Home / Romansa / Nafkah Batin Basi / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Nafkah Batin Basi: Chapter 71 - Chapter 80

200 Chapters

Bab 71. Andre Mendukung Hubungan Regina dan Anwar

Bab 71. Andre Mendukung Hubungan Regina dan Anwar Pintu ruangan terbuka, sebuah bed dorong tampak disorong keluar oleh dua orang perawat. Amelia langsung mengejarnya. Disusul oleh Regina dan Andre putranya. “Papa!” panggil Amelia menggenggam tangan Anwar sambil berjalan di sisi bed dorong. Anwar membuka kelopak mata, begitu lega saat melihat sang putri ada di sisinya. Pria itu mencoba membentuk lengkungan di sudut bibir. Lalu dia menoleh ke rah sisi kanan, di mana Regina juga sedang tersenyum ke arahnya. Anwar begitu bahagia. “Aku ke kantor dulu ya, Mas! Insyaallah nanti sore aku bezuk lagi,” pamit Regina sesaat setelah mereka tiba di ruangan VIP Mawar 5. Anwar tak menyahut, tetapi gerakan bibir dan sorot matanya terlihat mengiyakan. Regina juga pamit kepada Amelia. “Makasih, Tan! Jangan lupa singgah nanti sore!” pinta Amelia mengantar hingga pintu ruangan. Regina mengelus pipi gadis itu lembut. “Pasti, Sayang! Aku pasti akan selalu datang, tetapi bukan sebagai calon ibumu, m
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

Bab 72. Andre Menyiapkan Body Guard Buat Amelia

Bab 72. Andre Menyiapkan Body Guard Buat Amelia “Ma, Pak Anwar sangat membutuhkan Mama. Jangan khawatir, Ma! Andre setuju dan sangat mendukung hubungan kalian,” ucap Andre seraya tersenyum penuh dukungan. “Gak usah bahas Mama. Hingga detik ini, hubungan Mama dan Pak Anwar tak lebih dari seorang pengusaha ternak dan pemasok pakan ternak. Tidak lebih! Tetapi, melindungi Amelia adalah kewajiabn bagimu, karena ada kaitannya dengan masa lalu kamu, yaitu Dinda! Jangan sampai Dinda menyakiti apalagi merong-rong ketentraman hidup Amelia!” Andre tercekat. Mengapa sang Mama sepertinya begitu mengkhawatirkan ketentraman hidup calon anak tirinya itu? Tapi kalau dibahas masalah Anwar, dia malah menghindar. Kenapa pula sang Mama begitu mengkhawatirkan Amelia dari sikap kurang ajar Dinda? Benarkah Dinda dan keluarganya adalah ancman bagi Amelia seperti dugaan ibunya?? Kalau iya, maka Andre harus melindunginya. Lampu hijau menyala, Andre melajukan mobilnya. Lima menit kemudian, mobil itu
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

Bab 73. Tiga Orang Asing di Depan Rumah Amelia

Bab 73. Tiga Orang Asing di Depan Rumah Amelia “Mela dan kamu?” sergah Amelia kaget. “Ya, kami sudah ketuk palu. Bilqis ikut aku. Pengadilan memenangkan aku. Aku sangat bersyukur, Mel. Sejuta kali berpisah dengan Mela aku pasti sanggup, asal jangan berpisah dengan putriku.” “Aku turut prihatin dengan nasip pernikahan kamu, Vito. Selamat karena putrimu ikut kamu.” “Ya, Mel. Terima kasih. Aku mau ke administrasi dulu, mau ngajuin cuti aku. Yang penting kamu udah tahu, kalau papa kamu akan kubawa bersamaku terapi di desa ibuku itu!” “Tapi!” “Aku mau pinjam papa kamu, Mel! Akan kukembalikan jika dia sudah normal berjalan dan berbicara lagi nanti. Kamu boleh ikut mengantar, kok! Kau juga bebas kalau mau berkunjung, ok! Permisi!” Dr. Vito berjalan pergi. Amelia hanya melongo. Entah apa maksud Dokter muda itu yang sesungguhnya. Benarkah perbuatannya ini hanya untuk menebus kesalahan di masa lalu? Begitu merasa bersalahkah dia akan peristiwa itu, sampai-sampai dia mengira kegagalan
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

