"Mas Anjar gaspoool...! Jangan kasih kendoor maas!" teriaknya yang diiringi kekehan yang lain. Masih terdengar dengan jelas ditelingaku, mereka masih membicarakan kami."Maaf ya, mereka memang suka bercanda. Jangan dimasukkan ke hati ya, dek," ucap Mas Anjar ketika sudah mulai jauh dari kerumunan mereka."Iya, mas.""Kamu jangan berkecil hati, apapun keadaanmu, mas terima apa adanya," sambungnya lagi."Iya, Mas. Terima kasih"Mas sayang sama kalian, jadilah bagian dari hidup mas, jangan pernah menyesali keputusan ini ya," lanjut Mas Anjar lagi.Aku tersenyum. Rasanya begitu damai mendengar ungkapan cintanya. "Iya, mas. Mas ini ya hobi banget menghibur orang, kadang lucu kadang romantis.""Hahaha, iya biar hidupmu lebih berwarna," sahut Mas Anjar lagi.Kami masih berjalan menuju rumah, Mas Anjar memanglah sangat terkenal, mereka semua mengenali dan menyapa kami dengan ramah. "Nak, nak, tunggu nak!" teriak suara seseorang. Kami berhenti dan menoleh. Seorang wanita paruh baya berlari-la
Last Updated : 2022-07-06 Read more