala tidurnya terganggu. Perlahan matanya terbuka, sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman. Arman kembali mengeratkan pelukannya. Ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Arnita, lalu ia gesekkan hidungnya dengan hidung Arnita. "Morning." ujar Arman dengan suara serak khas orang baru bangun tidur."Morning." balas Arnita dengan senyum yang tak luntur
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Seolah Tidak Terjadi Apa-Apa

Arnita menatap Mawar yang bersikap seperti biasanya seolah tidak terjadi apa-apa. Baru tadi siang Arnita melihat Mawar bersama seorang laki-laki asing bermesraan di mall. Dan sekarang kakak iparnya itu sudah seperti biasa, mengobrol dengan suaminya seolah tidak terjadi apa-apa."Ngapain lo ngeliatin gue terus!" seru Mawar dengan tatapan tajamnya.Arnita langsung mengalihkan tatapannya dan menggelengkan kepalanya. "Enggak kok mbak." elak Arnita dengan wajah gugupnya karena tertangkap basah sedang memperhatikan Mawar sedari tadi."Pakai ngelak lagi, jelas-jelas gue lihat lo liatin gue dari tadi." Mawar terus mencecar Arnita dengan terus memojokkannya.Arman datang memasuki ruang makan. Ia berdiri di samping Arnita yang berseberangan dengan Mawar. Arman mengerutkan keningnya ketika melihat ekspresi dua orang di dekatnya itu terlihat seperti habis bertengkar. Mawar melepaskan kain lap di tangannya dan beranjak pergi dari ruang makan."Mbak Mawar kenapa? Dia marahin kamu?" tanya Arman kep
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Pengakuan Mantan

"Kamu nanti tunggu di ruangan saya, saya nggak akan lama rapatnya." Arman menggandeng tangan Arnita memasuki gedung kantor. Hari ini Arman memang dengan sengaja mengajak Arnita ke kantor keluarga.Arman membuka pintu ruangannya. Di dalam ruang kerjanya sudah ada Jenny dan juga mamanya. Kedua perempuan itu refleks berdiri saat Arman masuk ke dalam ruangan. Cintya terlihat terkejut melihat Arman membawa Arnita ke kantor. Berbeda dengan Jenny yang terlihat menampilkan senyum manisnya ke arah Arman."Mama sedang apa disini?" tanya Arman yang bingung dengan kehadiran mamanya."Mama mau ikut rapat hari ini." balas Cintya cuek. Matanya menatap sinis ke arah Arnita."Hai." Jenny melambaikan tangannya ke arah Arnita seperti sedang menyapa Arnita. Arnita pun membalasnya dengan lambaian tangan yang kaku dan senyum tipis. "Dia saudara kamu Ar? Kamu kok nggak pernah kenalin dia sama aku?" tanya Jenny sambil menatap ke arah Arnita dengan tatapan yang bersahabat.Cintya yang berdiri di samping Jenn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Arnita Kepo

"Ada apa?" tangan Arman yang bebas bergerak menggenggam tangan Arnita yang berada di pangkuan perempuan itu.Sejak masuk ke dalam mobil Arman memperhatikan sikap Arnita yang mendadak berubah menjadi diam. Perempuan itu tidak berbicara sepatah katapun. Apa mungkin terjadi sesuatu di kantor yang Arman tidak tahu? Pikir Arman. Sesekali ia melihat ke arah Arnita sambil fokus menyetir mobil."Hmm." kepala Arnita refleks menoleh ke samping dimana Arman sedang duduk di kursi kemudi."Kamu dari tadi melamun dan nggak banyak bicara. Kamu lagi memikirkan apa Nit? Ada yang mengganggu pikiran kamu?" tanya Arman dengan sedikit kekhawatiran."Nggak ada kok mas." Arnita menggelengkan kepalanya."Kamu lapar?" "Hmm, iya kayaknya." balas Arnita sambil menunjukkan deretan giginya."Yaudah kamu pesan saja makanan dan minta dikirim ke kantor." Arman menyerahkan ponselnya ke atas pangkuan Arnita. Arnita membuka aplikasi pesanan makanan yang ada di ponsel Arman. Ia memesan beberapa makanan untuk dimakan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Kisah Masa Lalu

