Roda empat yang dibawa Bima sudah ada di depan pagar rumah Kanaya.“Masuk enggak, masuk enggak,” ucap Bima sambil menghitung kancing kemejanya.Ah, yang benar saja Bima! Masa depanmu dipertaruhkan oleh kancing baju. Kata hatinya.Tidak buang waktu, ia langsung turun dari roda empatnya. Sekuriti di balik pagar menghampiri.“Maaf, ada perlu sama siapa?” tanyanya ramah.“Bu Kanaya ada?”“Ada. Dengan bapak siapa? Biar saya lapor dulu,” ucap sekuriti. Sebenarnya sekuriti itu sudah hapal siapa yang datang. Ia juga masih ingat saat Bima bertingkah konyol sewaktu mengantarkan majikannya pulang.“Saya, Bima.”“Iya. Mohon tunggu sebentar.”Sekuriti itu gegas masuk ke rumah dan memberi tahu Kanaya.“Bima?” Kanaya masih tak percaya.“Iya, Bu. Pak Bima,” ulangnya.“Izinkan dia masuk, ya!” pesan Kanaya, lalu berlari menuju ruang ganti pakian.Di depan cermin Kanaya memutar-mutar badan dengan baju gantinya. Dirasa kurang cocok, ia menggantinya lagi dengan yang lain. Terus saja begitu samp
Terakhir Diperbarui : 2022-06-12 Baca selengkapnya