Home / Pendekar / Pendekar Dari Lembah Hitam / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pendekar Dari Lembah Hitam: Chapter 81 - Chapter 90

200 Chapters

Arti Setiap Patung

Selesai makan Saga bergegas pergi meninggalkan desa kembali melanjutkan perjalanannya, sama seperti sebelumnya Saga kembali mendapatkan pula karena sudah membantu menyadarkan para warga.Melihat pula yang masuk ke dalam tubuhnya Saga sudah menganggapnya biasa, walau dirinya masih belum tahu apa kegunaan pula itu Saga tetap akan berusaha membantu orang lain yang membutuhkan bantuannya."Hahahahaha," Saga tiba-tiba tertawa sendiri.Saga mengingat kembali dirinya yang seorang ketua sekte iblis tidak pernah berbuat kebaikan, jadi sejak kapan kepribadiannya jauh berubah Saga hanya menggelengkan kepalanya sambil terus berjalan.Saga yang berjalan tanpa henti teringat peta pemberian Ketua, Saga langsung membuka peta karena tujuannya yang sekarang menuju 7 tingkat yang paling tinggi.Sebelum membuka peta mata Saga tertuju tulisan yang ada dibalik peta, Saga melihat dan membaca tulisan yang ada dibalik peta dengan serius.Patung pertama yang dilihatnya berbentuk Serigala melambangkan kelicikan
Read more

Permasalahan Klan Singa

Klan Singa dan Klan Macan adalah manusia yang bisa berubah bentuk menjadi hewan. Saga menganggap mereka sama seperti siluman karena bisa berubah wujud dan wujud manusia bukan wujud mereka satu-satunya, walau Saga tidak tahu apa mereka memang sejenis siluman atau bukan.Di tempat lain Sion Ketua Klan Singa tidak ingin kalah dengan Can Ketua Klan Macan yang berlari pergi mengikuti penciumannya, Sion dan Nion bergegas berlari menyusul Can dan Tiga yang meninggalkan mereka.Saga yang sudah memasuki kota mencium bau busuk yang sangat menyengat, hampir di setiap rumah selalu ada bercak darah berhamburan.Menggunakan penglihatan Naga Saga bisa melihat rumah yang terdapat darah adalah rumah warga biasa, Saga seketika menjadi yakin kalau darah yang ada di setiap rumah warga adalah ulah kedua Klan.Dari salah satu rumah warga Saga melihat sesuatu keluar dari jendela, tanpa banyak berpikir Saga langsung mengejar sesuatu yang berlari masuk ke dalam gang kecil."Ini sangat lezat," ucap seekor Sing
Read more

Bertarung

"Sudah aku putuskan kalian tidak ada yang diizinkan meninggalkan kota ini," teriak Sion."Tapi kenapa? Kota ini sudah bukan tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk kami," ucap salah satu warga."Mulai dari sekarang Klan Singa yang akan menjaga kalian, tapi jika kalian tetap pergi akan aku pastikan hanya tulang kalian saja yang keluar dari kota ini," sahut Sion.Para warga bergumam terus menerus, mereka semua sudah sangat tidak ingin tinggal di kota itu lagi, tapi tidak ada satu pun dari warga yang berani melangkah ke depan.Saga yang memperhatikan dari kejauhan menggunakan penglihatan Naga nya terlihat tidak senang, sudah jelas kesalahan berada pada anggota Klan Singa tapi Ketua Klan Singa malah bertindak semaunya sendiri.Saga bergegas menghilang berpindah ke barisan depan para warga. Ayah dan ibu bayi yang ditolong Saga sebelumnya terlihat sangat senang melihat Ash yang tiba-tiba muncul."Siapa kamu? Apa kamu yang menyelamatkan bayinya?" tanya Sion."Ketua, dia manusia yang kita c
Read more

