All Chapters of Terjebak Skandal Panas dengan Putra Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

109 Chapters

Selain Donatur dilarang Ngatur!

Wajah Leta semakin pucat ketika pria itu semakin mendekat."Berhenti di situ, jangan mendekat!" teriak Leta dengan mata melotot.Pria itu sama sekali tak mendengarkan ucapan Leta, dia semakin dekat, dan terus saja mendekat. Hingga kini dia sudah berdiri tepat di hadapan wanita itu.Senyuman pria itu seketika sirna ketika melihat perut Leta tampak begitu menonjol. Tak lama setelah itu dia tertawa begitu kencang, jenis tawa menakutkan, itulah pikir Leta.Sisi yang melihat situasi begitu mencekam pun berusaha untuk mendekat ke arah Leta, sayangnya baru saja dia melangkah, tangan wanita itu sudah dicekal oleh pria asing."Lepas!" bentak Sisi."Kamu tidak ada hak untuk mencampuri urusan mereka. Mereka itu suami-istri, jadi biarkan saja mereka selesaikan masalah sendiri. Lebih baik kamu keluar dari sini," perintah pria itu dengan angkuh.Sisi mengibas-ngibaskan tangan pria yang tidak dikenalnya itu dengan begitu keras."Emangnya kamu siapa ngatur-ngatur hidup aku, hah? Selain donatur dilara
Read more

Oke, itu Mau Kamu, kan?

"Berengsek! Apa yang kamu lakukan pada temanku, hah?!" teriak Sisi.Wanita itu mencoba memberontak dari cekalan Putra.'Sial! Dia kenapa megangnya kencang sekali,' keluh wanita itu dalam hati."Lepas, berengsek!" Sisi kembali membentak, tapi kali ini bentakannya dia tujukan pada Putra. "Arrgghhhh, sial! Kalau sampai terjadi sesuatu pada temanku, kalian akan tanggung sendiri akibatnya. Aku yakin kalau Langit akan membalas apa yang sudah kalian perbuat," ancam wanita itu.Bukannya tersinggung, Mahendra malah tertawa terbahak-bahak."Kenapa kamu yakin sekali kalau dia akan melakukannya? Dengar! Aku pastikan sebelum dia membalasku, maka aku akan menghancurkan dia terlebih dahulu, hahaha!"Gigi Sisi gemeletuk ketika melihat wajah pongah Mahendra, ingin rasanya dia menendang pria tua itu sekarang juga. Namun apalah daya, kondisi dia tidak memungkinkan.Sisi memalingkan pandangannya ke arah Leta, dia meringis ngilu karena melihat Leta tampak begitu kesakitan."Nggak usah sok. Terima kenyataa
Read more

Aku Lebih Pilih Rahasia Kamu Terbongkar

"Apa yang kamu lakukan, Si?!" teriak Leta.Saat ini mereka sedang berdua saja di dalam kamar itu, tidak ada lagi Mahendra dan Putra. Akan tetapi bukan berarti para pria berengsek itu pergi dari rumah ini, melainkan hanya untuk memberi kesempatan pada mereka berdua untuk berbicara empat mata.Lebih sialnya lagi ponsel Leta dirampas begitu saja oleh Mahendra, membuat mereka berdua sama sekali tak bisa berkutik. Namun, untung saja ponsel Sisi tidak ikutan disita. Akan tetapi memangnya siapa yang harus Sisi harapkan dari daftar kontaknya itu? Tidak ada!Sisi sama sekali tak menyahut ucapan Leta, dia sibuk mengelap darah yang ada di paha temannya itu."Si? Kamu dengar aku nggak? Jangan diam aja dong!" Leta kembali membentak Sisi, membuat Sisi menghentikan aktivitasnya.Wanita itu memejamkan matanya cukup lama."Apa? Apa kamu berharap mau ngelawan pria bajingan itu di saat kondisi kita lagi kayak gini? Lagi lemah? Nggak akan bisa berhasil, Let." Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Sisi men
Read more

Kira-kira Berapa Lama Lagi?

