Home / Fiksi Sejarah / The Last Queen / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of The Last Queen: Chapter 41 - Chapter 50

100 Chapters

41. RATU KESEMBILAN

Kerajaan Welirang mengadakan hajatan besar. Para raja dan bangsawan dari beberapa kerajaan datang memenuhi undangan untuk menyaksikan penobatan Putri Sekar Ayu sebagai ratu. Sesuai janjinya pada seluruh anggota kerajaan, jika ia berhasil memenangkan perang maka tak ada satu pun orang yang bisa menghentikannya untuk naik tahta. Walau demikian, masih banyak pihak yang berusaha menangguhkan kemenangannya, karena putri dianggap memenangkan perang bukan dengan usahanya sendiri melainkan atas bantuan Pangeran Panca. Juga, putri dianggap masih terlalu dini untuk memimpin sebuah kerajaan. Mereka khawatir kerajaan justru akan mengalami kemunduran jika pemerintahannya tak dijalankan dengan baik oleh pemimpin yang kompeten. Putri hampir menyerah menghadapi para pembencinya di istana, beruntung ia memiliki Raja Widharma sebagai sosok yang berperan besar atas penobatannya. Dan setelah melalui perdebatan panjang akhirnya Putri Sekar Ayu berhasil dinobatkan sebagai ratu kesembilan Kerajaan Weliran
last updateLast Updated : 2022-06-14
Read more

42. PEMBALASAN

Sebenarnya sudah lama ratu meminta Damar untuk menyelidiki beberapa dewan kerajaan yang telah ia tandai. Ratu sangat geram saat melihat laporan yang Damar berikan padanya. Dari sekian banyak nama tak ada seorang pun diantara mereka yang berkelakuan baik. Mereka berjudi, memeras, memanipulasi, serta menyelewengkan hasil pendapatan kerajaan yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat Welirang. Ratu sengaja diam agar mereka sedikit terlena, lalu jika waktunya sudah tepat ia akan menyingkirkan mereka para rayap yang diam-diam menggerogoti kerajaan itu."Katakan, berapa upeti yang kau bayar setiap bulan ?" tanya ratu pada pedagang di pasar."Ampun, lima kepeng emas, Yang Mulia Ratu.""Panggil petugas pengumpul upeti !!" perintah ratu lagi, lalu prajurit membawa seorang petugas pengumpul upeti masuk ke dalam ruang pertemuan. Pria itu terlihat sangat ketakutan saat didudukan di hadapan  ratu."Benar kau meminta lima kepeng emas ?" tanya ratu sambil
last updateLast Updated : 2022-06-15
Read more

43. PEMUDA TAMPAN

Ratu tertawa puas sambil meneguk segelas minuman di tangannya. Di sekelilingnya para dayang tampak menjamunya dengan berbagai hidangan lezat, ia juga mengundang beberapa penari untuk memeriahkan suasana. Akhir-akhir ini ratu memang sering berpesta dan bersenang-senang. Ia menumpahkan segala keresahan dan sakit hatinya pada hal-hal yang menyenangkan. Ia merubah dirinya menjadi sosok yang dingin dan sedikit kejam. Dengan begitu orang-orang tak akan lagi bisa meremehkannya."Galuh, siapa dia ?" kata ratu mengarahkan pandangannya pada seorang pemuda tampan yang begitu menyita perhatian di pestanya. "Hamba kurang tahu, Gusti.""Pergilah dan minta dia mendekat padaku." Galuh tampak ragu, perubahan di diri Ratu Sekar Ayu membuatnya takut. Sejak dinobatkan sebagai ratu, ia bukan lagi putri yang dulu ia kenal. Hilang sudah senyum yang selalu menghiasi wajahnya, kini senyum itu berubah menjadi tatapan dingin yang menakutkan. Galuh sangat merindukan cand
last updateLast Updated : 2022-06-15
Read more

