Menuruti saran Liza, Arjun dengan setia menunggu kembalinya sang wanita. Meluluhkan egonya yang kebat kebit menahan cemburu. Tapi saran Liza benar, tak seharusnya dia cemburu buta dan malah merusak semuanya. Karena, ini juga bagian dari kesalahannya. Andai, dia dari awal lebih terbuka, dan menjelaskan secara detail siapa itu Liza, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Liza pun, sudah pergi sedari tadi. Perempuan itu ada urusan pribadi katanya. Tanpa bertanya kepo, Arjun mengiyakan. Kini, tinggal dia di kantor dengan beberapa dosen yang lain.Dan, saat wanita itu baru nampak, bersama Jefri tentunya, senyum merekah meluncur di bibirnya. Tapi, jangan ditanya bagaimana dengan hatinya. Panas. Persis seperti sauna."Sudah selesai?" Niswah menatap aneh dengan ucapan lembut Arjun. Ditambah, senyam senyum di bibirnya. Sangat kontras dengan julukan yang terlanjur dia berikan pada pria itu, yaitu, 'dosen galak'.Niswah melengos, dan lebih memilih ikut
Baca selengkapnya