Kinara kembali dari toilet dan ikut makan bersama Arjuna dan lainnya. Dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak memikirkan telepon dan pesan yang masuk ke ponselnya tadi. Kinara akan memberitahu Arjuna setelah mereka sampai di rumah."Makan yang banyak, Kinar, ibu mau dua cucu ibu sehat dan berkembang dengan baik," ucap ibu sumringah."Iya, Bu. Kinar makannya banyak, kok. Tanya saja sama Juna," balas Kinara sambil melirik ke suaminya."Tapi, Bu. Kok aneh, ya. Kalau aku lagi gak dekat Juna, bawaannya pengen muntah terus, mual banget. Tapi kalau dekat sama Juna, hilang mualnya dan gak pernah muntah.""Itu namanya bawaan bayi, Kinara," sahut Agatha."Mereka kayaknya pengen dekat-dekat sama ayahnya. Ngerti banget calon cucu nenek. Gemes, jadi pengen lihat dan gendong kalian," ucap Safira."Masih lama, Bu," sahut Arjuna.Kinara dan lainnya selesai makan, Safira pulang bersama Agatha, sementara Kinara berada satu mobil dengan Arjuna. "Mau langsung pulang, apa mampir dulu?" tanya Arjuna. "
Read more