All Chapters of PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM: Chapter 81 - Chapter 90

105 Chapters

Rencana Busuk Lagi

Hari menjelang sore. Yudistira masih sibuk di depan laptopnya, sesekali menyesep kopi sebagai penghilang rasa kantuk. Konsentrasinya buyar, ketika pintu ruangan di ketok.Tok!...tok!...”masuk,” jawab Yudistira.Seorang wanita muda, berambut pendek muncul di balik pintu, dan berkata, ”Pak Yudistira, ada tamu ingin bertemu Bapak, namanya Bu Hanin dari kantor pengacara.”“Oh Hanin, suruh masuk!” perintah Yudistira.Tidak lama kemudian, Hanin memasuki ruang kerja Yudistira. Melihat kedatangan Hanin, Yudistira melempar senyum sambil bangkit dari kursi kerjanya beralih duduk menuju sofa.“Hai, Han. Apa kabar? Silakan duduk,” sapa Yudistira.“Baik, Pak Yudistira,” jawab Hanin, nampak tegang.“Jangan panggil Pak, terlalu formal, kamu ‘kan sahabat Keysha otomatis kita berteman,” ujar Yudistira sambil tersenyum ke arah Hanin.“Tapi saat ini aku datang sebagai seorang pengacara, untuk menyampaikan sesuatu dari Keysha.” Hanin, berkata sambil memasang wajah serius.“Ada masalah apa?” tanya Yudisti
Read more

Cerai

“Dania, bagaimana kabar Bu Ena?” tanya Rani, meletakkan dua cangkir teh di atas meja.“Mama Ena sehat, beliau nitip salam, pada Ibu dan Mas Yudistira, mungkin lain waktu, Mama akan mengundang, ibu dan Mas Yudistira untuk makan malam,” jawab Dania.“Salam juga ya, buat mamamu, kami pasti senang, jika di undang untuk makan malam. Iya ‘kan, Yudis,” ucap Rani menatap Yudistira.“Iya Bu,” jawab Yudistira singkat.Yudistira dan Dania menyerutup teh, yang ada di hadapannya. Tanpa curiga sama sekali, jika teh sudah di campur dengan obat perangsang.Beberapa menit kemudian Dania merasa kepalanya pusing, dan segera Rani menyuruh Dania beristirahat di kamar Yudistira. Sedangkan Yudistira merasa aneh dengan dirinya, tubuhnya terasa panas, pikirannya melayang pada Keysha, Dan ia menganggap Keysha ada di dekatnya. Dan di luar kesadarannya, ia masuk ke kamar, karena dalam imajinasinya Dania adalah Keysha. Rani yang melihat itu hanya diam, dan membiarkan Yudistira berada di dalam kamar bersama Da
Read more

Melamar Dania

Satu bulan sudah, sejak surat peceraian di tandatangani Yudistira. Pagi itu Hanin datang ke kantor Yudistira, untuk menyerahkan surat akta cerai. Kini Yudistra dan Keysha resmi bercerai. Yudistira menatap selembar kertas yang menyatakan dirinya telah bercerai talak 1 dengan Keysha. Tidak terasa, titik embun ada di sudut matanya. Mengenang kebersamaannya selama satu tahun, hidup bersama sebagai suami istri. Rasa rindu akan wajah cantik, wangi tubuh Keysha, manjanya Keysha menyisir dalam hati.“Kenapa kamu lakukan ini padaku, Sha,” desis Yudistira.Yudisitra bangkit dari duduknya, melangkah ke arah jendela. Kini pikirannya melayang, pada sosok wanita yang di nodainya, dan ia harus bertanggungjawab untuk menikahinya. Dania teman kecilnya itu, akan dijadikan istri. Lalu diraihnya ponsel dari dalam sakunya dan mengirim pesan lewat chat WA pada Dania.{Dania, nanti malam aku akan datang, menemui Bu Ena untuk melamarmu}Pesan chat langsung dibaca dan dibalas oleh Dania{Iya, Mas Yudistira.
Read more

