Home / Romansa / Tentang Restu / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Tentang Restu: Chapter 81 - Chapter 90

104 Chapters

Melepasmu

“Apa keputusanmu itu sudah bulat? Sudah kamu pikirkan matang-matang, Nak?” tanya Bu Nani kepada wanita yang baru tiga bulan menjadi menantunya itu.Ressa mengangguk lemah. Sejujurnya ia belum sepenuhnya mencintai Gilang. Tidak masalah melepasnya, tetapi calon janin di rahimnya menjadi alasan yang paling berat untuk memutuskan berpisah dengan Gilang.“Ress, Ibu melihat keraguan di wajahmu. Tolong pikirkan baik-baik.”“Maafkan Ressa, Bu. Ressa terlkalu jijik dengan kelakuan anak Ibu.”Gilang tidak bisa diam saja melihat wanitanya menyerahkan dirinya kembali pada kedua orang tuanya. Bagaimanapun juga Ressa lebih baik dari siapapun. Yang terjadi kemarin-kemarin hanyalah caranya bersenang-senang. Pikirnya.“Ress, tolong maafkan aku, Mas Gilang janji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi.”Hoek. Ressa mual-mual saat mendengar kata maaf dari suaminya. Sepertinya itu respon dari sang calon janin mereka. Tapi rasa mualnya Ressa yang terus menerus membuat Bu Nani curiga jika menantunya itu
last updateLast Updated : 2022-06-20
Read more

Kecelakaan

Setelah menyaksikan adegan suaminya bersama Siska masuk ke mobil, Ressa merasa harus terus mengikuti mereka kemanapun mereka pergi.Mobil Gilang melaju dengan kencang berbalik arah. Dugaan Ressa mengarah ke arah pesta pernikahan klien suaminya. Ressa terus mengikuti di belakangnya dengan jarak aman agar tidak dicurigai.Bukannya menangis, Ressa justru terlihat sangat tegar. Tidak ada air mata yang meleleh di pipinya. Tapi gemuruh dadanya terasa sangat panas. Ia merasakan emosinya hendak meledak. Berkali-kali bahkan Ressa harus menarik nafas panjang untuk menetralisir emosinya.Perlahan mobil Gilang terlihat berhenti di sebuah gedung mewah yang sudah ramai orang. Mobil-mobil banyak berjejeran. Gilang memarkirkan mobilnya di antara tamu yang lain.Benar seperti dugaan Ressa. Gilang datang ke acara pesta pernikahan kliennya sesuai alamat yang tertera di undangan pernikahannya.Bruk.“Aw …,” pekik Ressa saat seseorang menabraknya. Ressa yang sedang mengendap-endap mengintai langkah suamin
last updateLast Updated : 2022-06-21
Read more

Terbongkar

“Tidak!” seru Ressa. “Ressa keluar dengan ojek online. Laki-laki yang kecelakaan bersama Ressa itu driver ojek online yang Ressa sewa khusus untuk membuntuti Mas Gilang. Ressa keluar juga karena mengikuti Mas Gilang. Ressa mengikuti Mas Gilang karena kemarin Ressa melihat undangan pernikahan di meja kerja kantornya Mas Gilang, tetapi dia tidak mengajak Ressa. Sebenarnya Ressa hanya penasaran Mas Gilang pergi dengan siapa. Ressa curiga Mas Gilang kembali selingkuh seperti waktu dia baru menghandel perusahaannya,” cerocos Ressa tanpa jeda. Nafasnya sedikit terengah-engah.Sebelum yang lain memberikan komentar, Ressa buru-buru melanjutkan kalimatnya.“Dulu Mas Gilang kepergok bercumbu mesra dengan sekretarisnya di sofa kantor. Tidak malu bra dan celana dalamnya tercecer di lantai. Dan benar, saat ini Mas Gilang kembali berselingkuh dengan sekretarisnya itu. Mas Gilang bahkan membelikan dia gaun dan tas mewah seri limited edition. Dia bahkan terang-terangan mencium dan memeluk selingkuhan
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Resmi Menjanda