Wajah Arman berubah menjadi serius. Sebelumnya ia pernah bercerita mengenai Jenny pada Arnita. Namun ia tidak menceritakan cerita detailnya tentang hubungannya dengan Jenny di masa lalu. "Kamu yakin mau tau tentang Jenny." Arnita menganggukkan kepalanya dengan ragu. Sepertinya memang ada banyak kisah di antara Arman dan Jenny di masa lalu. Arnita menyiapkan hatinya untuk tidak terlalu baper dengan cerita Arman."Jadi dulu saya dan Jenny pernah menjalin hubungan. Saat di bangku perkuliahan saya dan Jenny berpacaran. Kemudian hubungan kami berubah menjadi serius. Setelah lulus kuliah saya dan Jenny bertunangan." Arman berhenti sejenak. Ia mengambil nafas dalam-dalam sebelum kembali melanjutkan ceritanya. "Kami bertunangan selama dua tahun. Setelah karir saya stabil, saya memutuskan untuk melamar Jenny." Hati Arnita mulai tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Ada rasa sesak yang dirasakan. Seperti ada belati yang menikam dadanya. Arnita berusaha tersenyum untuk mengalihkan rasa sesak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Ancaman Mawar

Sesampainya di rumah Arnita mengistirahatkan tubuhnya. Ia menggunakan waktu selama dua jam untuk tidur. Saat terbangun hari sudah semakin petang. "Non udah bangun. Gimana keadaannya non? Masih pusing?" "Enggak bi, cuman badannya masih lemes aja. Tapi sekarang sudah mendingan." "Mau bibi kerokin non, mungkin aja non masuk angin." tawar bi Umi."Nggak usah bi, tadi udah pakai minyak kayu putih kok." "Yaudah bibi buatin teh hangat ya." ujar bi Umi yang dibalas anggukan oleh Arnita.Arnita menundukkan dirinya di sofa dengan selimut rajut yang menutupi kakinya. Arnita merasa tenaganya berkurang banyak hanya karena mual. Saat mual tadi juga hanya air yang keluar. "Non mau makan?" bi Umi meletakkan teh hangat di depan Arnita."Nggak bi." "Non sore ini belum makan loh, nanti tuan khawatir kalau non belum makan." Tak lama Arman datang dengan menjinjing tas kantornya. Dia berjalan menghampiri Arnita. Bi Umi langsung mengundurkan dirinya saat Arman sudah datang."Bagaimana keadaanmu?" Arm
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Jatuh Sakit

Arnita terbangun dari tidurnya. Mendadak rasa mual kembali ia rasakan. Buru-buru Arnita menyibak selimutnya dan berlari ke kamar mandi. Arman yang tidurnya merasa terganggu oleh gerakan Arnita pun ikut terbangun. Ia mengerjapkan matanya saat melihat Arnita berlari ke kamar mandi. Setelah nyawanya terkumpul, Arman menghampiri Arnita yang masih berada di kamar mandi. Arman mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali dengan suara seraknya."Nit! Buka pintunya." pinta Arman.CeklekSetelah kunci pintu terbuka, Arman masuk ke dalam kamar mandi. Arnita terlihat menyangga tubuhnya di depan wastafel."Kamu kenapa?" "Nggak tau mas tiba-tiba waktu bangun langsung mual." Arnita membasuh mulutnya dengan air."Kita periksa ke dokter sekarang ya." ajak Arman. Arnita terlihat masih bergeming."Saya khawatir melihat keadaan kamu sejak kemarin, lebih baik kita periksakan ke dokter supaya tahu sakit kamu." bujuk Arman agar Arnita mau pergi periksa ke dokter.Arnita dengan terpaksa menganggukkan kepalany
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Ngidam yang Mengada-ada

