"Yang kemarin itu beneran pacar kamu, Let?" tanya Satria.Pria itu langsung duduk di samping Leta, yang tengah asyik bermain dengan ponselnya."Emangnya kenapa?" tanya wanita itu judes."Ya nggak apa-apa, cuma tanya aja. Omong-omong si Riki katanya masih mau nunggu kamu loh, kapanpun kamu siap dia bakal nunggu," celetuk Satria, yang membuat mata Leta seketika melotot."Abang ini apaan sih, dibilangin aku tuh nggak mau sama dia, aku nggak srek sama dia!" katanya dengan nada jengkel."Dia itu tulus loh, Let. Percaya deh sama aku, aku tahu banget dia itu orangnya kayak apa, orang dia itu teman aku kok.""Lah terus emangnya kenapa kalau dia temannya Abang? Namanya perasaan nggak bisa dipaksa juga kali, Bang. Lagian Abang ini juga kurang kerjaan, setiap ada teman Abang yang datang ke sini, kenapa dijodoh-jodohkan ke aku sih? Emangnya aku ini apaan? Oh ya, aku kasih tahu ya ke Abang, teman-teman Abang itu kalau lihat aku matanya suka jelalatan, aku nggak suka!" cerocos Leta panjang kali leb
Read more