Home / Pernikahan / Suamiku Bos Tampan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Suamiku Bos Tampan: Chapter 51 - Chapter 60

94 Chapters

51. Ketahuan

Kinara keluar dari kamar Arjuna dan menutup pintunya. Samar-sama Kinara mendengar Indira berteriak pada Arjuna. Mungkin saja mereka bertengkar karena Indira mendapati Kinara tidur berdua satu kamar dengan Arjuna. Sebenarnya tidak ada yang salah di sini. Arjuna dan Kinara adalah sepasang suami istri, jadi wajar kalau tidur di tempat tidur yang sama. Kinara berusaha acuh dan tidak mau ikut campur dengan hubungan Arjuna dengan pacarnya itu. Kinara memasak nasi, lauk dan bubur untuk Arjuna. Kinara tidak tahu apakah Arjuna masih mau makan bubur buatannya karena sudah ada Indira di sana. Namun, Kinara tetap membuatkannya untuk Arjuna. Kinara melihat Indira keluar dari kamar dengan muka kesalnya. Dia menghampiri Kinara yang memasak di dapur. "Gimana keadaan Juna?" tanya Kinara.  "Panasnya reda," jawab Indira.  
Read more

52. Ingatan Arya

Keadaan Arjuna mulai membaik, dua hari Kinara merawat dengan telaten mulai dari menyuapi makan, memberikan obat dan menyiapkan apapun yang diperlukan Arjuna. Indira tidak lagi datang ke rumah karena Safira melarang keras dia menginjakkan kaki di kediaman Atmaga. Safira juga masih marah kepada Arjuna dan menolak untuk mengunjungi putranya itu. Arjuna bertahan tidak menemui Safira untuk menenangkan keadaan. Sementara Kinara menikmati hari tenangnya dengan rebahan di kamar.  Hari berganti hari, Arjuna lebih banyak menghabiskan waktunya di kampus untuk konsultasi dan menyelesaikan tesisnya. Arjuna sudah mendapatkan jadwal sidang dan akhir semester 8 ini dirinya bisa mengikuti wisuda.  Hari ini tepat seminggu Kinara libur dan besok waktunya masuk kampus untuk ujian akhir semester. Kinara sudah rindu bertemu dengan Amel, suasana
Read more

53. Akhirnya Lulus

Kinara keluar dari kamar dan melihat Arjuna sudah berpakaian hitam putih berada di kursi makan. Hari ini Arjuna harus mengikuti sidang tesis agar lulus kuliah kemudian wisuda. Kinara tersenyum melihat Arjuna akhirnya bisa melewati tahap akhir kuliahnya. Kinara yang sekarang semester 4, dua tahun lagi akan berada di posisi Arjuna sekarang. Betapa senang dan bahagia bisa melewati 4 tahun kuliah dan lulus dengan membanggakan. "Mau berdiri di situ saja?" tanya Arjuna membuyarkan lamunan Kinara. Kinara berjalan menuju meja makan. Arjuna sudah bangun pagi-pagi untuk membuat nasi goreng. Kinara duduk dan mengambil nasi goreng itu untuk sarapan. "Gimana persiapannya?" tanya Kinara. "Sudah semua," jawab Arjuna. "Aku datang setelah ujian," sahut Kinara dan dibalas anggukan oleh Arjuna. "Indira juga datang?" tanya Kinara. "Mungkin." Kinara malas bertemu Indira, namun Arjuna masih berhubungan dengan wanita itu walaupun Safira dengan terang-terangan tidak menyetujui hubungan keduanya.
Read more

54. Hamil

Kinara membuka matanya perlahan. Dia memegang pelipisnya karena kepala terasa pusing dan berat. Kinara melihat sekitar dan baru sadar kalau sekarang berada di rumah sakit. Dia kembali mengingat kejadian sebelumnya, saat berjalan menuju parkiran, dia merasa pusing dan tidak lagi mengingat apapun setelah itu. "Sudah sadar, Kinara?" Argan masuk ke ruangan IGD setelah menebus obat dari apotik.  "Argan, aku–"  "Kamu pingsan," sahut Argan.  Pantas saja Kinara tidak ingat setelah keluar dari kafe, karena pusing dan lemas dia tidak sadarkan diri.  "Maaf karena merepotkanmu, Gan."  
Read more

55. Mengatakan Sebenarnya

"Junaaaa." Kinara dan Arjuna menoleh dan melihat Safira sedang berdiri dengan tatapan heran. Kinara mendorong tubuh Arjuna dan segera turun dari meja makan. Untung saja Arjuna belum melakukan apapun padanya.  Kinara melihat Arjuna menatap kesal pada ibunya. Lagi-lagi Safira datang di saat yang tidak tepat. Safira menghampiri Kinara dan Arjuna sambil menenteng beberapa kantong plastik. "Ibu selalu datang di waktu yang salah!" gerutu Arjuna. "Biarin. Terserah Ibu!" balas Safira sewot karena masih kesal dengan Arjuna. "Lagian kamu mau ngapain tadi? Ibu heran sama kamu, udah punya istri baik dan cantik begini masih saja terpesona sama pelakor yang nggak ad
Read more