Undangan Pernikahan

Rani, sudah berdiri di depan pintu rumah, setelah beberapa kali menekan bell, akhirnya pintu di buka, Bi Arum muncul dari balik pintu.“Mau ketemu siapa?” tanya wanita bertubuh lebar, dengan menatap Rani, dan tatapannya penuh curiga.“Aku, mau bertemu Rama,” balas Rani nampak tenang dan mengulas senyum.“Bapak Rama sedang sakit, sedangkan nyonya tidak di rumah,” timpal Bi Arum, seakan–akan enggan mempersilakan, orang yang tidak di kenalnya untuk masuk ke dalam rumah.“Aku, hanya sebentar, mau mengantarkan undangan penting, percayalah, beri aku waktu 10 menit, untuk berbicara dengan Rama,” pinta Rani dengan santun.Akhirnya Bi Arum mempersilakan Rani untuk masuk dan mengantarnya ke taman samping rumah. Terlihat di sana, Rama sedang duduk di kursi roda, menikmati hangatnya sinar matahari pagi yang menyentuh kulitnya yang mulai keriput.“Tuan, ada tamu ingin mengantarkan undangan,” ucap Bi Arum. Rama pun menganggukkan kepala tanda mengiyakan.Bi Arum memberi kode pada Rani untuk mendekat
Read more

Menjelang Pernikahan

“Tidak Rendi, Mamahmu tidak perlu tahu. Jika tahu pun, Ena tidak akan membatalkan pernikahan, karena Ena lebih memikirkan perasaan Dania di banding egonya, lagi pula tidak penting bagi Ena, Yudistira anak siapa. Baginya yang terpenting, kebahagian Dania anaknya yang menghilang dan kini ditemukan,” jelas Haris.Rendi semakin kecewa. Papahnya seakan-akan melindungi Yudistira. Rendi semakin membenci Yudistira, walaupun ia tahu, bahwa Yudistira adalah kakaknya. Hal itu tidak menyurutkan kebenciannya pada Yudistira. Apalagi sekarang Yudistira akan menjadi anggota keluarga Ena Adi Wijaya, itu akan membuat posisinya, semakin kuat di PT. Agratama Corp.Dengan geram, Rendi pergi meninggalkan Haris. Dengan menyetir mobil ia terus memikirkan pernikahan Yudistira. Tiba-tiba ingatanya tertuju pada Keysha. Rendi penasaran, dimana sekarang Keysha berada, nomor ponselnya sudah tidak dapat di hubungi lagi, ini sudah hampir 5 bulan Rendi tidak bertemu dan berbicara dengan Keysha. Wajah cantik Keysha se
Read more

Pernikahan Mewah Dania

Hari yang selalu ditunggu Dania akhirnya tiba. Hari ini adalah pernikahannya dengan Yudistira, lelaki yang diimpikannya sejak kecil, sahabatnya dan juga cintanya. Dengan senyum semringah Dania duduk di depan cermin, 2 orang perias di sampingnya siap untuk mengubah Dania menjadi ratu sehari. Wajah nan ayu itu mulai dirias, dengan sentuhan make yang natural tapi elegan. Dania semakin cantik, kedua manik berwarna cokelat menambah kecantikannya, dengan bulu lentiknya. Tatanan rambut yang di sanggul modern, kebaya putih dengan kain brokat, serta belahan dada rendah, memperlihatkan bahu Dania yang kulit kuning langsat bersih tanpa cacat. Bawahan kain batik yang melekat di tubuh Dania. Terlihat begitu mewahnya kebaya pengantin yang kenakan Dania. Berkali-kali Dania memantaskan diri di depan cermin. Hingga Dania di kejutkan oleh kehadiran Ena.“Dania, kamu sangat cantik, sayang sekali, baru saja Mamah menumpahkan kasih sayang, kini kamu akan menikah,” ucap Ena, dengan raut muka sedih, dan ma
Read more

Progam Hamil

Sha!” teriak Yudistira di tengah-tengah tidurnya, hingga ia terbangun.Terlihat Dania yang tidur di sebelahnya, membuka matanya. Hatinya terasa di tusuk ribuan pisau, setiap kali suaminya menyebut nama Keysha, di tengah–tengah tidurnya. Dan setelah itu Yudistira akan bangkit dari tidurnya, menuju ballkon kamar, lalu akan menyalakan rokok dan menghisapnya. Seakan–akan ia ingin lari dari dunianya sekarang.Dania, hanya diam, berpura-pura tidur, tapi dalam hatinya ia ingin menjerit. Hampir 5 tahun sudah pernikahannya dengan Yudistira tapi sampai detik ini, Yudistira masih belum menyerahkan hati sepenuhnya untuk Dania. Yang dilakukan Yudistira, hanyalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang suami. Tanpa cinta, ternyata sebuah pernikahan terasa hampa.Dania bangun dari tidurnya, membersihkan diri dan kemudian turun menuju ruang makan, terlihat mamanya dan adiknya Nana telah menunggunya untuk sarapan bersama.“Pagi Ma, Nana,” sapa Dania, dengan melempar senyum.“Pagi sayang,
Read more

