"Ceritanya panjang, Kumi. Nanti aku ceritakan," kata Aji. Sikapnya sangat berhati-hati. Aji berkata lagi pada Shaka. "Mari Pak, kita harus cepat berangkat," desaknya. Jika atasannya tahu, bisa runyam."Sebentar, apakah kamu bertugas menjaga Shaka dan membantunya kabur dari rumah sakit untuk menyelamatkan aku?" tanya Kumi.Shaka yang menjawab pertanyaan Kumi. "Iya!""Kamu bilang tadi minta ijin Dokter Ridwan?" tanya Kumi meminta penjelasan."Dia tak bakalan memberi ijin, meski aku mengancamnya mau bunuh diri. Apalagi aku baru sadar dari koma." Shaka melenguh. "Dasar gegabah. Ini beresiko untuk jiwamu." " Aku tak peduli, ketika kamu punya masalah, aku mau berlari menyelamatkanmu."Kumi marah, tapi hatinya senang, Shaka rela mengorbankan hidupnya untuk Kumi."Stop, jangan berdebat lagi." Aji melerai. "Kumi, sebaiknya kamu ikut kami. Hari ini kamu dan Yashi mengalami banyak hal buruk.""Aku setuju," ucap Shaka gembira dengan usul Aji. Dia pantang menyerah meski Kumi menolak cintanya."
Baca selengkapnya