Share

Undangan Pernikahan

Rani, sudah berdiri di depan pintu rumah, setelah beberapa kali menekan bell, akhirnya pintu di buka, Bi Arum muncul dari balik pintu.

“Mau ketemu siapa?” tanya wanita bertubuh lebar, dengan menatap Rani, dan tatapannya penuh curiga.

“Aku, mau bertemu Rama,” balas Rani nampak tenang dan mengulas senyum.

“Bapak Rama sedang sakit, sedangkan nyonya tidak di rumah,” timpal Bi Arum, seakan–akan enggan mempersilakan, orang yang tidak di kenalnya untuk masuk ke dalam rumah.

“Aku, hanya sebentar, mau mengantarkan undangan penting, percayalah, beri aku waktu 10 menit, untuk berbicara dengan Rama,” pinta Rani dengan santun.

Akhirnya Bi Arum mempersilakan Rani untuk masuk dan mengantarnya ke taman samping rumah. Terlihat di sana, Rama sedang duduk di kursi roda, menikmati hangatnya sinar matahari pagi yang menyentuh kulitnya yang mulai keriput.

“Tuan, ada tamu ingin mengantarkan undangan,” ucap Bi Arum. Rama pun menganggukkan kepala tanda mengiyakan.

Bi Arum memberi kode pada Rani untuk mendekat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status