Home / CEO / Bilik Lain di Rumah Suamiku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Bilik Lain di Rumah Suamiku: Chapter 71 - Chapter 80

145 Chapters

Cinta dan Perhatian Banyak Orang

 Maya keluar rumah adiknya dengan bersungut-sungut. Risa yang dianggap akan membela Alex atau paling tidak memaafkan. Namun, panggang jauh dari api, apa yang diharap tak bisa dicapai. Mereka bukannya membela justru memenjarakannya.Pikir wanita paruh baya itu setidaknya, ada belas kasih dari dua orang yang selama puluhan tahun mendamba kehadiran seorang putra."Huh! Pantes saja Tuhan mengambil Dareen dan tak lagi memberi kalian keturunan! Sama anak muda saja gak mau ngalah!" dengkusnya sembari masuk ke dalam mobil taksi online yang sengaja menunggu."Kita ke lapas ya, Pak!" pinta Risa pada sopir yang membawanya."Baik, Bu.""Bu, Bu. Panggil saya Nyonya!" Maya yang sedang kesal, tersulut emosi hanya karena panggilan yang tak sesuai maunya."Ah, ya. Nyonya." Sopir itu mengangguk sambil menatap ke arah lain dengan mencebik. Baru kali ini mendapat penumpang yang aneh. Pakai minta dipanggil Nyonya segala, memangnya dia sopir pribadin
Read more

Flashback (POV Zaki)

Flashback (POV Zaki)"Gadis itu terus menerorku. Ck," keluh pria yang mengenakan kemeja dengan lengan tergulung di seberang meja. Wajah dengan garis tegas itu tampak suntuk setiap kali bercerita tentang Adelia.Yusuf bercerita padaku, seseorang yang bukan hanya di-persepupukan oleh orang tua kami di panti asuhan, tapi juga hidup layaknya seorang sahabat yang tak punya rahasia satu sama lain.Namun, satu hal yang Yusuf tak tahu, bahwa apa yang aku inginkan harus kudapatkan. Apa pun itu!Wajah Yusuf bukan tampak suntuk ketika bercerita, aku yakin dia hanya berpura-pura tak suka pada sikap calon istrinya itu. Bagaimana tidak, siapa yang bisa menolak gadis secantik Adelia. Yusuf saja yang sok jaim dan jual mahal.Namun, saat Prayoga menjodohkan mereka, pria dengan ketampanan yang menurutku paripurna itu langsung menerimanya. MUNAFIK!Aku hanya tersenyum masam mendengar ocehannya. "Apa perlu kubantu?""Gimana caramu membantu?" tanya pemuda
Read more

Adelia bukan Perempuan Gila

Adelia bukan Perempuan Gila"Zak, gimana?" tanya Yusuf pada sepupunya yang tengah memeriksa laptop di ruang kerja .Yusuf memberi wewenang penuh pada dokter itu agar terus bisa memperhatikan dan memantau kondisi Adelia dari waktu ke waktu."Ahm, ya, Suf. Dia aman." Zaki mengusap wajahnya tampak, seperti baru menanggung beban. Tanpa tuan rumah tahu, ia selalu menghapus bagian menit-menit di mana saat menggauli Adelia."Hem?" Mata Yusuf menyipit memperhatikan wajah dokter itu. "Kamu sangat berkeringat.""Ah, ini." Lagi, Zaki menyeka peluh di pelipis. "Aku hanya kelelahan. Adelia lumayan menguras energiku."Bagaimana tidak, dia perlu memaksa perempuan hamil itu tanpa harus melukai dan meninggalkan jejak luka."Ya, aku mengerti. Maaf aku terus merepotkanmu, Zak." Yusuf malah meminta maaf karena tak mengerti maksud Zaki, bahwa dia baru saja menggagahi istri pertamanya itu"Santai saja. Aku akan mengurusnya sampai dia sembuh." Zaki m
Read more

Bagaimana dengan Hanna?

