Hanya ketika Bayantika sudah melihat ketakutan dan keputusasaan dari mata merah genderuwo itu, baru dia memenggal kepalanya dengan begitu kasar. “Arsa, Naleindra, segera periksa kondisi yang lainnya,” seru Bayantika. “Mereka masih hidup, Senopati!” sahut Arifin yang ternyata lebih dulu memeriksa kondisi mereka. “Tapi aku ragu mereka masih bisa bergerak setelah ini,” lanjutnya menyangsikan. Mendengar penjelasan itu, Bayantika berbalik ke arah selatan seperti bersiap-siap menantikan sesuatu. “Masih ada satu rombongan genderuwo yang mengejarku. Kita tak punya pilihan lain selain bertahan di sini. Jika ada yang ingin pergi untuk menyelamatkan diri, maka pergilah. Aku tak akan keberatan dengan pilihan itu,” jelas Bayantika. “Yang benar saja. Apa Tuan Senopati ing
Last Updated : 2022-06-11 Read more