Home / Pernikahan / Akibat Kencan Buta / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Akibat Kencan Buta: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

61) Perkara Jeck

Ketika pagi menyapa, Saga dan Sahara, juga Jeck, keluar dari kamar masing-masing seraya menarik koper.Melihat Jeck berdiri di antaranya, gadis itu kembali mengingat kejadian semalam. Dia sudah membentak pria muda itu, lalu melihatnya yang bertelanjang dada hanya mengenakan handuk. Sahara merasa malu dan canggung secara bersamaan ketika bertemu pandang dengan Jeck. Begitu pula dengan Jeck, dia merasakan hal yang sama.“Selamat pagi, Tuan dan Nona. Apa semua sudah siap untuk kembali ke Indonesia?” Jeck menyapa dengan sopan setelah membungkukkan badan di depan keduanya, pandangannya menunduk dan hanya bisa menatap Tuannya sebatas ujung tangan.“Tentu." Saga yang menjawab, dia meraih tangan Sahara untuk di genggam dan menariknya berjalan bersama. Jeck mengikuti mereka dari belakang.Sahara menurut dan mensejajari langkah kaki suaminya, namun raut wajahnya tampak seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi dia ragu dan memilih untuk menahannya. Saga, pria yang selalu menjadi pengamat terbaik
Read more

62) Tamu tak diundang

Liana memeluk Sahara dengan erat begitu putrinya kembali menginjakkan kaki di tanah air. Sensasi yang dirasakan Liana ketika memeluk putrinya masih sama seperti dia menimang gadis itu saat masih bayi dulu, rasanya waktu berjalan begitu cepat, sekarang bayinya itu sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang semakin dewasa.Ya, dia lebih cepat dewasa. Liana menyadarinya ketika melihat sorot gadis itu yang terlihat tenang, terkendali, seperti hamparan air di dalam kolam. Liana menangkupkan kedua tangan di setiap sisi wajah Sahara setelah melepaskan pelukannya.“Melihat wajahmu yang secerah mentari, kau pasti sangat menikmati liburannya.” kata Liana tersenyum hangat. “Bukankah begitu?”Sahara balas tersenyum manis seiring kepalanya yang mengangguk. “Disana menyenangkan, rasanya aku tak ingin pulang, kalau saja tidak ingat masih ada Mami dan Papi yang menungguku di sini.” katanya terkekeh renyah.“Bukan hanya Mami dan Papi yang menunggumu disini, tapi Mama juga. Apa kau melupakan Mama mertuamu
Read more

63) Menemui Kenzo

Satu hari setelah Maria mendapatkan ancaman dari William. Wanita itu berniat untuk menemui Kenzo, bos sekaligus kekasihnya itu harus membantunya keluar dari masalah ini. Setidaknya Kenzo harus bisa menjauhkan William dari hidupnya.Hari itu Maria sedang bersiap dan mematut penampilannya di depan cermin rias. Visual yang sempurna. Wajah cantik yang dia warisi dari sang ibu, dengan iris mata berwarna biru pucat, mata asli yang dia dapatkan dari gen ayahnya. Sebenarnya ada rahasia yang tidak diketahui siapapun, seperti asal usulnya. Tidak banyak yang tahu, bahwa ibunya adalah seorang mantan PSK. Maria ada dan lahir karena sebuah kesalahan dan kecerobohan ibunya dimasa lalu. Memiliki wajah cantik, ibu Maria memanfaatkannya dengan menjadi wanita panggilan, semula ibunya itu menerima klien yang bergunta-ganti namun ketika bertemu dengan ayahnya, ibu Maria mendapatkan tawaran untuk melayani ayahnya saja atau menjadi wanita simpanan pria berdarah Prancis tersebut. Dari sanalah semuanya bera
Read more

