Home / Pendekar / Pendekar Dari Lembah Hitam / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Pendekar Dari Lembah Hitam: Chapter 71 - Chapter 80

200 Chapters

Terkejut

Saga merasa kebingungan Saga berpikir tidak biasanya Luang yang ingin berbicara ditunda-tunda, Saga tak sabar menunggu hari esok hanya untuk mendengar apa yang ingin disampaikan oleh Luang.Pagi harinya Saga yang bangun tidur tidak lagi merasakan Luang berada di lautan spiritualnya, Saga bergegas keluar penglihatan Naga nya bisa melihat Luang yang saat ini berada di lapangan belakang rumahnya."Kamu kenapa tiba-tiba keluar?" tanya Saga kebingungan."Tentu saja untuk mengatakannya padamu," ucap Luang.Saga semakin tidak mengerti apa sebenarnya yang ingin dikatakan oleh Luang, tidak biasanya Luang yang ingin bercerita sampai keluar dari dalam lautan spiritualnya, Luang terlihat misterius jika seperti itu dan membuatnya merasa tidak tenang."Aku sudah cukup lama bersamamu," ucap Luang."Lumayan lama, bukannya sudah jelas," sahut Saga."Sepertinya aku juga tidak banyak membantumu selama ini," ucap Luang lagi."Aku tidak mengerti maksudmu, aku malah merasa kamu banyak membantuku," sahut Sa
Read more

Misi Saga

Saga bersama Ajer berjalan ke arah wilayah perbatasan untuk memastikan dan memberitahu semuanya, Saga ingin memberitahu pada semua anggota sekte iblis apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa kekuatan mereka ada yang menghilang.Saga yang sudah hampir sampai perbatasan samar-samar mendengar suara, Saga seketika menghentikan langkahnya mencoba mendengarkan suara dengan jelas, setelah didengar dengan teliti suara yang didengarnya sangat tidak asing."Kembalilah aku menunggu mu, ada yang ingin aku sampaikan," ucap suara Fan."Ajer kamu pergilah dulu, nanti aku akan menumui mu," ucap SagaSaga memutar badannya berjalan kembali pulang, Saga langsung menghilang agar segera sampai di rumah dan mengetahui apa lagi yang ingin dikatakan oleh Fan,Sesampainya di rumah Saga bergegas mencari Fan, Saga menggunakan penglihatan Naga melihat Fan yang berada di lapangan belakang rumahnya."Bukannya kamu mengatakan kalau kekuatan iblis baru akan menghilang beberapa tahun lagi," ucap Saga kesal karena meng
Read more

Dunia Bebas

Perlahan Saga membuka matanya setelah merasakan hembusan angin yang sangat kencang meniup tubuhnya, Saga sangat terkejut mendapati dirinya berada di pinggiran sungai ditengah malam.Saga menggigil kedinginan dengan baju yang basah kuyup, Saga yakin dirinya tadi terjatuh ke dalam air dan terbawa ombak sampai ke pinggiran laut.Setelah memastikan tidak ada orang tanpa banyak berpikir Saga membuka pakaiannya. Saga mengeluarkan elemen api dan anginnya untuk mengeringkan bajunya, sedangkan Saga sendiri mencoba menghangatkan diri di samping unsur apinya."Arrrrrrrrrgggggh. kenapa kamu tidak memakai baju," teriak suara wanita memekik telinga Saga.Mendengar suara teriakan Saga mengambil bajunya yang setengah kering, Saga langsung memakai bajunya karena tidak ingin diteriaki terus oleh sang wanita di depannya."Kamu siapa? Kenapa kamu melepaskan bajumu?" tanya Xu Xi perlahan mendekat ke Saga setelah melihat Saga selesai memakai baju."Baju ku basah kenapa aku tidak boleh melepaskannya," sahut
Read more

