Beranda / Romansa / Tentang Restu / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Tentang Restu: Bab 51 - Bab 60

104 Bab

Teka-teki Nasib Ressa

Malam ini Ressa bertemu dengan Tristan di sebuah club. Tidak hanya Tristan, ada beberapa teman kantornya juga yang dulu sempat akrab.“Ress, aku denger kamu mau nikah?” tanya salah satu dari mereka. “Hmm iya,” jawab Ressa dengan nada datar. Ia seperti tak tertarik membahas pernikahannya. “Kapan Ress?” “Dua minggu lagi,” jawab Ressa sembari menunjukkan dua jarinya. “Buset dah, anak kemarin sore udah mau nikah aja, aku aja belum kepikiran, hahaha.”Rekan kerjanya semakin menertawakan nasibnya. Mereka semua menyayangkan keputusannya untuk menikah di usia yang terbilang masih sangat muda. Rekan kerjanya pikir, di usianya, seharusnya bisa produktif bekerja, bukan produktif beranak. “Eh, kita dapat undangan nggak nih?”“Dapat, tenang saja, datang ya.” Ressa mencoba pura-pura tersenyum meski pahit. “Baik
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-25
Baca selengkapnya

Hari Pernikahan Ressa

Hari yang ditunggu sudah datang. Hari yang istimewa untuk keluarga Sanjaya juga keluarga Budiman. Hari pernikahan antara anak mereka, Ressa dan Gilang. Dengan kebaya putih dan kain jarik yang melilit tubuhnya, rambut indahnya yang disanggul, tidak ketinggalan bunga melati yang menghiasi sanggulnya, Ressa terlihat anggun. Serasi dengan Gilang yang mengenakan kemeja putih dipadu dengan setelan jas hitam. Sah. Satu kata yang terucap dari bibir para saksi dan tamu undangan, membuat status dua insan itu telah berubah. Gilang dan Ressa telah resmi menjadi suami-istri di mata hukum dan agama.Ressa mencium tangan Gilang yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Gilang membalas dengan mencium kening istrinya. Dilanjutkan dengan acara sungkeman dengan keempat orang tua mereka. Begitu tradisi yang terus dilestarikan. Di acara resepsi, Ressa mengenakan gaun dengan warna peach di setengah acara, serta gaun marun di setengah acara berikutnya. Gilang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-26
Baca selengkapnya

Kamar Pengantin

Setelah selesai mengelap embun di sudut matanya, Ressa menatap Gilang dan mencoba mengukir senyum untuk menutupi perasaannya yang campur aduk.Ia kembali pada dunianya yang nyata. Yaitu bersama Gilang. Dan Arya, akan menjadi masa lalu baginya. Ia berharap, setelah mobil sampai di rumah, ia bisa sepenuhnya memberikan cintanya pada Gilang. Beberapa menit kemudian mobil mulai memasuki halaman rumah Sanjaya. Gilang turun dari mobil lebih dulu kemudian membukakan pintu dan membantu Ressa untuk turun. Perlakuan Gilang terlihat sangat romantis. Entah memang itu wataknya atau hanya karena mereka baru saja menikah. Ressa menatap mata Gilang. Ia kembali tersenyum lalu melingkarkan tangan kanannya di tangan kiri Gilang dan mereka berjalan beriringan masuk ke rumah. Di dalam rumah sudah ada kerabat yang duduk santai di ruang tamu, di ruang keluarga, di teras samping, serta anak-anak yang berlarian ke sana kemari. Suasana sangat ramai. Mereka semua menyambut kedatangan pasangan pengantin baru d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-29
Baca selengkapnya