56. Pergi

Kinara dan Amel keluar dari kelas menuju pos satpam di depan kampus. Kinara menitipkan tas ransel berisi pakaian dan perlengkapannya yang disiapkan tadi siang sebelum berangkat ke kampus. Dia menitipkan pada pos satpam kampus agar tidak membawanya masuk ke dalam kelas ujian. "Pak, makasih udah dijagain tasnya," ucap Kinara pada pak Joko. "Sama-sama Neng. Emang mau ke mana kok bawa tas ransel gede banget?" tanya pak Joko. "Liburan dong, Pak. Kan ujian sudah selesai, waktunya otak kita istirahat," sahut Amel. "Yaudah, selamat bersenang-senang ya, Neng. Jangan lupa oleh-oleh buat pak Joko," pinta pak Joko.  Kinara dan Amel mengacungkan jempol pada pak Jok
Read more

57. Bogor

Pagi ini Kinara dan Amel jalan-jalan di sekitar Villa untuk menikmati udara segar puncak Bogor. Keduanya begitu antusias dengan liburan kali ini. Kinara sejenak benar-benar melupakan masalah yang datang silih berganti dalam hidupnya terutama setelah mengenal Arjuna. Dia bisa menyegarkan otak dan hatinya sehingga lebih tenang dan damai. Apalagi Amel, sahabatnya itu selalu perhatian dan menanyakan apapun kebutuhannya. Beruntungnya Kinara memiliki sahabat sebaik Amel.  Setelah puas jalan-jalan, Kinara dan Amel kembali ke Villa untuk sarapan. Villa milik keluarga Amel ini selalu dibersihkan oleh Bi Inem dan pak Burhan, yaitu pasangan suami istri yang dipercaya keluarga Amel untuk merawat Villa. Pagi ini sarapan pun sudah tersedia di meja makan. Bi Nem bagun pagi-pagi untuk menyiapkan semuanya.  "Huek ..." Kinara menutup mulutny
Read more

58. Memastikan Sesuatu

"Pak Arya!" "Loh, kamu di sini?" tanya Arya. Arya melepaskan tangannya dari tubuh Kinara. Dia melihat Kinara dengan khawatir karena wajahnya tampak pucat dan tidak bersemangat. "Iya, Pak. Saya sama Amel," Jawab kinara. "Kamu sakit? Wajahmu pucat, loh." "Saya tidak apa-apa kok, Pak. Hanya kurang enak badan," jawab kinara. "Pak Arya sendiri ngapain disini? Bukannya dosen masih masuk?" "Aku dapat tugas dari kampus untuk melakukan penelitian di sini selama 3 hari," jawab Arya. "Oh, gi
Read more

59. Kamu Ketahuan

Arjuna membawa Kinara untuk ikut naik ke mobilnya. Awalnya Kinara menolak karena malas harus bersama Arjuna lagi, dia ingin kembali ke Villa dan istirahat dengan tenang. Namun, Arjuna tetap meminta Kinara untuk ikut dan tidak ada pilihan lain selain setuju. Meskipun Kinara menolak, Arjuna tetap akan memaksa apapun yang terjadi. Kinara hanya diam saat berada di dalam mobil, dia tidak berniat berkata apapun pada Arjuna. Kinara sesekali hanya melirik suaminya itu. Dia heran saat bersama Arjuna rasa mual di perutnya tiba-tiba hilang. Bahkan, saat makan bakso tadi dia tidak memuntahkannya kembali. Apa janin dalam perutnya ingin dekat-dekat dengan ayahnya? Mungkin saja. Padahal, Kinara ingin menjauh dulu dari Arjuna. Kinara bahkan tidak bisa menahan dirinya saat bertemu Arjuna tadi, rasanya ingin memeluknya begitu lama. Kinara mengusap perutnya perlahan, hanya gerakan halus agar Arjuna tidak curiga. Dia memang belum berniat untuk mengatakan kehamilannya pada Arjuna. "Jun, kita mau kemana
Read more

60. Indira

"Kamu menuduhku?" Kinara tidak habis pikir dengan perkataan Arjuna barusan.Kinara menggelengkan kepalanya karena muak dengan sandiwara Indira yang memojokkannya. Dia lebih muak lagi dengan perkataan Arjuna yang menuduhnya dan lebih percaya pada pacarnya itu yang jelas-jelas selingkuh. Dua melihat Indira tersenyum puas karena berhasil meyakinkan Arjuna dengan sandiwaranya. Kinara melangkah pergi menuju pintu kamar, namun langkahnya terhenti karena Arjuna memanggilnya."Kinar, tunggu!"Arjuna menghampiri Kinara dan berdiri di depannya."Apa lagi? Aku tidak melakukan apapun! Kalau kamu mengajakku ke sini untuk menuduhku, lebih baik aku pulang. Aku muak denganmu dan dengan sandiwara pacarmu itu!" tegas Kinara. "Kamu tidak boleh pergi, Kinar.""Apa lagi?" Mata kinara mulai berkaca-kaca melihat Arjuna. "Kamu tidak akan pergi kemana-mana, karena kamu tidak salah apapun, Kinar!" tegas Arjuna. "Maksudmu apa? Jangan mempermainkanku, Jun!" ucap Kinara. "Sudah puas dengan sandiwara konyolmu
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status