Bagaimana dengan Hanna?"Ya, ya. Langsung saja ke intinya. Apa yang terjadi?" Subakhi tak suka mendengar ucapan maminya Alex yang berbelit-belit."Alex dipenjarakan oleh Omnya sendiri.""Apa? Jadi Alex sedang mendekam di penjara?!" Mata Subakhi melebar."Ya, kalau bisa saya ingin bertemu Bapak untuk membicarakan ini." Suara Maya terdengar seperti orang yang tergesa.Mata Subakhi menyipit mendengar permintaan itu. Wanita di ujung telepon tampaknya seperti tengah menagih balas budi padanya. Pria yang tak mudah mengabaikan dan lupa kebaikan orang lain itu jadi pekewuh sendiri."Em, ya. Nanti saya hubungi." Akhirnya Subakhi menuruti kemauan wanita itu.Meski kenyataannya Alex punya niat jahat memisahkan Hanna dan Yusuf, akan tetapi pria itu juga sudah mengorbankan nyawa dan waktunya untuk menolong Hanna. Terlepas apakah sebenarnya Alex terlibat dalam insiden malam itu."Baik, Pak. Saya tunggu. Lebih cepat akan lebih baik." Suara di
Read more

Izin Suami

Izin Suami"Pak saya ingin bertemu Alex Wijaya. Dia anak saya yang masuk penjara karena Bapak-bapak salah tangkap." Dengan percaya diri Maya menyalahkan polisi.Polisi yang berada di seberang meja dan terkejut, dengan ucapan Maya yang tiba-tiba."Tenang, Bu. Tolong bicara pelan-pelan agar kami bisa memahami maksud Ibu." Polisi tersebut bicara."Ucapan saya tak jelas?" Maya justru kesal. Polisi itu terkesan meremehkan keberadaannya."Saya ingin bertemu anak saya. Alex Wijaya.""Alex Wijaya?""Heem." Maya mengangguk."Tadi siang kami memang menangkap pria bernama Alex. Coba cek di daftar." Polisi lain ikut bicara."Nah itu!" Maya berseru, karena mendapat jawaban dari pria lain. Polisi yang ada di hadapannya lalu segera memeriksa laptopnya."Ehm, benar. Ditangkap atas kasus penipuan.""Dia bukan penipu, dia hanya ingin memperlihatkan apa yang dia miliki. Selanjutnya, Eksha dan istrinya percaya atau tidak itu k
Read more

Jatuh Cinta? Mikir Dulu!

Jatuh Cinta? Mikir Dulu!"Ada apa, Pa?" tanya Mama Hanna yang melihat ekspresi sang suami tampak terkejut setelah mendapat panggilan."Alex, Ma. Rupanya dia adalah keponakan Ekhsa Proyoga pimpinan utama Ekhsa Group yang memiliki pengaruh besar di dunia saham.""Apa?! Kenapa dia tak pernah cerita pada kita, Pa?""Mungkin supaya kita menganggapnya pemuda biasa yang perlu sosok keluarga, jadi kita dengan senang hati menampungnya.""Nah, bisa jadi.""Jangankan untuk hal itu, dia saja berani berbuat jahat pada menantu kita. Maksudku, Yusuf.""Ya. Benar." Sang istri manggut-manggut."Oya, Ma. Sebenarnya yang menghubungi papa tadi adalah maminya Alex dan sudah ke sekian kali sejak tadi siang. Dia sangat gigih rupanya.""Hah? Ada apa, Pa?" tanya wanita yang kini sudah merebahkan diri di ranjang. Wanita itu terus menelepon pasti bukan tanpa alasan."Alex di penjara, Ma. Lebih tepatnya Eksha, omnya sendiri, yang menjebloska
Read more

Aku Tak Sebucin itu Mas!

Aku Tak Sebucin itu Mas!"Mi," panggil Ekhsa pada wanita di sampingnya.Ia yakin, bahwa akhir-akhir ini, terutama malam ini, setelah mereka berbincang mengenai putra mereka, Risa tak bisa tidur sama sepertinya."Ya, Pi," sahut wanita yang akhir-akhir ini sedih atas sikap Yusuf padanya. Wanita yang terus menunggu, kapan darah dagingnya mau memanggilnya sebagai ibu?"Apa Mami pernah kepikiran, kalau selama Dareen jauh dari kita, dia hidup berdasarkan cara orang lain hidup." Eksha mengucap begitu saja. Seolah perkataannya itu hanya tiba-tiba timbul tanpa alasan dan asbab tertentu.Pria itu tak mau membuat wanitanya makin bersedih, kala tahu apa yang ditemukan mengenai Yusuf. Bahwa selama ini, dia menyiksa Adelia demi wanita baru bernama Hanna. Cara-cara jahat seperti itu tak pernah ia lakukan selama ini. Berselingkuh dan menyiksa kewarasan seseorang hingga istrinya gila!Kalau saja benar begitu dan Risa tahu, bukankah kesedihannya akan bertamba
Read more

No Free Lunch!

