"Gimana, Let, kamu nggak diapa-apain sama Langit, kan?" tanya Sisi cemas."Santai aja, aku nggak apa-apa kok. Kamu nggak usah khawatir ya?"Sisi mendengkus keras. "Gimana nggak khawatir coba? Kemarin tuh wajah Langit sengak banget, belum lagi dia itu juga kasar sama kamu. Aku takut kalau kamu kenapa-kenapa, dia itu tempramennya buruk sekali. Takut banget aku tuh, tapi kamu beneran nggak diapa-apain, kan? Dipukul atau gimana gitu? Dari kemarin juga nomor kamu nggak pernah aktif, aku coba telpon terus, tapi nomornya selalu di luar jangkauan. Beneran nggak apa-apa?" tanya Sisi memastikan."Iya, aku nggak apa-apa. Emang waktu itu Langit marah banget, tapi kamu tenang aja, meskipun dia marah, mulutnya aja yang suka bicara tajam, tapi kalau soal main tangan dia nggak pernah ngelakuin hal itu. Kamu tenang aja ya. Aku oke kok."Sisi bernapa lega. "Oke lah kalau gitu, aku seneng banget dengarnya. Eh tapi omong-omong, mengenai pembicaraan kita waktu itu, apa Langit juga ikut dengar, Let?" tanya
Read more