64) Karma yang manis dan pahit

“Apa maksudnya ini, Ken? Kau jangan bercanda!”Maria mengepalkan kedua tangannya dengan erat, sesuatu dalam dadanya terbakar, membuatnya sakit, sesak, marah, kecewa. Namun, Maria mencoba mengatur napasnya yang mulai tak beraturan, berusaha tenang. Kenzo hanya sedang mengerjainya, pikir Maria. Sayangnya pikiran hanya sebatas pikiran, melihat bagaimana cara Kenzo menatap wanita di pangkuannya, benar-benar membuat Maria geram.“Aku tidak bercanda,” jawab lelaki itu dengan senyum lebar. “Kami akan segera menikah.”Lagi, fakta itu membuat Maria tercengang sekaligus menyesakkan dada. Bagaimana manapun dia mencintai pria itu, dan hanya Kenzo yang selalu memahami dirinya selama ini. “Kenapa?” kepala Maria menggeleng lemah, mata birunya basah. “Kenapa kau mengkhianatiku?”“Dengar, Maria.” kata Kenzo dengan suara tegas. “Aku harus menikah dan membutuhkan keturunan untuk mewarisi semua hartaku, untuk meneruskan silsilah keluargaku, sedangkan kau adalah wanita yang sama sekali tidak menginginka
Read more

65) Dua pilihan

Maria memasuki apartemennya dengan langkah gontai dan wajah tertekuk suram. Suasana hatinya benar-benar buruk dan hancur, sama hancurnya dengan kondisi apartemen yang dia tinggalkan beberapa jam lalu.Maria mengedarkan pandangannya menatap seluruh ruangan yang seperti kapal pecah, dengan langkah cepat dia memasuki dan malah mendapati Chio yang sedang meringkuk di atas lantai dengan kondisi terikat di seluruh tubuh dan mulutnya. Mata Chio segera mendelik dan mencoba mengeluarkan suara, meronta-ronta ingin dilepaskan.“Oh God!” seru Maria terkejut. Bergegas mendekat, dengan susah payah dia membuka ikatan tali itu. “Siapa yang mengikat simpulnya sekacau ini!” Maria berdiri dan mencari benda tajam untuk memutuskan ikatan di tubuh asistennya, setelah menemukan dia memotongnya dengan kasar. Lalu menarik lakban hitam yang menutupi mulut pria itu.“Syukurlah kau datang, kita kemalingan!” ujar Chio cepat setelah mulutnya terbebas, meski tepi bibirnya terasa perih saat Maria menarik lakbannya
Read more

66) Merasa terhina

Setelah mendapatkan hacker yang handal, Maria segera meminta hacker itu untuk meretas cctv yang ada di apartemen Saga, mantan kekasihnya yang dulu pernah dia berikan obat perangsang pada kopinya. Hanya Saga satu-satu orang yang mungkin bisa dia manfaatkan untuk menikahinya.Walau mantan kekasihnya itu sudah memiliki seorang istri dan memiliki bekingan yang menyeramkan, sama sekali tidak membuat Maria mengurungkan niatnya. Baginya, semua itu bisa dia tekan kembali dengan rekaman yang akan dia dapatkan dari cctv waktu itu.“Aku inginkan rekaman yang ini saja,” Maria menunjuk rekaman yang menayangkan adegan dimana Saga yang memulai duluan. “tapi untuk rekam cctv yang mengarah ke dapur sebaiknya di hilangkan saja. Sebelum yang punyanya menyadari.” ucap Maria pada hacker yang membantunya.Hacker itu mengangguk dan mengerjakan sesuai perintah Maria. Setelah mendapatkan apa yang dia mau, Maria meminta mencari keberadaan Saga, karena dilihat dari rekaman cctv seharian itu, tidak ada tanda-tan
Read more

67) Saling membela

“Ra, tunggu Ra!”Melihat istri serta mertuanya menghilang di balik pintu lift membuat Saga menghembuskan napas kasar, dia melangkah cepat menuju lift lainnya dan berharap bisa cepat menuju lantai dasar. Usia yang tidak muda lagi membuat langkah Viona tidak segesit putranya, wanita itu menunggu salah satu lift terbuka dan membawanya ke bawah.Maria melihat kepergian mereka dengan senyum lebar, merasa puas sendiri. Dia sangat yakin bahwa keberuntungan akan berpihak kepadanya kali ini. Maria memutuskan mengikuti mereka, menuju kebawah bersiap menonton drama yang dia ciptakan sendiri, pasti akan semakin menarik.“Sayang, Mama tak membawa mobil. Meminta supir di rumah untuk menjemput pun pasti akan lama. Sebaiknya kita berlari sedikit menuju jalan dan mencegat taksi.” ucap Liana dengan cepat, dia menatap putrinya yang berwajah bengong dan tatapan kosong meski kakinya tetap melangkah. “Sayang?” Liana memanggil sekali lagi seraya mengguncang tangan yang di genggamnya. Sahara tersadar seketi
Read more

