Sinar mentari menyapa pagi dengan kehangatannya yang sempurnya. Tak ada setitik pun awan yang menghalangi cahayanya menuju bumi. Shofia duduk seorang diri di pinggiran taman. Membiarkan kulit pucatnya terkena pancaran sang surya.Setelah menjalani serangkaian perawatan dan terapi, kini Shofia sudah bisa keluar dari kamar. Taman adalah tempat ternyamannya untuk menenangkan pikiran. Semilir angin yang berembus seolah meniupkan harapan baru yang lebih baik.“Kata dokter aku lusa sudah boleh pulang,” ucap Shofia antusias.Ustaz Subhan mengerutkan kening. “Kapan dokter yang ngomong, kok aku nggak tahu?”“Tadi waktu Mas Salat, Mas, nggak percaya sama aku?” Nada bicara Shofia sedikit meninggi.“Oke, aku percaya sama kamu, Sayang.” Ustaz Subhan terpaksa mengalah.Saat ini emosi Shofia memang kerap tak stabil. Sebagai suami Ustaz Subhan harus pandai-pandai menjaga suasana hati sang istri. Jangan sampai Shofia tertekan apalagi sampai stres, karena akan berakibat pada proses pengobatannya.Dokte
Last Updated : 2022-08-19 Read more