Senopati Reswara pun mengarak kudanya, berlarian di depan barisan prajurit Cakradwipa. Dia bergerak dari ujung ke ujung memastikan kesiapan dari para prajurit tersebut. Kuda itu terus berlari dengan Reswara mengulurkan pedangnya, terus membentur tameng-tameng dari para prajurit di barisan terdepan. Setelah cukup yakin dengan kesiapan para prajurit itu, dia kembali mengarak kuda ke tengah dan kemudian mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. “Kalian dengar! Anak dan istri kalian, ibu-ibu kalian, tak satu pun yang akan tenang sebelum kalian bisa mengusir para cunguk dari Marajaya itu kembali ke tempat asal mereka.” “Pilihan kita hanya dua, mengusir mereka, atau membantai mereka sampai habis dan menguburkannya di tanah ini!” Para prajurit itu pun bersorak membahana, tersulut amarah setelah mendengar sedikit pidato dari Senopati Reswara tersebut. Meski sorakan itu berhenti, Reswara belum juga menurunkan pedangnya, masih mengangkatnya tinggi-tinggi. Tempat itu begitu hening, dan Reswara mu
Last Updated : 2022-05-27 Read more