TERUNTUK MANTAN ISTRI SUAMIKU 20 "Astaghfirullahaladzim, Abah!" Abah menjatuhkan tubuhnya, ia berlutut di depanku. "Abah, kenapa, Bah? Bangun," kataku memegangi kedua pundaknya. "Sebentar, Neng, kaki Abah kram, kesemutan." "Ya Allah, Bah. Kirain kenapa, aku udah kaget banget, lho," kataku memegangi dadaku. Abah memang sering merasakan kram di kakinya. Itu juga yang membuat Abah berhenti melaut. Ia pernah jatuh dari perahu saat menarik jaring, karena kram tadi. "Sini, Bah, luruskan kakinya." Aku turun dari ranjang untuk membantu Abah. "Sakit banget, ya, Bah?" tanyaku. "Sedikit, nanti juga biasa lagi. Rin, maafkan Abah, ya?" Aku mengerutkan kening menatap Abah yang jug
Last Updated : 2022-03-25 Read more