44. KERIS

Suara pukulan besi memecah kesunyian malam desa Uling. Sudah beberapa hari ini warga tak bisa tidur dengan nyenyak karena mendengar suara pukulan itu siang dan malam. Sementara itu di rumahnya, Mpu Geger masih bergulat dengan palu dan tungku perapian. Bulir peluh yang jatuh tak lagi ia hiraukan, tangannya masih terus menempa besi dengan semangat berapi-api. Mpu Geger, pria tua itu sedang gigih membuat sebuah senjata yang ia namai dengan Keris Samber Nyowo. Konon kehebatan keris itu tak akan bisa tertandingi di seluruh tanah Jawa. Keris itu terbuat dari baja pilihan yang akan dilapisi dengan emas, ia akan sekokoh mahameru dan sekuat ombak pantai selatan. Senjata itu harus selesai pada saat purnama tiba, jadi Mpu Geger harus mengerahkan segala kemampuannya berjuang siang dan malam agar dapat segera menyelesaikannya. Saat lelah datang ia akan segera mengingat wajah Ratu Sekar Ayu untuk melecut kembali semangatnya. Wajah itu tak akan pernah ia lupakan, seseorang yang telah berani mengusik
last updateLast Updated : 2022-06-17
Read more

45. PENGEJARAN

"Ampun … ""Ampuni aku,” kata seorang pemuda sambil berlutut dan memohon ampun. Ia sudah tak sanggup lagi menahan rasa sakit akibat serangan bertubi-tubi yang diarahkan padanya, bahkan untuk berdiri saja ia sudah tak sanggup. Sekujur tubuhnya penuh luka, darah segar tampak mengalir menutupi sebagian wajahnya. Namun Damar tak bergeming, ia tak mau mengampuni pemuda itu. Damar masih terus memukulinya tanpa mempedulikan luka-luka di jari tangannya akibat terlalu keras menghajarnya.“Berani-beraninya kau menyentuh Ratu,” kata Damar mencengkeram leher pemuda itu sambil melayangkan pukulan lagi dan lagi. “Ampun …” Pemuda itu hanya meringis kesakitan menerima setiap pukulan yang Damar arahkan padanya. Dia adalah pemuda yang datang ke pesta ratu beberapa waktu yang lalu. Dari tangannya, ratu berhasil menemukan serbuk racun yang akan ia gunakan untuk menghabisi nyawa ratu. Setelah melakukan pengejaran selama
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

46. BUKU BESAR

Damar dan anak buahnya mulai bergerak. Mereka mencari celah agar bisa memasuki rumah Jatisura tanpa menimbulkan keributan. Damar berbagi tugas, beberapa orang akan mengawasi di luar sedangkan ia dan beberapa orang lainnya akan mencari buku besar itu di dalam rumah. Malam itu Jatisura sedang berada di istana memenuhi panggilan ratu, jadi Damar memanfaatkan keadaan itu untuk memasuki rumahnya.Damar mengendap-endap masuk menyisir setiap sudut rumah setelah berhasil melumpuhkan para penjaga. Rumah itu tampak sepi sehingga Damar dan anak buahnya dapat leluasa mencari di berbagai tempat. Sekian waktu berlalu namun Damar tak kunjung menemukan buku itu. Hingga akhirnya Damar mendengar teriakan dari salah satu anak buahnya yang berada di luar.“Kejar dia !” teriak anak buah Damar setelah melihat dua anak perempuan berlari keluar dari rumah itu. Damar segera berlari keluar, ia turut mengejar kedua anak itu di antara gelapnya malam. Kaki kecil mereka ber
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more

47. AULA BESAR PERTEMUAN

Para pejabat kerajaan telah berkumpul di aula besar pertemuan. Mereka tampak cemas menantikan kedatangan ratu. Jika ratu tiba-tiba meminta mereka semua untuk berkumpul seperti itu pasti sesuatu yang besar telah atau akan terjadi. Mereka semakin gusar saat ratu memasuki aula besar dengan sebuah buku besar di tangannya. Jatisura tampak sangat terkejut, mata pria itu terbelalak seolah tak percaya yang ia lihat itu nyata. Bagaimana bisa ratu memiliki buku besar itu padahal ia telah menyimpannya rapat-rapat di suatu tempat yang hanya diketahui oleh dirinya saja. Belum saatnya keberadaan buku itu terungkap ke publik, ia masih punya rencana besar dengan memanfaatkan keberadaannya. Jika ratu sampai membuka isi buku itu di hadapan semua orang maka semua usahanya akan sia-sia.Ratu duduk di singgahsananya. Ia tak ingin berlama-lama, ia panggil semua nama yang telah disebutkan di dalam buku besar itu. Ada lima orang pejabat yang namanya disebut, mereka berdiri menghadap ratu tanpa tahu
last updateLast Updated : 2022-06-20
Read more