68) tidak akan menikahi Maria

Andai tidak ada kejadian seperti ini, andai Saga tidak pernah tidur dengan Maria, Sahara mungkin akan merasa nyaman dalam dekapan hangat suaminya dan enggan melepaskannya. Namun kini, sehangat dan senyaman apapun pelukan itu rasanya tak sama seperti dulu lagi. Sahara berusaha untuk melepaskan pelukannya.“Jangan lepaskan, jangan menjauh dariku, jangan pergi... kumohon,” Saga membisikkan kata-kata itu dengan suara yang sedikit bergetar. Dia benar-benar takut istrinya tak percaya padanya, lalu pergi meninggalkan dirinya. Sahara yang semula berontak lantas terdiam, memejamkan matanya rapat-rapat, air mata terus mengalir tanpa henti. Hatinya sakit, sangat sakit. Kenangan selama mereka di Jepang seakan berputar dalam kepalanya, seolah mengingatkan betapa bahagianya mereka kala itu. Juga tentang lamaran yang terlambat, namun sangat romantis dan berkesan. Semakin membuatnya sakit ketika kembali mengingat apa yang sudah suaminya lakukan.Sahara membuka matanya, berniat untuk menatap wajah
Read more

69) Kisah yang sama

Brata, seorang pria paruh baya berkarakter tegas dan mudah meledak-ledak. Ketika mendengar putri kesayangannya dikhianati oleh suaminya sendiri, sudah pasti dia murka, sangat murka.Rasa ingin memberikan pelajaran pada pria yang menjadi menantunya sangat menggebu-gebu dan berkobar dalam dada, andai Liana tak menenangkan dan meminta dirinya untuk fokus pada Sahara terlebih dahulu, sudah pasti Brata mendatangi Saga dan menghajarnya detik itu juga.Melihat putrinya menangis tersedu di pelukan sang istri, seketika memunculkan rasa bersalah dalam dirinya. Menyiksa relung jiwanya.Harusnya aku tidak memberikan Saga kesempatan pada saat itu. Tidak, harusnya aku memang tidak memaksanya menerima perjodohan itu sedari awal.Penyesalan demi penyesalan memenuhi dirinya, dan selalu datang diakhir. Brata menyadari penyesalan bisa datang pada siapapun, dan dengan cara apapun. Untuk saat ini yang bisa dia lakukan adalah mendekati dua wanita yang di cintainya. Duduk diantara mereka dengan Sahara yang
Read more

70) Obrolan dini hari

Besok saja kita jelaskan semua ini ke sana, sekarang sudah malam.” ujar Hanum menatap istrinya yang duduk gelisah, lalu melirik putranya yang duduk tak jauh dari Viona. “Dan kau, tenanglah. Kalian baru saja pulang dari Jepang sore ini, biarkan Sahara beristirahat dan mendinginkan kepalanya.”“Lebih cepat, lebih baik. Aku akan datang ke sana dengan atau tanpa kalian sekalipun.” balas Saga pada Hanum yang membuang napas kasar. Kemudian dia bangkit dari duduknya dan melangkah.“Tidak ada yang mengijinkan kau pergi.” kata Hanum dengan suara bariton yang berat, seketika menghentikan langkah kaki Saga tanpa membalik badan. “Tetap disini dan ceritakan bagaimana kau bisa dijebak perempuan itu. Aku masih tak menyangka anakku bisa dijebak semudah itu. Lihat, betapa lemahnya kau sebagai laki-laki.” Viona menggeleng dan menghela napas panjang mendengar perkataan suaminya itu, lalu menatap punggung putranya dengan sendu.“Papa, kucing mana yang tidak bernafsu melihat ikan di depan matanya sendiri
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status