Bab 92. Aksi Bejad Mawar Di Depan Suami Lumpuh“Mas, kamu tak bisa bicara?” Mawar tertawa jahat.“Ouuuuguuhhhk … aaaauuu … uuugh …!” Rahman berusaha untuk berucap. Mulutnya membulat. Dia mencoba menggerakkan tangan kanan yang tak dipasangi jarum dan selang infus. Namun, usahanya sia-sia. Tangan yang kemarin masih terlihat begitu kekar, kini hanya bisa tergeletak tak berdaya di sisi badan kakunya. Hanya ujung jemarinya yang terlihat bergerak pelan.“Astaga, Mas! Kalau tau begini, aku enggak perlu capek-capek mikirin ide buat lenyapin kamu! Buang energy, tau enggak. Menguras emosi dan pikiranku! Ternyata Tuhan sudah memilihkan cara yang terbaik buat kamu, tanpa harus mengotori tanganku. Iya, kan, Jar? Faja sayang, liat deh! Kamu gak perlu lagi turun tangan, Sayang!”Mawar memeluk pinggang Fajar, lalu memboyong sang selingkuhan melangkah mendekati bangkar. “Maaf, Mas. Kamu mungkin sangat terkejut melihat ini. Tapi, kamu harus terima kenyataan, ya! Kamu, sih, saat pertama melamar aku ka
Baca selengkapnya