"Bisa cepat sedikit?""Maaf, Pak. Keadaan sedang macet, jadi kita tidak bisa sembarangan mengemudi," sahut David tak enak hati.Dia juga ikutan panik ketika melihat bosnya tengah gusar. Ya, David ikut mendengar bagaimana situasi saat itu ketika Langit dan Leta sedang berteleponan, saling memberi kabar. Namun, di tengah itu, tiba-tiba saja Langit dan juga David mendengar suara Mahendra.Awalnya mereka menyangkal kalau itu bukan suara Mahendra. Namun, semakin lama suara itu semakin terdengar begitu jelas, ditambah lagi suara Leta tak kembali terdengar di telinga Langit, membuat pikiran lelaki itu semakin kalut.Langit sangat yakin kalau sudah terjadi sesuatu di rumahnya.Semua percakapan antara Leta dan juga Mahendra, sekaligus Sisi juga didengar oleh Langit, karena Leta memang tidak mengakhiri panggilan itu, itu yang patut Langit syukuri karena dia bisa mendengar apa yang sudah dilakukan oleh Mahendra.Langit juga sangat bersyukur karena ada Sisi yang bisa menolong Leta, walau Langit t
Read more

Biar Saja, Memang itu yang Aku Inginkan!

"Wow, wow, wow. Coba lihat siapa yang datang? Akhirnya orang yang kita tunggu-tunggu hadir juga."Mahendra berbicara seperti itu seraya bertepuk tangan ketika melihat kedatangan Langit.Jangan tanyakan bagaimana reaksi Langit. Jelas saja pria itu sangat marah, terbukti dari raut wajahnya yang begitu merah.Langit melihat keadaan sekitar, semuanya tampak berantakan. Padahal sebelum dia meninggalkan rumah ini, kondisinya sangat rapi, lalu kenapa setelah dia kembali malah jadi seperti ini?Mahendra yang menyadari apa yang dilihat Langit pun berdeham keras."Sorry kalau istana yang kamu tempati jadi kotor, selama aku menunggumu aku kelaparan, jadi ya apa gunanya aku sia-siakan makanan yang ada di rumah ini, kan? Daripada dibuang, jadi ya lebih baik aku yang makan," ujar Mahendra dengan gaya pongahnya."Berengsek! Bajingan kau Mahendra!" umpat Langit begitu keras. "Apa tujuanmu ke sini, hah?!" bentak pria itu dengan tangan mengepal.Mahendra mengedikkan bahunya acuh. "Apa lagi, jelas saja
Read more

Terima Nasib Aja

Meskipun Mahendra sudah tampak babak belur, Langit tetap saja masih belum puas untuk menghajar pria itu.Sebenarnya hal itu adalah keinginannya dari dulu, sayangnya baru kesampaian sekarang, maka dari itu rasanya sangat disayangkan kalau dia melewatkan momen langka ini."Hentikan, Pak. Kalau Anda terus menghajar dia, dia bisa mati!"David tak henti-hentinya mengingatkan Langit. Namun sayangnya, orang yang diingatkan itu sama sekali tak peduli, membuat David kewalahan."Pak!" Karena sudah lelah dengan keberingasan Langit, mau tak mau David membentak pria itu. "Kalau sampai dia mati, Anda akan dalam masalah, Pak. Saat ini tujuan kita untuk memperbaiki masalah, bukan untuk menambah masalah. Bukankah tujuan kita saat ini adalah kekasih Anda? Saya yakin pasti dia sedang menunggu kedatangan Anda."Langit mengusap wajahnya dengan kasar."Aku masih belum puas mengajarnya, tolong jangan halangi aku!" sentak pria itu.David menggeleng. "Kalau Anda ingin balas dendam, jangan seperti ini, Pak. Ma
Read more

Nyatanya Nggak Sesederhana itu!

"Ngapain kamu ke sini?" tanya Satria seraya berkacak pinggang.Langit menghela napas berat. Saat ini dia tidak ingin adu mulut dengan Satria, akan tetapi sepertinya hal itu sangat mustahil. Melihat bagaimana perangai Satria, sudah sangat jelas kalau pria itu sangat marah. Ya, Langit pun memakluminya. Masalah ini memang tidak bisa dianggap sepele.Apalagi, besar kemungkinan pasti Satria sudah tahu apa yang semuanya telah terjadi. Termasuk pernikahan Leta dan juga Mahendra."Aku datang mau lihat Leta, aku khawatir dengan keadaannya."Satria berdecih pelan. "Khawatir kamu bilang? Setelah buat adik aku sengsara, bisa-bisanya kamu bilang khawatir? Emang nggak ngotak kamu itu ya?" dengkus pria itu."Aku datang ke sini bukan untuk kelahi, aku hanya ingin--""Kamu pikir setelah apa yang udah semua kamu lakuin ini aku bakal izinin kamu gitu aja? Jangan mimpi, Langit! Lebih baik kamu pulang aja, urus tuh papa bangkotanmu itu, sebelum aku sendiri yang bakal hajar dia pakai tangan aku sendiri!"
Read more

Pergilah, Sebelum Kesabaranku Habis!