Lilitan Handuk

Gilang kembali melangkah ke samping ranjang. “Nggak jadi mandi, Mas?” tanya Ressa. “Jadi, ini mau ambil handuk di koper dulu.”“Pakai handuk yang di rak lemari itu saja, stok handuk baru ada di rak atas,” jawab Ressa seraya menunjuk rak handuk yang digantung di tembok depan kamar mandi. Gilang menunjuk ke sebuah rak dinding, “oh, ini? Oke baiklah.”Gilang masuk ke kamar mandi setelah mengambil satu buah handuk warna putih milik Ressa. Ya, semua handuk Ressa berwarna putih dan dusty pink. Tidak mungkin Gilang mengambil handuk warna pink selagi ada warna yang lain. Sementara Gilang mandi, Ressa merebahkan tubuhnya di kasur. Ia menutup mukanya dengan bantal. Masih merasa malu dengan Gilang karena prasangkanya sendiri barusan. Lelaki itu benar-benar membuat Ressa salah tingkah. Sekitar sepuluh menit kemudian Gilang keluar dari kamar mandi. Ia melihat Ressa berbaring di atas ranjang dan menghampirinya. Setelah didekati, ternyata mata Ressa terpejam. istrinya itu sedang terlelap. Kare
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-29
Baca selengkapnya

Arya di Hari Pernikahan Ressa

Hari ini hari pernikahan Gilang dan Ressa. Meski sudah mendapat undangan secara resmi, Arya memilih untuk tidak menghadirinya. Ia tidak akan menambah rasa sakit dalam hatinya. Cukuplah berdiam diri di kamar dalam kafenya. Ia tidak akan memilih menjadi sengsara seorang diri di acara bahagia mantannya. Arya mendengar kabar jika pesta pernikahan mantannya itu digelar di gedung dengan sangat mewah. Semua kerabat dan rekan bisnis diundang, tak ketinggalan para tetangga agar menyaksikan momen bahagia pernikahan putri bungsu orang terkaya di desanya. “Ar, kamu gak dateng?” tanya Dika yang sejak malam kemarin menginap di kafe karena malas pulang ke rumah sendiri. “Takut tambah sakit Dik. Kamu sendiri kenapa enggak dateng? Kan diundang juga.”“Aku setia kawan sama kamu, nemenin kamu saja deh, tapi sayangnya di sini tidak ada prasmanan yah.”“Kamu dateng aja gih, bareng Adit. Biar bisa makan sepuasnya di sana.”“Adit? Ogah! Dia pasti ditempelin ceweknya siapa tuh, si Vera.”“Ya kamu sama si
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-02
Baca selengkapnya

Makan Malam Pertama

Makan malam berlangsung hangat. Malam ini seluruh keluarga Sanjaya berkumpul. Dua kakak Ressa beserta pasangannya masih berada di kediaman orang tuanya. Gilang sedikit canggung berada di tengah keluarga mereka. Itu hal yang wajar mengingat malam ini untuk pertama kalinya Gilang ikut makan malam dengan keluarga Ressa dengan formasi lengkap.Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga Banyak hal yang diceritakan. Dari cerita masa kecil Ressa hingga seluruh aib-aib masa lalunya dibicarakan kakaknya di depan Gilang. Berkali-kali mereka tertawa. Ressa hanya cengar-cengir menahan malu.“Lang, kamu ambil cuti berapa lama?” Tuan Sanjaya menyela pembicaraan anak-anaknya. “Tiga hari, Yah,” jawab Gilang dengan mantap. “Sebentar banget ya,” komentar Kak Nawa. “Iya Kak, memang,” jawab Gilang setuju dengan komentar Kak Nawa. “Rencana ke depan kamu mau tetep kerja di tempat lama atau mau bantu perusahaan Ayah?” tanya tuan Sanjaya pada Gilang.“Gilang kerja di tempat lama sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-04
Baca selengkapnya

Pesan dari Nomor Tak Dikenal

Keesokan harinya, di meja makan, tuan Sanjaya, nyonya Mira, Ressa, dan Gilang masing-masing menyantap sarapannya. Sendok beradu dengan piring tanpa menimbulkan suara kegaduhan. Hari kedua pernikahan Ressa dan Gilang hanya ada mereka dan kedua orang tua Ressa sebab kedua kakak Ressa sudah pulang ke rumahnya masing-masing semalam. Seperti adat di desanya, laki-laki dan wanita yang telah menikah biasanya akan tinggal di rumah orang tua si wanita untuk setidaknya satu pekan. Selama satu pekan tersebut, keluarga dari pihak laki-laki akan mengirim makanan kepada si pengantin yang disebut “nyiram”. Setelah tepat satu pekan, pengantin akan mengirim makanan balik kepada keluarga yang dituakan baik dari si wanita maupun pria yang biasa disebut “balik selasa”. Selepas acara balik selasa, tempat tinggal pasangan pengantin baru tergantung keputusan mereka. Sayangnya hal tersebut sudah jarang dilakukan mengingat kebanyakan pasangan pengantin memiliki pekerjaan di kota yang bahkan tidak ada cuti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-07
Baca selengkapnya