Bab 74. Benalu Tak Tahu Malu

Bab 74. Benalu Tak Tahu Malu “Oh, begitu anggapan kamu? Apakah kamu lupa, Mas? Kita hanya nikah secara siri! Kau dan seluruh keluargamu, yang disutradari oleh mertuamu, telah menipuku juga papaku. Bahkan sebagai akibat penipuan yang kalian lakukan, papaku hingga detik ini masih terancam jiwanya! Papaku semapt koma, bahkan sekarang meskipun dia sudah sadar, tetapi dia masih lumpuh! Itu karena perbuatan kalian! Perbuatan kau, mertuamu dan seluruh keluargamu itu!” “Iya, Sayang. Aku mengaku, aku salah. Dan bukankah aku sudah minta maaf!” “Baik, aku dan akan mencoba memaafkan kamu. Aku dan papa aku akan berjuang untuk membenahi segalanya dari awal lagi. Aku akan berjuang untuk kesembuhan papa aku! Jadi, kumohon kau segera enyah dari kehidupanku dan bawa seluruh keluargamu dari sini! Detik ini juga! Bisa!?” “Aku akan membujuk mereka untuk pergi dari sini! Kunci rumah kita yang di Medan Tuntungan kamu serahkan aja pada Mama agar mereka balik sana, ya!” “Enyah dari kehidupanku, Mas! Itu
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

Bab 75. Ancaman Transfer Sepuluh Juta Tiap Bulan

Bab 75. Ancaman Transfer Sepuluh Juta tiap Bulan“Eh, gak usah teriak, dong! Biasa aja! Kami juga masih punya telinga! Ok, kami akan pergi dari rumah papa kamu ini, tapi setelah kamu buat perjanjian!” Dinda mendorong kasar bahu Amelia.Amelia tersentak kaget. Apa lagi maksud mereka kali ini?“Kamu buat perjanjian di atas kertas bermaterai, bahwa kamu akan transfer sepuluh juta tiap bulan untuk belanja mama! Belanja mama, lho! Jangan salah paham. Bukan untuk kami, lho, ya! Sebab, sebagai anak laki-laki, Darfan itu bertanggung jawab atas kehidupan Mama. Dan kau sebagai istri Darfan harus memenuhinya, jelas! Kamu transfer bulan pertama sekarang juga, baru kami mau keluar dari sini dan kembali ke rumah yang di Medan Tuntungan. Kalau tidak, jangan harap kami mau pergi dari sini! Biar aja papa kamu sekarat lagi karena stres melihat tingkah polah kami, ok! Yuk, Din, renang lagi!” ucap Dina menarik lengan Dinda dan bersiap-siap untuk melompat kembali ke dalam kolam.“Berhenti!” teriak
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

Bab 76. Para Benalu Terusir Secara Hina

Bab 76. Para Benalu Terusir Secara Hina“Amel! Hapus, Mel! Bangsat kau! Cepat hapus kirimanmu itu, Kribooooo ….” Dinda berteriak semakin histeris.Penasaran, serentak Andy, darfan dan Dina membuka ponsel masing-masing. Membuka grup WA keluarga, dan seretak ketiga terngaga bagai orang bodoh. Andy meremas ponselnya tanpa sadar. Remasan yang menyakiti telapak tangannya sendiri! Pria itu mendesis dengan wajah merah padam.Suasana seketika hening. Tak ada yang berani berkata-kata. Sang Mama meraih ponsel milik Dina, lalu menatap nanar ke arah layar benda pintar itu. Wanita itu terduduk lemas, terkejut tanpa suara. Bagai orang linglung, Andy mendekati istrinya yang kini sudah dilepas oleh pria sangar.“Pelacur!” gumamnya pelan, namun jelas terdengar.“Maafin aku, Mas! Itu kejadian lima tahun yang lalu, sebelum kita menikah,” lirih Dinda memohon.“Kau kutalak! Hey perempuan pelacur! Kau kutalak! Kubebaskan dirimu dari segala hak dan kewajibanmu terhadap aku, dan akupun telah bebas dari
last updateLast Updated : 2022-05-08
Read more

Bab 77. Ancaman keluarga Benalu Pada Andre

Bab 77. Ancaman keluarga Benalu Pada Andre ======= “Wak, saya minta tolong, boleh, ya? Ini bukan tugas Wawak, sih,” pinta Amelia hati-hati sesaat setelah para benalu terusir dari rumah megah itu. “Apa, Non? Bilang saja! Wawak pasti akan laksanakan apapun perintah Non Amel.” “Tolong sterilkan kembali kolam renang itu, ya!” “Baik, Non. Wawak akan segera kerjakan.” “Makasih banyak, Wak! Soalnya Bik Jum juga pasti repot banget membersihkan semua rumah terutama kamar yang bekas mereka tempati tadi.” “Iya, Non, enggak apa-apa. Lagian, Wawak juga nganggur, kan?” “Iya, Wak. Saya janji bonus bulan ini akan saya tambahi karena pekerjaan Wawak dan Bik Jum bertambah gara-gara ulah mereka.” “Gak usah, Non! Gak usah ditambah. Saya ikhlas!” “Gak apa-apa, Wak. Saya mau langsung balik ke rumah sakit, ya! Ya, Bik jum!” “Iya, Non, hati-hati nyetirnya,” sahut Dadang. Amelia bergegas pergi. “Tunggu, Non!” panggil Bik Jum menghentikan langkahnya. “Ya, Bik?” jawab Amelia berbalik. “Na
last updateLast Updated : 2022-05-08
Read more