Bertarung 2

Menggunakan penglihatan Naga nya Saga bisa melihat Can dan anggotanya menggunakan zirah pelindung tak terlihat, Saga berpikir sambil menyunggingkan bibir pantas saja can dan anak buahnya sangat percaya diri ingin menerima jurusnya."Tunggu apalagi cepat serang kami," teriak Can di sambut tawa kecil anggotanya.Mengeluarkan jurus yang sama tidak akan berguna karena lawan memakai zirah, tapi buat Saga untuk mengalahkan mereka dirinya mempunyai pilihan bahkan ratusan cara."Aku tidak akan menggunakan jurus yang sama, jadi kalian lebih baik bersiaplah," ucap Saga.Zirah yang biasa Saga tahu terbuat dari besi atau emas yang sudah dilapisi kekuatan spiritual, kelemahan besi atau emas terletak di api semakin besar api semakin membuat panas besi dan meleleh.Saga mengeluarkan kekuatan spiritualnya dan memasukkan ke dalam api kecil di tangannya, Saga yang merasa sudah siap langsung melemparkan api apinya ke Can dan anggotanya."Hahahaha, Apa kamu memercikkan api ke kami. Api seperti itu tidak
Read more

Kedua Klan Berdamai

Tetua Zum menyerang Saga dari depan sedangkan Tetua Rag menyerang dari belakang, rahasia tentang awal mula permusuhan kedua Klan tidak boleh tersebar, keduanya serentak berpikir menghabisi Saga adalah jalan terbaik."Bahkan kalian kompak menyerang ku," ucap Saga yang langsung menghilang berpindah ke atas atap."Heeeh, pak tua apa sekarang kekuatan mu melemah, bagaimana bisa kamu tidak mengenainya," sahut Tetua Rag."Bukannya kamu juga sama," ucap Tetua Zum."Mungkin memang dasarnya kalian berdua lemah, itu kenapa menyerang ku saja tidak bisa," ucap Saga "Manusia sialan ini, tunggu saja jika sampai tertangkap akan aku habisi sampai ke tulang tulang mu," teriak Tetua Zum yang terlihat sangat marah."Ya, ya, ya. Kamu sama saja seperti siapa itu namanya. Ahhh, namanya Sion dia juga mengatakan hal yang sama tapi tidak ada hasil," ucap Saga "Dia masih di bawahku wajar jika dia gagal, tapi aku tidak," sahut Tetua Zum."Sekarang," teriak Tetua Zum yang melihat Tetua Rag sudah di belakang Sa
Read more

Kembali Menerobos Tingkat

Keesokan harinya Saga memperhatikan dari kejauhan kedua Klan yang sudah mulai berdamai, Saga juga bisa melihat kedua Klan yang berpesta sehari semalam.Sebelum pesta di mulai Saga tahu kedua Klan sedang mencarinya, Saga yang tidak ingin merusak kebahagiaan di tengah-tengah pesta memutuskan berpura-pura tidak tahu dan sengaja tidak datang.Selesai berpesta semalaman Ji menghampiri kedua kakeknya yang sibuk berbicara, Ji tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi dirinya yakin kedua kakeknya pasti sedang membahas masa lalu."Ahhhh, cucuku kemarilah," ucap Tetua Zuma"Kakek ada yang ingin Ji bicarakan," sahut Ji setelah berdiri di depan kedua kakeknya."Katakan saja cucuku," Tetua Rag tersenyum menatap Ji."Sebenarnya aku mau berterima kasih padanya, berkatnya aku bisa memiliki dua kakek yang sangat hebat," ucap Ji."Ahhhh, maksudmu orang itu. Kakek sudah meminta orang mencarinya tapi sepertinya dia sudah pergi," sahut Tetua Zum."Dia tidak mungkin pergi kek, karena dia kemari ingin berku
Read more

Tidak Bisa Masuk

Saga berjalan pergi mengikuti arah yang ada di dalam peta, sambil terus berjalan Saga melihat pula yang masuk ke dalam tubuhnya lebih banyak dari sebelumnya, sebenarnya Pula yang masuk ke tubuhnya tidak berpengaruh pada kekuatan dan tubuhnya Saga sendiri masih sedikit merasa bingung apa gunanya Pula itu."Haaaaaah, ternyata semakin tinggi tingkat kultivasi pula yang aku dapat semakin banyak, tapi sama sekali tidak berpengaruh," ucap Saga berbicara sendiri.Tidak ingin membuang waktu Saga menaiki pedangnya, perjalanan yang seharusnya ditempuh beberapa hari berhasil ditempuh Saga hanya beberapa jam.Saga kembali membuka peta untuk memastikan tempat yang dituju, saat ini peta menunjukkan kalau dirinya sudah berada di wilayah perbatasan.Tatapan mata Saga terlihat memperhatikan sekitarnya dengan teliti, dari tadi Saga sama sekali tidak melihat patung yang seharusnya ada di sekitarnya bukan hanya itu Saga bahkan kebingungan kenapa penglihatan Naga miliknya tidak bisa melihat apa pun di dep
Read more