Menyembuhkan Ibunya

Sesampainya di rumah Xu Xi menatap ayahnya yang terlihat sangat marah, Xu Xi yang disuruh mencari tumbuhan herbal dipinggir pantai baru kembali setelah disusul oleh kakaknya padahal Xu Xi pergi sejak sidang hari dan sekarang sudah sangat malam."Apa yang kamu lakukan sampai semalam ini baru pulang," ayah Xu Xi sudah menyiapkan bambu di tangannya."Maaf ayah, tadi Xu bertemu orang baru yang datang dari dunia luar, Xu berbicara dengannya sampai lupa waktu," sahut Xu Xi."Kamu sudah terlambat pulang masih saja berbohong, anak ini memang minta dipukul bambu," ucap ayah Xu Xi."Xu tidak berbohong ayah, aku juga bertemu dengan orang itu. Menurut ku dia benar-benar datang dari dunia luar, dia bahkan tidak bisa membedakan penginapan biasa dan penginapan awan," sahut Xung Xi."Karena kalian bilang dia dari dunia luar kalian bawa dia datang kemari besok, sampai dia bukan dari dunia luar Xu Xi bersiaplah menerima hukuman berkali-kali lipat," ucap ayah Xu Xi sambil berjalan pergi.Xuu Xi menghela
Read more

Penjelasan

Saga kembali ke rumah Xu Xi setelah pesta berakhir, ayah Xu Xi yang melihat Saga datang langsung menariknya masuk ke dalam ruang bacanya, karena sibuk ayah Xu Xi masih belum menjelaskan semuanya pada Saga."Maaf aku sibuk di pesta semalam, sekarang kamu bisa bertanya sepuas mu aku akan menjawabnya," ucap ayah Xu Xi."Bagaimana penjelasan tingkat kultivasi di sini?" tanya Saga yang langsung ke intinya."Tingkat kultivasi di sini terdiri 4 tingkat tinggi terdiri dari tingkat Mutiara Qi, tingkat mutiara jiwa, tingkat mutiara Raga, tingkat mutiara murni. 7 tingkat paling tertinggi terdiri dari mutiara inti, mutiara bumi, mutiara-mutiara langit, mutiara jenderal, mutiara Kaisar, mutiara Surga dan mutiara Neraka," ucap ayah Xu Xi menjelaskan."Kenapa setiap tingkatan berawalan mutiara?" tanya Saga."Mutiara di sini dianggap suci itu mengapa setiap tingkatan berawalan mutiara," ucap ayah Xu Xi."Aku akan memberitahumu setiap wilayah memiliki batasan masing-masing. Kota ini adalah kota kecil
Read more

Hadiah Pemenang Perburuan

Pagi harinya semua sudah berkumpul bersiap menunggu persetujuan, Saga yang sudah mendapatkan kartu misinya ikut bergabung walau bisa mendengar semua orang sedang membicarakannya.Tak lama pria tua bernama Kyu yang memberikan kartu misi ke Saga keluar dari rumah, bendera merah langsung diangkatnya pertanda perburuan telah dimulai.Semua sudah dibekali peta untuk berburu, tempat yang ditandai berwarna hitam tempat yang tidak boleh dimasuki siapapun.Saga sengaja menunggu semua orang memasuki hutan baru menyusul perlahan, target Saga adalah wilayah hitam yang dilarang untuk dimasuki karena sangat berbahaya."Heeeeh, kalian ada melihat dia tidak?""Aku tidak melihatnya memasuki hutan, mungkin saja dia tidak berani bersaing melawan kita dan menyerah begitu saja."Di tempat jauh didalam hutan Saga yang berada di atas pohon mulai menggunakan penglihatan Naga nya, semua hewan yang ada di hutan sama dengan yang ada di dunianya.Saga mengerti kenapa yang diberi tanda hitam dilarang dimasuki, di
Read more

Sudah Direncanakan

Saga bergegas keluar dari rumah kaca setelah berhasil mengalahkan sang monster, tanpa banyak bicara Saga berjalan ke arah rumah Kyu yang terdengar sangat ramai suara tawa.Kyu berpikir Saga sudah mati dan karena monster sudah diberi makan dirinya bisa bersantai, Kyu bahkan langsung mengadakan pesta dan mengundang temannya."Hahahaha, aku tidak menyangka kamu berhasil mendapatkan korban lagi.""Kamu meremehkan ku, sayang sekali dia yang paling lemah diantara pemburu lainnya.""Heeeeh, lalu kapan kamu akan ke sana mengeceknya?""Hahahahaha, aku tidak perlu mengeceknya dia pasti mati."Saga yang mendengarkan diluar merasa sangat kesal, ternyata semua adalah rencana licik yang sudah diatur. Alasan kenapa para pemburu lain masih tetap ikut berburu mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi jika masuk ke dalam rumah kaca.Bruuuuuuuuuak.Saga menendang pintu sampai terbuka sangat lebar, Kyu dan 3 orang lainnya merasa sangat terkejut melihat Saga yang masih hidup."Bagaimana kamu bisa kelu
Read more