Satria tertawa sinis ketika mendengar penjelasan dari Langit. Setelah dia tahu semuanya, bukannya iba pada Langit, yang ada malah Satria hilang respek.Satria tampak manggut-manggut, dia sudah mulai mendekat ke arah Langit, sayangnya David melangkah maju lebih dulu, pria itu berdiri di depan Langit, sepertinya ingin melindungi pria itu, membuat Satria tersenyum meremehkan."Aku tidak ada urusan denganmu, jadi menyingkir!" sentak Satria.David diam tak bergeming, menurutnya apa yang dia lakukan memang sudah benar. Pria itu tidak ingin Langit terluka lagi."Heh! Memang kamu itu tidak bisa dipercaya ya? Jaga diri sendiri aja masih membutuhkan bantuan orang lain, tapi udah sok-sokan mau jaga adikku. Dasar pembohong besar," cibir Satria."David, minggir. Sudah aku bilang kalau ini bukan urusan kamu. Biar aku sendiri yang atasi masalah ini," tegur Langit."Tapi saya hanya ingin melindungi Anda, Pak."Langit menggeleng, pria itu mengibaskan tangannya, memberi isyarat agar David segera mundur
Read more

Kan Emang Faktanya, bukan Katanya Aja!

"Bang, Apa Abang nggak keterlaluan sama Langit? Ngata-ngatain dia kayak gitu?" tanya Sisi tak habis pikir."Apanya yang keterlaluan. Aku bicara itu emang fakta. Udah deh, nggak usah sok-sokan belain dia," sungut Satria kesal.Sisi menggeleng tak percaya, dia baru sadar ternyata ada manusia yang lebih menyebalkan dari yang dia kira.Awalnya Sisi mengira kalau Langit adalah satu-satunya makhluk manusia yang paling menyebalkan di dunia ini, ternyata Satria lah yang kalah jauh lebih menyebalkan, malahan."Aku bukannya bela dia. Coba Abang pikir, kalau Abang di posisi dia kayak gimana? Please lah, Bang, jangan mandang dari satu sisi aja, tapi sisi yang lainnya juga. Coba aja Abang bayangin, ketika pulang dari kerjaan yang begitu menumpuk, tiba-tiba dia dikejutkan kalau papa tirinya menikah dengan kekasihnya sendiri. Siapa yang nggak syok coba? Dan aku rasa Langit juga masih cinta kok sama Leta, dia kayak gitu loh demi lindungi Leta supaya nggak ketemu sama Mahendra. Dan kalau Abang mau nya
Read more

Dasar Cemen Lu!

"Setelah ini apa rencana Anda, Pak?"Langit mendengkus keras, saat ini dia malas untuk berbicara walau sepatah kata. Namun, karena sedari tadi David selalu bertanya, akhirnya mau tidak mau dia harus mengeluarkan suaranya."Menurutmu?" jawab pria itu cuek.David tampak manggut-manggut. "Saya paham kalau saat ini Anda tengah gusar, tapi hal seperti ini tidak usah terlalu dipikirkan, Pak. Saya sangat yakin kalau abangnya Leta, kekasih Anda, tidak akan tega memisahkan kalian berdua. Saya yakin itu," ucapnya memberi semangat.Langit menatap David sinis. Awalnya memang pikirannya sama seperti David, sayangnya sudah beberapa hari ini Satria masih belum boleh mengizinkan dirinya untuk bertemu dengan Leta.Bukan belum boleh, Satria selalu mengatakan tidak akan pernah mempertemukan mereka berdua, itulah membuat Langit kehilangan mood.Padahal Langit ingin sekali bertemu dengan Leta, untuk memastikan bagaimana keadaan wanita itu dan juga anak mereka. Namun, lagi-lagi usahanya harus terhalang ole
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status