“Bagaimana keadaanmu Ress?” tanya Kak Nawa.Hari ini Ressa pulang kembali ke rumah orang tuanya. Kedua kakaknya datang berkunjung menjenguk adiknya yang baru saja kecelakaan. Kondisi fisik Ressa sebenarnya sudah pulih, namun, mentalnya belum benar-benar pulih. Dia harus tetap mengikuti sesi konseling dengan psikiater.“Sudah baikan Kak,” jawab Ressa sembari tersenyum.“Huhuhu … Maafkan Kak Nawa ya Ress.”Kak Nawa tiba-tiba menangis tersedu-sedu memeluk adiknya. Seluruh orang bingung melihat tingkah Nawa yang tiba-tiba menangis.“Kenapa kak Nawa tiba-tiba meminta maaf? Memangnya Kak Nawa salah apa?” tanya Ressa yang juga sama bingungnya dengan orang-orang yang menatap Nawa aneh.“Semua masalahmu gara-gara Kak Nawa. Kak Nawa yang merekomendasikan Gilang ke ayah. Ternyata dia brengsek. Kak Nama merasa bersalah telah menghancurkan masa depanmu,” aku Kak Nawa sembari memeluk Ressa.Dalam kondisi seperti ini Ressa masih bisa tersenyum. “iya, Kak. Tidak apa-apa. Semua sudah terjadi. Ressa ik
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

Gosip

Berita tentang perceraian Ressa dan Gilang menyebar dengan cepat di dua desa. Desa Ressa dan desa asalnya Gilang. Bukan tanpa sebab, pernikahan yang digelar dengan sangat mewah namun pada akhirnya harus kandas padahal baru berjalan delapan bulan itu sangat tidak lazim di desa mereka.Hampir semua orang membicarakan tentang kandasnya hubungan Ressa dan Gilang. Di tukang sayur, di toko kelontong, di teras-teras rumah warga, bahkan ibu-ibu yang menunggu anaknya sekolah paud pun tidak luput membicarakan tentang perceraian anak tuan tanah di desanya yang juga menjadi kembang desa.Berita itu menyebar ke segala penjuru desa termasuk di keluarga Arya.“Bu, mantan calon menantu ibu yang pesta pernikahannya besar-besaran itu kabarnya bubar loh, Bu,” cerita Kak Tania pada ibunya.“Apa sih maksud kamu, Tan. Kamu itu kalau cerita yang singkat gitu loh!” Bu Kalimah mengomentari narasi yang disampaikan Kak Tania.“Ressa sama Gilang cerai, Bu.”Penuturan Tania sukses membuat Bu Kalimah mengalihkan p
last updateLast Updated : 2022-06-25
Read more

Fokus Bekerja

Arya sampai di kafenya tepat setelah Dika membuka pintu kafe. Dengan langkah seribu, Arya masuk mendahului Dika yang masih bengong melihat tingkah rekannya itu. “Ar, woi, tunggu!”Dika segera menyusul Arya ke dapur, “kamu udah tau gosip yang paling hot?”Arya melirik Dika, “dih, cowok kok ngegosip.”“Heh, ini bukan sembarang gosip, tapi ini penting untuk hajat hidup orang yang hampir putus asa,” jelas Dika mirip penceramah. “Halah gaya banget ngomongin hajat hidup orang. Kayak hidupmu udah yang paling wow aja kamu,” ledek Arya. “Kamu pasti nyesel kalau sampe aku nggak ngasih tau,” jelas Dika yang tak tahan lagi dengan ledekan Arya. “Oh ya? Memangnya sepenting apa coba?” “Ini soal Ressa!” bisik Dika. “Oh ya? Apa coba?” tanya Arya pura-pura tidak tau. “Ressa udah jadi janda, Bro. Kamu nggak mau ngejar?”“Soal itu sih aku juga udah tau.”“Seriusan? Tapi wajar sih kalau kamu udah tau. Secara seluruh penjuru desa kita ngomongin dia. Bahkan nih ya, barusan aku beli rokok di warung aj
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

Mantan Bos Ressa

Setelah selesai meeting, tuan Sanjaya dan Ressa bergegas pulang. Di rumah, mereka disambut nyonya Mira. “Bagaimana meeting hari ini Yah?” tanya nyonya Mira sembari mengambil tas dari tangan suaminya. Meski terus berjalan masuk ke rumah, tuan Sanjaya tetap menjawab santai, “lancar Bu. Apalagi ternyata rekan bisnis ayah kali ini adalah mantan bosnya Ressa.”“Oh, ya? Dia baik? Apa dia tau kalau Ressa putri ayah?” tanya nyonya Mira penasaran. “Sikapnya sih sopan. Nggak tahu kepribadiannya bagaimana. Awalnya Erik tidak tahu kalau Ressa putri ayah. Baru setelah makan siang, akhirnya tahu kalau Ressa putri bungsunya ayah.”Nyonya Mira kaget mendengar jawaban suaminya, “loh? Jadi kalian sudah makan siang? Terus sekarang ibu makan sendiri?” Ressa tertawa mendengar ibunya merajuk pada ayahnya. Tingkah mereka mirip anak yang baru gede. Ressa berjalan di belakang mereka sembari terus memperhatikan gurauan-gurauan ayah dan ibunya. Tiba-tiba senyumnya hilang kala mengingat pernikahannya yang ka
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Melihat Pameran Seni

