Bab 92. Mantan Madu Mengamuk ====== “Eh, lifnya terbuka, Non. Ayok, Non ke ruang administrasi, saya langsung ke parkiran, ya! Pak Dadang masih nunggu di sana, kok. Bilang sama Bapak, yang semangat berobatnya! Saya akan doakan semoga serasi berobatnya, cepat sembuh, udah, ya, Non! Saya langsung pulang! Hati-hati nanti di jalan, dan pulangnya, ya, Non! Assalamualaikum!” Bik Jum berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit, lalu berbelok menuju parkiran. Sementara Amelia masih terpaku di depan lif, hingga sosok ART kebanggannya itu lenyap dari pandangan mata, gadis itu belum juga mampu bergerak dari sana. Ada ngilu yang menusuk kalbu Amelia. Wanita baik hati itu sukses membuat sudut matanya mengembun. Kecewa yang dibalut dengan senyum di bibir Bik Jum justru lebih tajam daripada mata pisau. Mata pisau yang serasa mengiris halus hatinya. “Maafkan aku, Bik!” bisiknya pelan. “Papa menginginkan Tante Regina, bukan Bibik. Maafkan aku yang tak bisa mengalihkan rasa di hati Papa kepa
Terakhir Diperbarui : 2022-05-14 Baca selengkapnya