"Iya, Si. Ini aku lagi di jalan mau pergi cek kesehatan. Tumben nelepon, kenapa?"Ketika Leta sedang perjalanan menuju ke puskesmas, tiba-tiba saja ponselnya berdering, dan ternyata Sisi lah yang menghubunginya."Eh, begitu ya? Berarti aku ganggu kamu dong. Sorry ya, omong-omong kamu pergi naik apa, Let? Kok berisik banget?" tanya Sisi dari ujung sana."Naik ojek, Si. Nanti lagi kita sambung obrolannya ya, suara kamu nggak jelas, aku matiin teleponnya."Belum mendapat sahutan dari Sisi, Leta sudah memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak."Maaf ya, Pak," ujar Leta, meminta maaf pada tukang ojek itu, takutnya mengganggu konsentrasinya."Nggak apa-apa, Mbak. Santai aja."Setelah itu tidak ada lagi obrolan di antara mereka berdua.Sementara di tempat lain, Langit tampak berjalan dengan mondar-mandir, pria itu terlihat begitu gelisah. Sepertinya tengah mencemaskan keadaan Leta."Kamu ini gimana sih, kenapa biarkan dia naik ojek? Nanti kalau dia kenapa-kenapa gimana?" omel pria itu p
Read more