Pagoda

Res menghentikan langkahnya tak jauh dari pagoda berwarna emas dan menunjuknya agar Saga melihat ke sana, Saga menatap sekilas pagoda di depannya, tempat seperti itu memang sangat cocok untuknya pikir Saga dalam diam."Kalau begitu ambil ini dan pergilah," ucap Saga memberikan 3 keping emas ke Res.Mata Res melotot melihat kepingan emas pemberian Saga, kepingan emas itu bisa membuat dirinya sekeluarga bertahan hidup sepuluh tahun ke depan."Terima kasih, terima kasih. Aku pergi dulu, jika sudah selesai kamu bisa mencariku, akan aku antar kemana pun kamu mau," ucap Res menundukkan kepalanya berulang kali.Saga berjalan ke arah pagoda emas berkilau dan berhenti tepat di depan pintunya, menggunakan penglihatan Naga nya Saga bisa melihat ada yang akan menyambutnya.Kriiiieeeeeeet.Suara pintu yang di dorong Saga terdengar sangat keras.Saga yang melangkah masuk ke dalam disambut hewan Qilin, Qilin hewan berkepala seperti Naga, bertanduk seperti rusa dan berkaki seperti kuda saat ini berdi
Read more

Dua Gunung

Perjalanan Saga sampai ke perbatasan selanjutnya sangat jauh, setelah menempuh perjalanan lebih dari lima hari Saga akhirnya sampai di perbatasan.Sama seperti sebelumnya lambang perbatasan juga berbeda, lambang perbatasan yang akan dilewatinya berbentuk burung. Saga yang tidak tahu apa arti setiap lambang hanya berjalan melewatinya.Dari tempat Saga berdiri Saga bisa melihat dua gunung besar, sambil terus berjalan Saga berpikir apa mungkin cara untuknya menerobos tingkat berada di kedua gunung itu pikirnya."Aku lebih baik berbaur dengan warga untuk mencaritahu," gumam Saga sambil terus berjalan.Memasuki pedesaan Saga memutuskan berhenti untuk beristirahat, Saga memasuki rumah makan yang terletak tidak jauh dari gerbang yang dilewatinya."Bu arak nya satu," ucap Saga yang langsung duduk."Baik," sahut ibu penjual bergegas berjalan ke arah Saga membawa arak di tangannya.Saga memperhatikan sekelilingnya yang terlihat sangat sepi, selain ibu penjual tidak ada sama sekali orang di seki
Read more

Membantu Warga Desa

Hang masih tidak mengerti bagaimana cara Saga melakukannya, dirinya yakin Saga hanya menghentakkan kaki untuk menghentikan gunung yang dibuat bergetar olehnya tapi dari mana kekuatannya itu berasal dan bagaimana itu bisa sebanding dengan tongkat miliknya."Kenapa hanya diam?" tanya Saga."Aku sudah menduga kalau kamu bukan penjaga gunung kembar," ucap Saga."Aku memiliki tongkat ini, sudah jelas aku adalah penjaga gunung kembar," sahut Hangi cepat."Hanya karena memiliki tongkat kamu berpikir dengan sendirinya kalau kamu adalah penjaga gunung kembar, bukankah itu sangat lucu," ucap Saga. Saga sengaja memprovokasi Hang agar membuatnya marah."Bedebah ini," sahut Hang mengarahkan tongkatnya ke Ash.Tanpa banyak bicara Saga berpindah ke Hang dan langsung menarik tongkatnya. Saga bisa merasakan kekuatan Hang yang sebenarnya tidak seberapa dan hanya tertolong tongkat peninggalan penjaga gunung."Lepaskan ini milikku," ucap Hang tangannya masih memegang erat tongkat."Mulai sekarang tidak l
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status