Semua Bab Teruntuk Mantan Istri Suamiku: Bab 1 - Bab 10

98 Bab

Bab 1

Teruntuk Mantan Istri Suamiku       [Mas, aku butuh kendaraan buat nganterin ibu, kontrol ke dokter. Kamu bisa, 'kan belikan aku kendaraan? Roda dua, atau roda empat, aku enggak keberatan, Mas.] Dadaku berdenyut tidak biasa, saat membaca pesan yang masuk ke ponsel suamiku. Sejak menikah dengan Mas Andri enam bulan yang lalu, ini kali pertama aku memegang dan membuka ponsel miliknya.  Tidak sopan memang, tapi aku sangat penasaran. Apalagi, akhir-akhir ini ada kontak bernama Hena, yang sering menghubungi Mas Andri. Tidak lain adalah mantan istri dari suamiku. Sebuah ide muncul dari dalam otakku setelah membaca pesan dari Hena. Langsung saja aku mengetik, dan mengirim pesan balasan untuk sang mantan istri.  [Iya, nanti akan aku belikan. Kamu tenang saja. Asal, kamu jangan lagi menghubungiku dan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

Bab 2

Teruntuk Mantan Istri Suamiku 2       "Kok, keranda mayat? Ternyata bukan motor?"  Hena sangat syok mendapatkan kendaraan dariku. Dia berdiri dengan memundurkan kakinya perlahan. Tangannya menutup mulut seraya kepala yang dia geleng-gelengkan. "Tidaaaaakk!" Brugh ...! Hena langsung jatuh pingsan! Di sini, di depan toko Bu Haji, aku tertawa cekikikan. Menyoraki kesialan Hena.  'Rasain!' Siapa suruh dia minta-minta pada suamiku. Dulu, Mas Andri adalah suaminya. Itu dulu, beda lagi dengan sekarang. Lelaki itu sekarang sudah menjadi suamiku. Dan tidak mudah untuk Hena, mendapatkan uang darinya.  Melihat si mantan istri tumbang, aku pun memutuskan untuk pulang. Merayakan pesta kecil-kecilan di rumahku.  Ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

Bab 3

Teruntuk Mantan Istri Suamiku 3   Biarkan saja jagad maya heboh oleh postinganku. Aku tidak peduli kalau setelah ini aku akan terkenal seantero desa karena status facebook yang aku bagikan. Meskipun Hena datang melabrak dengan membawa pasukan, aku hadapin. Tidak akan mundur meski hanya satu centimeter.'Aku tidak akan takut dengan dia,' jerit batinku seraya meremas seprai.Ponselku berbunyi tanda ada notifikasi yang masuk. Aku mengambil ponsel yang baru aku letakkan, dan langsung masuk lagi ke aplikasi biru tadi.Benar saja, kolom komentar sudah ramai oleh beberapa akun yang mengomentari postinganku. Aku tersenyum puas membaca komentar-komentar mereka yang kini berbalik menyudutkan Hena.[Pantas saja dikirimi keranda, lah dianya yang ganjen.][Sadar, woy! Situ KUMAN, ukur mantan,] tulis salah satu akun dengan menandai akun facebook milik Hena.[Oh, ternyata ini awal mula adanya kera
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

Bab 4

Teruntuk Mantan Istri Suamiku 4      Aku mengekor di belakang Mas Andri dengan semangat yang menggebu-gebu. Memasang kuda-kuda bersiap menerima serangan yang tidak terduga.  "Andri! Tolong!" Saat membuka pintu, wanita paruh baya langsung menghambur menghampiri suamiku. Dia adalah ibunya Hena–Bu Ria. Aku yang sedari tadi siap untuk bertempur, seketika berdiri dengan tegak sembari membenarkan letak rok yang tadi aku ikat ke pinggang. Lalu, menatap wajah tua itu dengan lekat. "Ibu kenapa?" tanya suamiku. "Tolong Hena, Andri. Tolongin dia, Hena kesurupan, Dri!"  "Apa?" ucapku dan Mas Andri berbarengan. Aku dan Mas Andri saling pandang. Sebenarnya tidak sedikit pun aku percaya dengan ucapan wanita paruh baya itu. Aku curiga, jika dia tengah be
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

Bab 5

Teruntuk Mantan Istri Suamiku 5      "Ibu, aku tidak mau mati, Bu. Aku tidak mau masuk ke dalam sana, aku takut!" jerit Hena seraya menggeser tubuhnya.  Dia yang sejak tadi terus berteriak dan berontak, kini dia melunak dan bersembunyi di balik tubuh Ibunya.  Semua orang yang berada di rumah Hena saling pandang, mereka keheranan dengan perubahan Hena yang begitu cepat.  "Kamu pura-pura kesurupan, ya Hen?" tanya salah satu pria yang sedari tadi memegangi Hena. "Kurang kerjaan sekali kamu mengerjai tetangga," ujar yang lain lagi. "Dari awal, aku sudah curiga sama dia. Masa iya, kesurupan mintanya dinikahin. Ini pasti hanya akal-akalan dia saja, biar bisa rujuk sama si Andri!" ujar salah satu warga yang emosi. Hena semakin mengeratkan pegangan tangannya pada Bu R
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