Hasil Analisis Foto

Gilang memutar ulang videonya untuk memastikan. Tapi ia justru semakin emosi. Gilang menarik nafas panjang, lalu mengeluarkannya. Begitu terus diulang-ulang. Ia terus berusaha mengatur nafasnya dan mencoba untuk meredakan emosinya yang sempat naik. Baiklah Gilang. Ayo berpikir positif. Batin Gilang. Namun ia bingung, apa yang bisa dibuat positif? Tiba-tiba ia ingat memiliki kawan yang ahli IT. Gilang bergegas mencari kontak rekannya yang berkecimpung di dunia IT. Ketemu nama Hilman. Ia segera menghubunginya. “Baiklah nanti malam jam tujuh kita ketemu di kafe XY.”Klik. Telepon di matikan. Masih ada beberapa jam lagi menuju jam tujuh. Waktu yang sangat lama untuk menunggu hal yang menyakitkan. Bagaimana ia kembali bisa bersikap manis dengan Ressa? Gilang menatap jam yang menempel di dinding kamarnya. Masih pukul tiga siang. Itu masih lama menuju pukul tujuh. Ia berjalan mondar-mandir di samping ranjang. Ia bingung harus bagaimana. Haruskah ia menceritakan pada Ressa tentang video
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-12
Baca selengkapnya

Bantahan Ressa

Klik klik, selanjutnya, Hilman membuka analisis video, “Nah, kalau video ini, ini editan, antara shot bagian muka dan badan nggak sinkron. Mungkin bagi yang awam akan terlihat seperti real. Tapi aku bisa jamin kalau ini dua video yang digabungin. Dan juga, video di bagian badan beda dengan badan milik Ressa yang ada di foto, dia lebih berisi dan tidak ada tahi lalat dan tanda lahir yang dimiliki Ressa di pahanya. Coba kamu lihat!”Gilang mulai mengamati kembali videonya, “jadi?”“Jadi foto Ressa telanjang satu ranjang di kamar bersama laki-laki lain itu benar adanya, tetapi video itu belum tentu pemerannya Ressa. Coba kamu lihat pas shoot bagian muka, Ressa hanya terpejam kan seperti orang tidur, tidak menunjukkan gairah seks sama sekali.”“Aku masih belum bisa banyak berpikir, Hil.”“Sebaiknya kamu bicarakan dengan Ressa. Bagaimana pun ini juga ini permasalahan kalian berdua. Aku ikut sedih dengan ujian pernikahan pertamamu, Lang.”“Entahlah, Hil. Aku pun bingung setengah mati.”“Cob
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-12
Baca selengkapnya

Jujur

“Itu valid Ress. Aku sudah menemui rekanku yang ahli IT.” “Bagaimana mungkin itu aku? Aku tidak pernah merasa mengambil foto dan video itu.”“Jujur saja kepadaku Ress.”“Aku sudah menjawab dengan jujur. Aku tidak pernah merasa melakukannya!” Ressa menjawab dengan penuh emosi. Ia menangis tersedu-sedu merasa disudutkan. “Ressa, coba katakan jujur kepadaku, apa kamu sengaja berbuat demikian agar aku menceraikanmu dan kamu bisa kembali sama Arya?”“Ya Allah, Mas Gilang. Tega sekali kamu. Tuduhan apalagi yang kamu layangkan padaku? Bagaimana bisa kamu berpikiran seperti itu?” Ressa menghapus air matanya. Percuma menangis di hadapan manusia yang tidak punya hati. Asal menuduh istrinya macam-macam. Tapi suara isaknya masih terdengar. “Ya siapa tahu kalian merasa sangat frustrasi dengan hubungan kalian hingga mengambil jalan pintas seperti ini,” ujar Gilang menatap jijik Ressa. “Kami tidak mungkin melakukan hal serendah itu, Mas. Apalagi dengan mempermainkan pernikahan kita. Aku bahkan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status