Bawah Tanah

Kota bawah tanah Yunga dipimpin seorang wanita bernama Raran, semua keputusan Raran bersifat mutlak siapa yang melanggar akan langsung diusir dari kota olehnya.Salah satu warga yang melihat langsung Nek Ujin tidak sadarkan diri bergegas pergi melapor, Nek Ujin adalah penjaga kepercayaan Raran jika warga tidak ada yang melapor keadaan Nek Ujin sudah dipastikan kemurkaan Raran akan membuat mereka ketakutan tujuh hari tujuh malam."Apa!" Suara Raran menggema memenuhi ruangannya setelah mendapatkan laporan, Raran bergegas pergi ke arah Nek Ujin yang masih terbaring di tempatnya semula."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tidak ada yang membawanya ke rumah tabib," teriak Raran."Maafkan kami pemimpin, tubuh Nek Ujin dipenuhi racun kami tidak tahu racun apa itu," sahut salah satu warga sambil berlutut.Raran memperhatikan lengan dan leher Nek Ujin yang memang benar terkena racun. Sebagai orang terkuat Raran sama sekali tidak tau racun apa yang ada di tubuh bawahannya."Mohon ampun pemimp
Read more

Sejarah Kota Bawah Tanah

Menepati janjinya Raran mengantar Saga ke tengah-tengah kota, Saga yang tidak tahu ke mana Raran membawanya hanya mengikutinya dari belakang. Langkah Saga terhenti di depan sebuah kolam kecil, air di dalamnya terlihat sangat bening berkilau."Kami menyebutnya kolam Tanpa Jiwa," ucap Raran yang berdiri di samping Saga."Kamu yang sudah melakukan penerobos sampai tingkat Mutiara inti pasti tahu apa yang harus kamu lakukan terlebih dulu," sambung Raran sambil berjalan pergi meninggalkan Saga."Apa maksudnya? Aku yang menerobos tingkat selama ini langsung begitu saja," gumam Saga pelan.Kolam kecil di depan Saga seperti mendengar perkataan Saga, air beningnya berubah warna menjadi keruh tanpa sebab setelah Saga selesai bergumam sendiri."Apa mungkin yang di maksud wanita itu adalah meminta izin," ucap Saga lagi.Air di depan Saga kembali menjadi bening, melihat air kolam yang tiba-tiba kembali berubah Saga hanya menggelengkan kepalanya."Kalau begitu sesuai keinginan mu, aku minta izin. B
Read more

Membantu Raran

Saga kembali berpikir di mana ada kutukan pasti ada pemecahnya, sebelum itu dirinya harus tahu apa permasalahannya sampai kota itu dikutuk."Apa yang kalian lakukan hingga membuat orang itu mengutuk satu kota?" tanya Saga membuat Raran terdiam."Haruskah aku menceritakannya padamu?" tanya Raran balik."Tidak juga, kalau begitu aku bisa pergi sekarang urusanku di sini juga sudah selesai," sahut Saga."Semua bermula dari kakek ku. Di waktu itu dunia ini lebih kejam dari sekarang, dimana ada yang lemah selalu menjadi sasaran yang kuat dan itu juga berlaku pada kakek ku," ucap Raran."Kakek selalu memancing orang-orang yang berkultivasi datang kemari, semua berita tentang kota ini yang sangat istimewa diminati banyak kultivator. Kakek memanfaatkan itu mengambil paksa kultivasi orang yang datang," sambung Raran."Sampai orang itu tiba, kakek yang mengira orang itu lemah berpikir untuk menyerap kultivasinya. Tapi semua diluar dugaan kakek, orang itu bukan hanya lebih kuat dia bahkan berhasi
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status