"Mas, aku ganti film nya boleh nggak?" tanya Arnita meminta izin kepada Arman untuk mengganti film yang sedang mereka tonton.Arnita mendongakkan kepalanya karena tidak mendapat balasan dari Arman. Saat ini Arnita dan Arman sedang menonton film bersama. Arnita meletakkan kepalanya di pangkuan Arman sambil menikmati film di depannya."Mas." Arnita menggoyangkan lengan Arman untuk mendapatkan perhatian suaminya itu. "Hmm, kenapa Nit?" Arman menundukkan kepalanya menatap Arnita dengan linglung."Mas dari tadi aku bicara nggak pernah dengerin." ujar Arnita dengan kesal. Wajahnya menekuk dengan kesal.Sedari tadi Arman sibuk memandangi hasil usg. Bahkan terkadang Arnita melihat Arman tersenyum sendiri sambil memandangi foto usg yang ada di tangannya. "Mas bisa nggak fokus sama aku dulu. Dari tadi mas terus ngeliatin foto usg lo." "Habisnya lucu." ujar Arman sambil tersenyum melihat foto usg di tangannya."Perasaan nggak ada yang lucu." gumam Arnita. Ia sudah melihat foto usg itu tadi d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-19
Baca selengkapnya

Piyama Hello Kitty

Arnita berusaha menahan tawanya agar tidak mengeluarkan suara yang mengganggu tidur Arman. Sudah hampir sepuluh menit Arnita terbangun. Pertama ia terbangun ia terkejut dengan Arman yang memakai piyama hello kitty miliknya. Pagi ini piyama berwarna ungu itu sudah tidak berbentuk lagi. Dua kancing piyama di bagian tengah terlepas entah kemana. Mungkin karena terlalu sempit di tubuh Arman hingga membuat kancing piyama itu terlepas dengan sendirinya. Arnita merasa kasihan dengan Arman yang terlihat tidak nyaman memakai piyama miliknya. Tangan Arnita bergerak membuka satu persatu kancing piyama. Ia hanya ingin membukakan kancing piyama itu agar Arman bisa bergerak dengan nyaman dalam tidurnya. "Hmm." tanpa sepengetahuan Arnita, Arman terbangun dari tidurnya karena gerakan tangan Arnita.Arman menundukkan pandangannya ke bawah di mana Arnita sedang sibuk membuka kancing piyama yang ia pakai. Tangan Arman langsung memegang tangan Arnita. Arnita yang sebelumnya sedang terfokus membuka kan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-19
Baca selengkapnya

Bersikap Dewasa

Alif dan Arnita menengokkan kepalanya ke belakang secara bersamaan. Terlihat mobil Arman yang berhenti tepat di belakang mereka. Arman berjalan cepat menghampiri mereka berdua dengan tergesa-gesa. Arnita meneguk ludahnya dengan susah payah ketika melihat Arman terus menatap Alif dengan begitu intens."Kaki kamu kenapa?" tanya Arman dengan khawatir."Ini tadi nggak sengaja nginjek pecahan kaca mas." ujar Arnita sambil menunjuk ke pecahan kaca yang sudah Alif singkirkan ke tepi jalan."Kamu kenapa bisa disini?" "Aku tadi habis ikut penyuluhan RT terus pulangnya mampir ke warung es dawet di depan. Ini aku baru mau pulang ke rumah." jelas Arnita menceritakannya dengan singkat dan jelas."Kamu bisa jalan?" tanya Arman lagi. Pandangannya tidak lepas dari kaki Arnita yang terluka."Bisa kok mas." Arnita berjalan pelan menunjukkannya kepada Arman."Bisa dari mana? Kamu jalan aja kesusahan." Arman sedikit membungkukan badannya. Satu tangannya ia selipkan di belakang dengkul Arnita."Mas!" Arn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status