Bab 6

TERUNTUK MANTAN ISTRI SUAMIKU 6     "Arini tunggu?!"  Eh, ngapain dia manggil?  Ngajak gelud? Jabanin!  Aku sudah siap siaga. Ikan yang tadi aku beli, sudah aku simpan di motor terlebih dahulu. Melihat Hena semakin mendekat, aku semakin menegakkan badan. "Rin, aku pinjam duit, buat bayar ikan." "Hah?!" ujarku kaget. Ah, elah .... Kirain mau ngajak gelud, taunya mau minjem duit. "Pinjem duit, seratus ribu doang," ujar Hena semakin memperjelas ucapannya. "Aku gak salah dengar, 'kan? Kamu mau pinjam uang, padaku?" "Iya, aku mau bayar ikan yang tadi sudah di timbang. Cuma seratus ribu doang, nanti juga diganti kalau sampai rumah." Hena minta tolong, tapi gayanya seperti orang malak. Tidak ada sopan-sopannya, juga tidak bicara dengan kata-kata yang lembut, yang bisa meluluhkan hatiku.  Malah sebaliknya, dia berdiri angkuh dengan melipat ked
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya

Bab 7

TERUNTUK MANTAN ISTRI SUAMIKU 7     "Aaaahhh!" Hena menjerit saat tubuhnya jatuh ke dalam styrofoam box berisikan air es bercampur darah ikan. Bau anyir menyeruak membuatku merasakan mual yang amat sangat. Aku menutup hidung, lalu pergi meninggalkan Hena yang masih berusaha keluar dari tempat yang menjijikkan itu."Dadah, mantan!" ucapku sebelum beranjak."Arini, awas kau!!"Aku mengibaskan tangan di udara tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya.Orang-orang mulai berkerumun menyaksikan pertunjukkan Hena yang jatuh dalam styrofoam bekas ikan. Sedangkan aku, memilih cepat pergi untuk mengantarkan pesanan ikan yang sedang ditunggu pelanggan. *Selesai mengantarkan ikan pada pelanggan, dan berjalan-jalan sebentar, aku pun segera pulang. Segudang pekerjaan rumah sudah menantikan sentuhan tanganku."Kok, pulangnya telat, Rin?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya

Bab 8

TERUNTUK MANTAN ISTRI SUAMIKU 8     Wajah Mas Andri kembali memerah menahan amarah. Ia berdiri lalu menggebrak meja makan dengan sangat keras. "Rin, tunggu! Mau ke mana kau?!" ujar Mas Andri berteriak. Ia mengejar, lalu mencekal pergelangan tanganku. Matanya melihatku dengan tajam. Rahangnya mengeras dengan gigi yang gemelutuk. "Kamu, makin lama makin kurang ajar sama suami, Rin. Kamu ingin membunuhku?"  "Jika membunuh dihalalkan, sudah aku lakukan dari kemarin padamu, Mas! Kamu tak paham, dengan apa yang aku rasakan, Mas! Aku melakukan ini karena rasa sakitku akibat ulahmu itu!" Aku berteriak, meluapkan amarah yang sedari tadi aku pendam. Sekuat apa pun aku menahan, aku juga perempuan yang memiliki perasaan. Di depan Hena, aku bisa tegar dan kuat, karena aku tak ingin wanita itu melihat kelemahanku. Na
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya

Bab 9

TERUNTUK MANTAN ISTRI SUAMIKU 9         Semilir angin pantai menggiringku untuk menceritakan semua yang aku rasakan dan aku alami dalam rumah tanggaku. Aku mencurahkan isi hatiku pada Santi. Mengatakan apa yang ingin aku keluarkan.  Ini seharusnya tidak terjadi. Harusnya aku tidak menceritakan masalah rumah tanggaku pada siapa pun. Ini aib yang harus aku tutupi. Akan tetapi, aku tidak tahan. Aku butuh teman yang bisa mendengarkan cerita dan keluhanku. Teman yang tidak menghakimi dan menyalahkan. Juga, bukan teman yang mencampuri dan masuk dalam masalahku. Aku butuh pendengar setia, yang akan menjaga rahasia ini. Dan Santi, adalah teman yang tepat menurutku. "Kenapa tidak cerai saja, Rin. Aku kok, nyesek dengar ceritamu itu," ujar Santi saat aku selesai berbicara. "Tidak semudah itu, San. Kita
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya

Bab 10

TERUNTUK MANTAN ISTRI SUAMIKU 10 "Hahahaha ... aku kira cuma aku yang tahu soal itu, Rin. Rupanya ada yang tahu juga?" Santi menghampiriku dengan membawa bakso lobster. Tawanya pecah, saat pria tadi mengatakan aib yang harusnya jadi rahasia.Aku mencebik, tidak suka dengan tawa Santi yang meledekku."Sinikan, baksonya. Aku lapar," kataku mengambil alih mangkuk dari tangan Santi."Astaga Arini! Hahaha ...." Santi kembali tertawa saat melihatku. Juga pria itu, dia pun ikut tertawa meski tidak bersuara. "Apaan, sih?" kataku tak mengerti."Itu tisu kenapa bisa masuk ke hidung?" tanya Santi.Astaga, kenapa aku melupakan tisu itu? Seharusnya dia berinisiatif, langsung loncat dan pergi jauh, ketika ada pria yang datang menghampiriku. Bukannya malah diam tanpa melakukan apa-apa. Dasar tisu gak ada akhlak.Aku langsung meraba hidungku, mengambil tisu dan membuangnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status