48. SENOPATI AGUNG

Acara penobatan segera dimulai. Ya, walau tak mendapat restu dari para pejabat kerajaan termasuk Raja Widharma, ratu tetap kukuh pada keputusannya untuk mengangkat Damar sebagai senopati agung. Bahkan karena perbedaan pendapat itu juga ratu mengirim paman dan bibinya untuk menjalani kehidupan sebagai seorang pertapa di Candi Pujon. Hal itu sudah biasa dilakukan oleh raja dan ratu yang menginginkan ketenangan batin setelah jabatannya diserahkan pada penerusnya. Namun kali ini tak seperti biasanya, lebih tepatnya itu adalah pengusiran secara halus yang dilakukan oleh ratu pada paman dan bibinya. Entahlah, ratu jadi tak bisa mempercayai siapapun di istananya, ia hanya percaya dengan dirinya sendiri.  Tak disangka buku besar itu telah memuluskan jalan Damar untuk menguatkan posisinya di istana. Tak hanya Damar ratu pun memiliki maksud tersendiri dengan menggunakan buku besar itu. Ratu ingin menyibukkan Damar dengan urusan di istana, dengan begitu ia tak akan punya wakt
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

49. WULANSARI

Malam telah tiba, Damar duduk di hadapan ratu dengan pikiran yang tak menentu. Ratu sedang membahas sesuatu yang penting tentang kerajaan, namun Damar tampak tak memperhatikan ucapan ratu. Kata-kata Wulansari tentang buku besar itu begitu mengganggu pikirannya. Jika Wulansari ternyata memang serius ingin membantu, maka ia akan kehilangan kesempatan emas itu jika tak datang menemuinya. “Bagimana menurutmu, Damar ?” kata ratu membuyarkan lamunannya.“Semua akan berjalan sesuai yang Gusti inginkan,” jawab Damar. Ratu dapat melihat kecemasan di wajah Damar, namun ia tak berani menanyakan alasan dibalik kecemasannya itu.Damar berjalan pulang setelah menyelesaikan semua urusannya di istana. Setelah beberapa saat berjalan akhirnya ia sampai di sebuah persimpangan, Damar tampak bingung menentukan arah. Kemana ia harus pergi, ke kiri melewati kegelapan ataukah ke kanan dengan jalan penuh penerangan. Ia berhenti sejenak, setelah beberapa saa
last updateLast Updated : 2022-06-23
Read more

50. TAMU TAK DIUNDANG

Kembali ke acara penobatan Damar  sebagai senopati agung.Ratu menyematkan sebuah lencana kehormatan pada Damar sebagai tanda telah dikukuhkannya ia sebagai senopati agung. Semua pejabat istana berdiri untuk memberinya penghormatan. Mereka tak punya pilihan lain, selama mereka masih ingin merasakan empuknya kursi jabatan di kerajaan maka mereka harus tetap patuh dan tunduk pada titah ratu. Bukan hanya Damar, ada beberapa orang lagi yang dilantik pada hari itu. Mereka akan mengisi kekosongan jabatan yang telah ditinggalkan oleh Jatisura dan keempat mantan pejabat lainnya. Bukan hanya itu, ratu juga membawa kembali Senopati Ageng ke dalam istana. Ratu menjadikannya penasehat kerajaan sebagai bentuk penghormatan tertinggi atas jasa-jasanya selama ini. Sementara itu, ibu suri meninggalkan tempat duduknya karena tak sanggup lagi menyaksikan semua kekacauan itu terjadi di depan matanya. Masa kejayaannya telah berakhir setelah satu per satu kaki tangannya berhasil
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status