Ketika masuk ke rumah, nyonya Mira sangat terkejut karena Ressa pulang sendirian. Ia terlihat sangat khawatir. Tanpa ba bi bu, nyonya Mira segera memberondong putrinya dengan banyak pertanyaan. “Di mana ayahmu?” tanya nyonya Mira dengan nada khawatir. “Ayah masih ada meeting, Bu. Jadi Ressa pulang duluan,” jawab Ressa santai. “Ayahmu itu bagaimana, kok bisa-bisanya nyuruh kamu pulang sendirian?”Ada nada marah di sorot mata nyonya Mira. Bukan apa-apa, ia hanya merasa khawatir terhadap keadaan putrinya. Rasa khawatirnya kini bahkan melebihi rasa khawatir saat Ressa belum menikah. Sebab kini, Ressa masih dalam pengobatan gejala depresi di psikiater. Sebagai caregiver, nyonya Mira harus ekstra waspada dan ekstra peduli terhadap putri bungsunya. Ressa menangkap ada sebersit emosi di kalimat ibunya, karena itulah ia segera menenangkannya, “Ibu jangan berburuk sangka dulu sama ayah. Tadi ayah udah mau nganter Ressa, tapi Ressa yang menolaknya. Karena kan jarak ke rumah lebih jauh dari j
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

Arya Kembali

“Hati-hati di jalan!” seru Ressa pada Erik yang hendak masuk ke mobilnya setelah mengantar Ressa pulang kembali ke rumahnya. Sejak menjanda beberapa bulan yang lalu, Ressa membatasi diri untuk dekat dengan laki-laki. Tetapi hari ini, Ressa memberikan kesempatan pada Erik untuk mengenalnya lebih dekat. Ia masuk ke kamar setelah seharian berkeliling di pameran seni. Direbahkan tubuhnya yang masih berbalut gaun siang tadi. Rasanya sangat lelah. Apalagi harus bertemu dengan Tristan saat sedang asyik melihat pameran. Benar-benar cukup menguras emosi. Tring. Ponselnya berbunyi. Ia segera mengecek notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya. Sebuah pesan dari nomor yang tidak terdaftar di kontaknya. Meski malas, tetapi ia sangat penasaran dengan pesannya. “Selamat malam Ressa, apa kabar? Semoga sehat selalu.”Hanya secuil pesan tapi sukses membuat Ressa kembali menatap nomor si pengirim pesan. Deg. Tidak salah lagi. Itu nomor yang sangat dihafal oleh Ressa bahkan meski setahun belakangan
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more

Terbongkar

“Ar! Kamu dari mana saja?” tanya Dika sembari menyiapkan pesanan driver ojek online. “Ketemu Ressa. Seperti saran dari kamu tempo hari.”Arya menjawab dengan santai. Ia meletakkan tas selempang di rak dan segera mencuci tangan lalu ikut membantu Dika menyiapkan beberapa pesanan. Sontak saja Dika terkejut, “woah? Serius? Gimana gimana ceritanya? Respon dia gimana?” tanya Dika antusias mendengar sahabatnya bercerita tentang pertemuan dengan mantannya hari ini. “Ya begitu, hanya bertukar kabar.”“Ar, ayolah cerita!”“Ntar aja gampang. Kamu gimana sama Winda? Sudah ada kemajuan belum?”“Entahlah. Dia kayak narik ulur gitu. Males banget kayak enggak serius. Mungkin karena aku cuma barista aja kali ya.”“Barista mata lu soak! Kamu tuh punya saham di beberapa perusahaan gede. Kasih tau Winda dong!”“Terserah dah. Aku nggak mau Winda tahu itu.”“Lah, kenapa?”“Buat liat seberapa tulus dia sama aku.”“Ya elah. Cewek itu butuh kepastian Dik. Termasuk kepastian kehidupannya mereka ke depan. J
last updateLast Updated : 2022-07-14
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status