No Free Lunch!"Waallaikumussalam, Sayang. Maafkan Mas ...." Ucapan pria itu disela oleh sang istri, hingga dahinya mengerut, memikirkan sikap Hanna yang tak pernah seperti ini.Dalam situasi normal, wanita itu biasa memperhatikan dan menghormatinya kala bicara. Namun, sekarang ... apa yang terjadi dengannya?"Mas, maaf. Aku tak mau mendengar apa pun, cepat pulang sekarang. Ada Mas Zidan, Mbak Indah dan seorang detektif yang membawa bukti perbuatan jahat Mas." Hanna mencoba bicara pelan, meski nada suaranya terdengar ditekan dan penuh emosi."Apa?! Apa yang terjadi?" Yusuf terkejut. Tak biasanya Hanna seketus itu saat bicara. Dia bahkan menyebutnya telah berbuat jahat. Maksudnya perbuatan jahat yang mana?"Ini tentang apa?" tanyanya ingin memperjelas maksud sang istri.Hanna meniup berat, sampai suara anginnya terdengar seperti mesin rusak di ujung telepon. Yusuf menjauhkan benda pipih dan melihat layar dengan mata menyipit."Ada apa,
Read more

Dokter Ganteng tapi Psikopat

Dokter Ganteng tapi PsikopatZidan terus berbincang dengan detektif yang disewanya. Sementara Hanna yang berada di seberang mereka duduk tampak gelisah. Pikirannya sungguh tak menentu sekarang.Wanita itu terus membayangkan bagaimana rumah tangganya ke depan. Tetap bertahan dengan dua istrikah, atau menceraikan salah satu dari mereka? Kalau pun bertahan, apa Hanna akan mampu menahan cemburu setiap hari? Dia belum pernah sekali pun membayangkan menjalani rumah tangga poligami.Namun, jika terbukti Yusuf bersalah, keluarganya pasti tak akan pernah membiarkan dia tetap bersama suaminya."Ehm, Na. Aku akan ke dapur membuat sesuatu." Indah bangkir dari duduknya."Aku saja Mbak." Hanna pun sontak berdiri, ingin mengambil alih pekerjaan yang memang adalah tugasnya sebagai tuan rumah."Sudah, Na. Kamu di sini saja." Indah memegangi bahu adik iparnya dan mendorong ke bawah hingga Hanna kembali duduk manis seperti semula.Istri Zidan sadar, dan
Read more

Ghozwul Fikri

Ghozwul FikriZaki tersenyum misterius dan tak ada yang melihat bagaimana ekspresinya kala berhadapan dengan Yusuf. Dia merasa sangat bangga pada dirinya sendiri, dalam waktu dua jam bisa mendahului Yusuf datang kemari.Ingatannya berputar pada kejadian di ruang operasi, bagaimana di menit dua puluh pria itu mengiris arteri dan membuat darah pasien muncrat ke wajahnya yang tertutup masker. Pakaian operasi yang berwarna hijau pun berubah warna dalam sekejap. Semua orang dari dokter lain dan asisten dokter panik, tapi tidak pria bernama Zaki.'Maaf, aku harus menyelamatkan hidupku agar tidak masuk ke dalam sel penjara yang dingin,' batin Zaki berkata-kata.Pasien telah kehilangan nyawanya. Tak ada tindakan berarti yang bisa menolong, hingga akhirnya mereka mengakhiri operasi. Zaki berhasil dan bisa melenggang bebas ke luar rumah sakit.Pria itu bahagia, menyanyi dan bersiul sambil menyetir mobil menuju rumah sepupunya, Yusuf."Hemh, ada waktu
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status