Sesuai tebakan Sahara, Liana sama sekali tidak mengijinkan putrinya itu untuk keluar rumah. Khawatir Sahara nekat bertemu dengan Saga, dan hanya menambah luka untuk putrinya. Liana tidak menginginkan itu terjadi.Tetapi, dengan sedikit rentetan kalimat rayuan dari Nana akhirnya mampu meluluhkan hati Liana yang sedang sekeras batu.Sengaja memilih waktu setelah jam makan siang, karena menurutnya akan punya banyak waktu bagi Nana dan Sahara merayu Liana agar di ijinkan keluar.“Baiklah, asal jangan pulang terlalu sore.” kata Liana waktu itu, menatap anak dan keponakannya bergantian.“Sampai malam, mam?” rayu Sahara sedikit menawar.“No, sore ini harus sudah ada di rumah. Kalau tidak mau, ya sudah, silahkan tetap dirumah.” putus Liana bulat-bulat yang berhasil membuat putrinya menghela napas berat lalu mengangguk pasrah.Nana memalingkan wajah untuk menyembunyikan tawa, lalu berdehem dan memandang Liana dengan senyum manis.“Tenang saja, tante. Andai sore nanti dia tak ingin pulang, aku
Baca selengkapnya