Bab 78. Sasaran Baru Keluarga Benalu

Bab 78. Sasaran Baru Keluarga Benalu “Dinda! Ada apa kamu nelpon aku? Bukankah aku sudah bilang bahwa aku tidak bisa balikan lagi? Jadi, tolong jangan pernah telpon-telpon lagi, ok! Terserah kamu mau menyebarkan video itu, aku tidak peduli! Maaf, telponnya aku matiin!” ketus Andre setengah berteriak. “Tinggu … tunggu … tunggu, Mas!” cegah Dinda dengan suara memelas. Meskipun Andre berteriak-teriak seperti itu, namun dalam hati Dinda bersorak senang. Benar dugaannya, Amelia belum melaporkan pada Andre tentang video itu. Artinya, si Kribo tak peduli tentang Andre. Dan kejutannya adalah gadis itu sedikitpun tak punya rasa pada Andre. Jelas Andre bertepuk sebelah tangan. Untuk pertama kalinya, Dinda merasa begitu beruntung mengenal Amelia. “Maaf, Din! Aku sedang sangat sibuk di proyek! Tak ada yang perlu dibicarakan lagi, bay!” Andre semaki ketus. “Dengar dulu, Mas!” tukas Dinda cepat. “Waktu itu alasan kamu menolak kalau kita balikan karena aku sudah bersuami, iyakan? Ak
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more

Bab 79. Keputusan Andre Buat Dinda

Bab 79. Keputusan Andre Buat DindaSuara menggelegar itu memancing perhatian seluruh pekerjanya. Namun semua diam, tak ada yang berani menghampiri apalagi bertanya ada apa. Kusut masai wajah sang Bos, membuat mereka makin serius melakukan pekerjaannya.Kecuali Leo. Pria itu yakin, kemarahan Andre pasti ada kaitannya dengan video kiriman Amelia di grup WA keluarga tadi siang. Meskipun Leo telah menalak Dina, tetapi dia belum keluar dari grup WA keluarga. Pria itu sangat yakin kalau video itu yang menjadi penyebab kemarahan Andre. Leo tidak tahu darimana Amelia mendapat video itu. Yang jelas Amelia pasti mempunyai maksud dan tujuan, entah itu apa. Bukan sekedar meyebarkan aib.Sang mandor tak bisa tinggal diam. Memberanikan diri pria itu berjalan ke arah gubuk, melangkah masuk meski takut-takut.“Maaf, Pak Andre? Apakah pekerjaan anak-anak mengecewakan?” tanyanya dengan nada pelan.Andre mendongak, menatap tajam wajah Leo. Seketika emosinya meledak.“Keluarga istri Abang itu yang
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more

Bab 80. Para Benalu Terlunta-lunta Di Jalan

Bab 80. Para Benalu Terlunta-lunta Di Jalan Bujukan itu, bukan untuk merayu. Tetapi, untuk menyempurnakan rencana pelampiasan amarah yang semakin meletup letup. “Udah, nih. Mama udah denger! Ngomong aja! Tapi aku masih merajuk, lo, ya!” rengek Dinda dengan nada manja tingkat dewa. Persis seperti saat mereka masih berpacaran lima tahun lau. “Ok, baik. Begini, Dinda, kamu itu adalah wanita yang sangat istimewa. Jujur, aku sangat salut sama kamu. Empat jempol aku acungin ke kamu! Dua jempol tanganku dan dua lagi jempol kakiku. Sangking istimewanya dirimu, aku sangat JIJIK padamu. Jujur, saat ini aku mual, bahkan bila kau ada di dekatku, betapa aku ingin memuntahkan seluruh isi perutku ke wajahmu itu.” Kalimat yang dilontarkan oleh Andre terdengar begitu pedas tak hanya di telinga Dinda. Tetapi juga Ningsih, Dina, dan Darfan. Mereka saling tatap. “Kau dengar, Dinda! Bilang pada ibumu yang terhormat, bahwa aku tak akan pernah takut dengan ancamannya! Silahkan adukan pada mamaku. Bila
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status