Rahim Yang Di Angkat

Pagi hari yang cerah, tapi tidak secerah wajah Dania. Hari ini Dania kembali lagi untuk menjalani serangkaian test di rumah sakit. Hatinya merasa was-was. Ia takut tidak bisa memberikan keturunan pada pria yang sangat dicintainya itu. Berkali-kali Yudistira berusaha membuatnya tenang, tapi semuanya itu sia-sia, sejak semalam Dania terus saja menangis. Walapun ia seorang psikolog, tapi hatinya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran tentang keadaan rahimnya.Pagi jam 10, Dania di dampingi Yudistira sudah berada di rumah sakit, Hospital Healty. Dania pun sudah diintruksikan untuk menjalani serangkaian test. Dan Yudistira dengan setia menunggu. Hampir satu jam Dania di dalam bersama dokter. Tidak lama kemudian Dania keluar, bulir bening mengalir di pipinya. Dengan segera Yudistira menghampirinya.“Dania, ada apa?” tanya Yudistira begitu cemas, melihat Dania menangis.“Mas, rahimku harus diangkat,” ucap Dania lirih, hampir tak terdengar.“Apa? separah itukah?”Dania mengangguk dan menangi
Read more

Karimun Jawa

“Siang, Dania,” ucap Andra, seraya tersenyum dan melangkah menghampiri Dania, yang siang itu bersiap-siap untuk meninggalkan rumah sakit.“Selamat siang Dokter Andra,” balas Dania dengan membalas senyuman Andra.“Aku dengar dari Dokter Ida, siang ini kamu di izinkan pulang. Jadi sebagai direktur utama Hospital Healty, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pada kami. Dan semoga sehat selalu,” ucap Andra, sambil menyerahkan satu buket bunga mawar warna merah muda kepada Dania.Dania mengulas senyum dan meraih bunga mawar dari tangan Andra, kemudian bunga mawar diciumnya.“Terima kasih, Dokter Andra,” ucap Dania pelan, air matapun menggenang di pelupuk matanya.“Hai, kenapa nangis. Dania, aku mau sharing denganmu, maukah kamu mendengar sebentar,” pinta Andra, dengan tatapan penuh harap pada Dania.“Baik Dokter, silakan,” balas Dania, sembari mempersilahkan Andra untuk duduk di sofa, dan kemudian Dania pun menyusul duduk di sofa.“Dania, sebenarnya aku juga mengala
Read more

Gadis Kecil Bernama Tiara

Yudistira menuju Bandara Sutta dengan menaiki taxi, sebuah travel bag ditariknya, memasuki boording room, menaruh travel bag di kompartemen. Dan setelah itu, Yudistira mencari tempat duduk sesuai tiket. Tak lama kemudian pesawat take off. Sekitar 45 menit, pesawat akhirnya mendarat di bandara Ahmad Yani, Semarang – Jakarta.Yudistira berjalan cepat menuju keluar bandara Ahmad Yani. Mobil taxi yang sudah dipesannya, sudah menunggu di depan bandara. Dengan cepat ia menghempaskan pantatanya di jok belakang taxi, kemudian menunjukan alamat tujuan di layar ponsel. Dengan cepat taxi melaju ke lokasi yang dituju. Sekitar 40 menit Yudistira sudah sampai di lokasi.“Pak, bisakah tunggu sekitar dua jam, setelah acara ini selesai, antar saya ke pelabuhan Tanjung Emas,” pinta Yudistira pada sopir taxi.“Baik Pak, saya akan tunggu.” jawab sopir taxi.Sebelum keluar taxi, Yudistira merapikan kemeja dan memakai jas, Lalu menyisir rapi rambutnya, setelah itu keluar dari pintu taxi. Beberapa orang m
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status